•  

Our Top Course
Pengembangan Media Foto
( 16 Sections)
 
Komunikasi Pembelajaran
( 16 Sections)
 

Profil Program Studi S3 Pendidikan Seni Unesa

 
Program Studi  :  S3 Pendidikan Seni
Tanggal Berdiri  :  6 Juli 2015
Koordinator Program Studi  :  Dr. Setyo Yanuartuti, M.Si.
Visi Misi & Tujuan Program Studi S3 Pendidikan Seni
Universitas Negeri Surabaya
Visi
Mewujudkan doktor pendidikan seni yang mampu mengelola, mengembangkan dan memecahkan permasalahan ilmu pendidikan seni melalui pendekatan inter, multi, dan transdisiplin hinggamenghasilkan karya kreatif,original, teruji, dan mendapatkan pengakuan nasional/internasional
Misi
  1. Mewujudkan pendidikan doktor pendidikan seni berjejaring global untuk menjamin tata kelola yang akuntabel, transparan, responsif, dan adaptifterhadap perkembangan ilmu dan perubahan masyarakat.
  2. Mewujudkan pendidikandoktor pendidikan seni berbasis penelitian inter/multi/transdisiplin, didukung iklim akademik tiydaankg ubsearshtaynadanrg nasional atau internasional yang menjamin terwujudnya mutu lulusan yang mendapatkan pengakuan nasional dan internasional.
  3. Menciptakan lulusan yang unggul dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehinggamampu melakukan pengembangan pendidikan seni yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan kemanusiaan.

Tujuan
  1. Menghasilkan lulusan yang unggul dalam sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sehinggamampu melakukan pengembangan pendidikan seni yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, kebudayaan dan kemanusiaan.
  2. Menghasilkan lulusan yang ahli dalam penelitian pendidikan seni secara luas, mendalam, dan bernilai kebaruan,berbasis pendekatan inter/multi/transdisiplin hinggamendapatkan pengakuan nasional/internasional.
  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mempresentasikan hasil pemikiran dan penelitian dalam forum ilmiahnasional/internasional dan memublikasikannya ke dalam jurnal ilmiah

Nilai_dasar
Nilai dasar Prodi S3 Pendidikan Seni merunut pada nilai dasar Unesa, dan nilai dasar Fakultas Bahasa dan Seni. Nilai dasar yang tumbuh dan diyakini di UNESA sebagai mana tercamtum dalam Statuta UNESA adalah sebagai berikut yang selanjutnya dikenal dengan istilah UNESA TANGKAAS REK (TANGguh, Kolaboratif, Adaptif, innovAtif, inkluSif, belajaR sEpanjang hayat, dan berbasis Kewirausahaan): 1). Tangguh: Internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki daya juang; 2). Kolaboratif: mampu bekerja sama untuk menghasilkan ide atau menyelesaikan masalah; 3). Adaptif: mampu beradaptasi secara mandiri dan tanggung jawab terhadap perubahan melalui proses pembelajaran yang dilakukan secara terus menerus; 4). Inovatif: mampu berpikir kritis dan kreatif dalam menemukan solusi atau ide baru dalam pemecahan masalah sesuai perkembangan zaman yang dilandasi jiwa kewirausahaan dan kaidah ilmiah; 5). Inklusif: mendukung seluruh individu tanpa memandang perbedaan, memfasilitasi keberhasilan semua orang, serta menghargai pemikiran dan keberagaman; 6). Belajar sepanjang hayat: memiliki kesadaran akan area kekuatan dan area yang perlu diperbaiki, aktif menemukan cara-cara yang efektif untuk terus mengembangkan dan memperbaiki diri melalui proses pembelajaran yang dilakukan secara terus menerus; 7). Kewirausahaan: mampu mengembangkan kreativitas dan inovasi untuk menciptakan perubahan dengan memanfaatkan peluang dan sumber daya dalam menghasilkan nilai tambah; Nilai dasar FBS Unesa adalah FBS KREATIF (kolaboratif, ramah, empatik, adaptif, tangguh, inovatif, fleksibel). Berdasarkan pada nilai dasar ini, prodi S3 Pendidikan Seni merumuskan nilai dasar Kolaboratif dan inovatif. Kolaboratif: mampu bekerja sama untuk menghasilkan ide atau menyelesaikan masalah. Inovatif: mampu berpikir kritis dan kreatif dalam menemukan solusi atau ide baru dalam pemecahan masalah sesuai perkembangan zaman yang dilandasi jiwa kewirausahaan dan kaidah ilmiah.
Capaian Lulusan Program Studi S3 Pendidikan Seni
Universitas Negeri Surabaya
CPL-1 Mampu menunjukkan nilai-nilai agama, kebangsaan dan budaya nasional, serta etika akademik dalam melaksanakan tugasnya
Dibebankan pada matakuliah:

