•  

Our Top Course
Komunikasi Pembelajaran
( 16 Sections)
 
Pengembangan Media Foto
( 16 Sections)
 

Profil Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Dan Sastra Jawa Unesa

 
Program Studi  :  S1 Pendidikan Bahasa Dan Sastra Jawa
Tanggal Berdiri  :  31 Juli 1984
Koordinator Program Studi  :  Latif Nur Hasan, S.Pd., M.Pd.
Visi Misi & Tujuan Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Dan Sastra Jawa
Universitas