CPL-2 Menunjukkan karakter tangguh, kolaboratif, adaptif, inovatif, inklusif, belajar sepanjang hayat, dan berjiwa kewirausahaan
Dibebankan pada matakuliah:

CPL-3 Mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan
Dibebankan pada matakuliah:

CPL-4 Mengembangkan diri secara berkelanjutan dan berkolaborasi.
Dibebankan pada matakuliah:

CPL-5 Mampu membangun kerangka teoretik secara komprehensif melalui penguasaan metodologi penelitian pendidikan seni atau karya seni terapan yang berbasis modal budaya Nusantara
Dibebankan pada matakuliah:

CPL-6 Mampu menganalisis teori-teori seni, pendidikan seni, dan kebudayaan serta teori bidang ilmu lainnya yang bermanfaat untuk pengembangan pendidikan seni
Dibebankan pada matakuliah:

CPL-7 Mampu mengembangkan model, desain teknologi pembelajaran seni berbasis pendekatan multikulturalisme yang bermanfaat bagi praksis pendidikan seni di Indonesia
Dibebankan pada matakuliah:

CPL-8 Mampu menyusun penelitian interdisiplin, multidisiplin atau transdisiplin, termasuk kajian teoritis dan/atau eksperimen pada bidang keilmuan, teknologi, seni dan inovasi yang dituangkan dalam bentuk disertasi, dan makalah yang telah diterbitkan di jurnal internasional bereputasi
Dibebankan pada matakuliah:

CPL-9 Menghasilkan artikel ilmiah yang dipublikasikan ke dalam jurnal ilmiah nasional dan internasional terindeks/bereputasi
Dibebankan pada matakuliah:

Profil Lulusan Program Studi S3 Pendidikan Seni
Universitas Negeri Surabaya
  • Tenaga Pendidik Profesional
    1. mampu menyelenggarakan pembelajaran seni di lembaga pendidikan formal yang didasarkan pada kompetensi akademik profesional, sosial, dan kepribadian yang unggul sehingga berdampak pada mutu pendidikan seni secara luas
    2. mampu mengembangkan pendidikan seni berbasis masyarakat untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas masyarakat untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas masyarakat tertentu melalui pendampingan intensif, kolaborasi, advokasi dan transformasi 
  • Tenaga ahli/ peneliti Pendidikan Seni Profesional
    1. mampu mengembangkan keilmuan pendidikan seni berbasis nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilau budaya nusantara melalui pendekatan inter/multi/transdidipliner
    2. mampu mengembangkan penelitian pendidikan seni yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan memublikasikan pad tingkat nasional dan internasional
    3. mampu menerapkan keilmuan pendidikan seni secara menarik, inspiratif, inovatif dalam komunitas seni di masyarakat dalam rangka meningkatkan daya cipta seni. 
  • Konsultan Pengembangan Pendidikan Seni
    1. mampu mengedukasi pengembangan pendidikan seni secara terstruktur di lembaga pendidikan formal/nonformal dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bidang seni 
    2. mampu  mengembangkan ekosistem seni secara luas dan berdampak pada produktivitas, kreativitas, dan inovasi seni di tengah masyarakat

Struktur Kurikulum S3 Pendidikan Seni
Universitas Negeri Surabaya

Transformasi KURIKULUM S3 PENDIDIKAN SENI 2024/2025

Semester ke 1

Semester ke 2

Semester ke 3

Paket matakuliah yang ditawarkan di semester 3 ini antara lain adalah
  • Paket Matakuliah Riset (4 SKS)
Kode Mata Kuliah SKS Wajib?
8801004022 Seminar Data Hasil Penelitian 4.00
Matakuliah Riset
Kode Mata Kuliah SKS Wajib?
8801004021 Proposal Disertasi 4.00

Semester ke 4

Kode Mata Kuliah SKS Wajib?
8801003023 Uji Kelayakan Disertasi 3.00

Semester ke 5

Kode Mata Kuliah SKS Wajib?
8801006024 Ujian Disertasi Tahap 1 (Tertutup) 6.00
8801006025 Ujian Disertasi Tahap 2 (Terbuka) 6.00
Evaluasi Kurikulum Program Studi S3 Pendidikan Seni
Universitas Negeri Surabaya

Sebagai awal penyusunan dan mengembangkan kurikulum Doktor (S3) Pendidikan Seni
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya, dilakukan evaluasi terhadap kurikulum
prodi-prodi sejenis, dalam ruang lingkup bidang ilmu pendidikan seni dan setara berdasarkan
KKNI level 9, yaitu Program Doktor Pendidikan Seni Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), yang mencakup aspek; 1. pengembangan keilmuan –
yang tercermin dalam visi keilmuan; 2. kajian capaian pembelajaran – khususnya aspek
pengetahuan dan keterampilan khusus; dan 3. kurikulum program studi sejenis – khususnya
penentuan mata kuliah dan struktur kurikulum.
Selain peninjauan dan evaluasi terhadap kurikulum Prodi sejenis, juga dilakukan analisis
terhadap kebutuhan masyarakat tentang ilmuwan pendidikan seni, atau tentang ahli pendidikan
seni. Analisis kebutuhan dilakukan dengan menyebar googleform kepada para alumni S2
Pendidikan Seni Budaya secara khusus dan stkae holder yang telah menjadi tempat para
alumni S2 Pendidikan Seni Budaya bekerja. Googleform juga disebarkan para dosen-dosen
Pendidikan Seni di berbagai perguruan tinggi baik yang memiliki pendidikan Pendidikan Sni
maupun yang keilmuan seni. Hasil dari lacak pendapat tentang kebutuhan studi doktora ini,
menunjukkan bahwa para dosen pendidikan seni tersebut masih sangat membutuhkan studi
lanjut untuk doktor Pendidikan Seni, karena selama ini di Indonesia Prodi doktoral Pendidikan
Seni baru ada 2 (dua) yakni Pendidikan Seni di UNNES dan di UPI. untuk wilayah Indonesia
Timur belum ada, oleh karena itu, keberdirian prodi S3 Pendidikan Seni ini sangat dibutuhkan.
Berdasarkan pada evaluasi kurikulum dan analisis kebutuhan masyarakat, maka Program Studi
Doktor (S3) Pendidikan Seni FBS Universitas Negeri Surabaya bertujuan mewujudkan lulusan
doktor pendidikan seni yang unggul dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga
mampu melakukan pengembangan pendidikan seni yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan
seni budaya dan kemanusiaan universal, berbasis penelitian inter/multi/transdisiplin, serta
mendapatkan pengakuan nasional dan internasional. Berdasarkan tujuan tersebut, maka
keunikan dan keunggulan Program Studi Doktor Pendidikan Seni FBS Unesa, adalah;
1.Mampu mengembangkan ilmu pendidikan seni berbasis modal budaya Nusantara khususnya
budaya Jawa Timur secara komprehensif dan praktik profesionalnya melalui penelitian ilmiah
berbasis paradigma positivisme, post-positivisme, kritisisme, dan konstruktivisme, hingga
menghasilkan karya ilmiah yang bernilai kebaruan (novelty);
2. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pendidikan seni berbasis modal budaya Nusantara
khususnya budaya Jawa Timur dan pengembangan teknologi pembelajarannya melalui
pendekatan inter, multi, dan transdisipliner.
3.Mampu mengelola, memimpin, mengembangkan penelitian dan pengembangan bidang
pendidikan seni berbasis teknologi media baru (cyber technology) serta modal budaya
Nusantara yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta mendapat
pengakuan nasional/internasional.

Rekap CPL Program Studi S3 Pendidikan Seni
Universitas Negeri Surabaya
Nama Matakuliah Sks Capaian Lulusan (CPL) Total
CPL1CPL2CPL3CPL4CPL5CPL6CPL7CPL8CPL9
Landasan Perancangan Kurikulum Program Studi S3 Pendidikan Seni
Universitas Negeri Surabaya

Pengembangan kurikulum yang ideal dilakukan dengan menggunakan landasanyang kuat, baik secara filosofis, sosiologis, psikologis, historis, maupun yuridis. Hal ini untuk memastikan bahwa kurikulum yang dihasilkan merupakan produk sistem berpikir yang komprehensif dansistemik dalam mengakomodasi seluruh aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan.Aktivitas yang dimaksud tidak hanya berupa aktivitas akademik namun juga nonakademik guna menunjang pencapaian visi dan misi UNESA. Landasan pengembangan kurikulum dijabarkan sebagai berikut.

  1. Filosofis

Landasan filosofis merupakan asumsi atau rumusan yang didapatkan dari hasil berpikir secara mendalam, analitis, logis, dan sistematis dalam perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan pengembangan kurikulum. Landasan filosofis pengembangan kurikulum lembaga pendidikan merupakan landasanyang berdasarkan filsafatterkait makna atau hakikat pendidikan. Beberapa filosofi dalam pengembangan kurikulum di antaranya perenialisme, esensialisme, eksperimentalisme, rekonstruksionisme, romantik naturalisme dan eksistensialisme perlu diakomodasi untuk menunjang pencapaian visi dan misi. Pengembangan kurikulum UNESA menganut filosofi eklektik, yaitu memperhatikan kelebihan dari landasan filosofi-filosofi yang sesuai (Akinsanya, 2014) untuk pencapaian visi UNESA sebagai universitas kependidikan yang tangguh, adaptif, dan inovatif yang berbasis kewirausahaan.

2. Sosiologis

Landasan sosiologis mengarahkan kajian pengembangan kurikulum dikaitkan dengan kondisi dan kebudayaan masyarakat setempat. Landasanini digunakan karenamahasiswa berasal dari masyarakat, mendapatkan pendidikan dalam lingkungan masyarakat, dan diarahkan bagi kehidupan masyarakat pula. Perubahan dan perkembangan nilai yang ada di masyarakat akan mempengaruhi tatanankehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, kurikulum harus dapat menjawabtantangan, tuntutan, dan perkembangan masyarakat baik lokal maupun global sebagaisasaran pengguna lulusanyang dihasilkan dari kurikulum yang dikembangkan.

Sebagai bagian dari masyarakat dan bangsa Indonesia, kurikulum UNESA dikembangkan berdasarkan kehidupanbermasyarakat di Indonesiayang berdasarkan Pancasiladengan pengamalan nilai yang terkandung di dalamnya. Indonesia juga merupakan bangsa yang besar dengan kemajemukan budaya, maka kurikulum ini perlu mengakomodasi hal tersebut untuk memperkuat budaya nasional. Perkembangan budaya dengan kearifan lokal tempat UNESA tumbuh dan berkembang menjadi ciri khas yang menampilkan karakteristik UNESA sebagaibagian dari kemajemukan masyarakat Indonesia yang luas. Di samping itu, kurikulum UNESA juga mempertimbangkan perkembangan masyarakat global sehingga para lulusannya diharapkan mampu untuk berkolaborasi dan berkompetisi di level internasional.

3. Psikologis

Landasan psikologis adalah landasan berdasarkan kondisi karakteristik manusiasebagai individu, yang dinyatakan dalam berbagai bentuk perilaku baik kognitif, afektif, dan psikomotor sebagaiakibat interaksi individudengan lingkungannnya. Aspek psikologis pesertadidik berpengaruh terhadapproses pembelajaran (Slavin,2006). Mengingat pentingnya aspek psikologis, pengembangan kurikulum perlu mengakomodasi kondisi peserta didik agar pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Mahasiswa UNESA secara psikologis berada pada tahap berpikir formal, tahap perkembangan moral yang pada umumnyatelah mencapai pascakonvensional (Kohlberg & Gilligan,2014), dan tahap perkembangan sosial yang telah mencapai usia remaja dengan karakteristik yang khas. Untuk itu, kurikulum UNESA yang dikembangkan perlu memperhatikan tahap-tahap perkembangan psikologimahasiswa. Di sampingitu, mahasiswa merupakanindividu yang berada dalam proses perkembangan yang bersifat dinamis sesuai dengan karakteristik dan tingkat kematangannya. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum UNESA perlu mencermati dinamika perkembangan tersebut untuk menghasilkan kurikulum yang membuat mahasiswa merasa nyaman dan terlayani untuk memperoleh hasil yang maksimal.Hal tersebut dapat diakomodasikan dalam bentuk implementasi kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan yakni pendalaman ilmu sebagai penguatan keilmuan dan kebebasan cara belajar sebagai bentuk penghargaan humanisasi dan demokratisasi belajar.

Melalui pendekatan pembelajaran heutagogy dan seamless learning, pengembangan kurikulum di UNESA akan dapat mendorongmahasiswa sebagai pebelajardewasa yang bertanggungjawab secara mandiri terhadap proses pembelajaran yang dilakukan tanpa adanya pembatasan-pembatasan terhadap subjek,ruang dan waktu belajar melaluipemanfaatan transformasi digitalsehingga mampu melaksanakan pembelajaran sepanjang hayat secara berkelanjutan.

4. Historis

Secara historis, pengembangan kurikulum UNESA berjalan searah dengan pengembangan lembaga yang diawali dari kursus guru B-I dan B-II pada tahun 1950-an, yang selanjutnyaberkembang menjadi AkademiPendidikan Guru hingga FKIP dan IKIP Surabaya.Pada perkembangan selanjutnya IKIP Surabaya berubahmenjadi universitas sebagaiperluasan mandat untuk mengembangkan program nonkependidikan di samping program kependidikan yang telah lama dilakukan. Dengan demikian pengembangan kurikulum dilakukan pula mengikuti proses tersebut seiring dengan peraturandan perundangan yang berlaku saat itu.

Kurikulum di UNESA mengalami perkembangan yang cukup dinamis. Perkembangan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan aturan yang berlaku saat pengembangan kurikulumdilakukan. Misalnya ketika berlaku kurikulum bersifat nasional yang ditentukan oleh konsorsium pendidikan, kurikulum yang dihasilkan belum mengarah pada pencapaian visi dan misi UNESA. Ketika peraturan tentangpengembangan kurikulum berlaku,maka kurikulum mulaiditata sesuai dengan arah dan prosedur yang benar.

Berdasarkan landasan historis tersebut, proses pengembangan kurikulum perlu memperhatikan berbagai macam kelebihan dan kelemahan serta karakteristik kurikulumyang pernah dihasilkan dan dipergunakan. Hal ini perludijadikan landasan untukmenghasilkan kurikulum yang lebih baik dengan memperhatikan kondisi dan peraturan yang berlaku.

5. Yuridis

Pengembangan kurikulumdilakukan dengan mengacupada landasan hukum yang berlakuagar kurikulum yang dihasilkan memilikikeabsahan untuk diberlakukan. Daftar acuan landasanhukum dalam pengembangan kurikulum UNESA ini disajikan pada Bab I bagian D. Berdasarkan uraiandi atas, kurikulum di UNESA dikembangkan dengan mempertimbangkan aspek-aspek, meliputi: visi, misi, dan tujuanUNESA, isu - isu terkaitpengembangan sumber daya manusia dan perkembangan IPTEKS, serta landasan filosofis, sosiologis, psikologis, historis, dan yuridis.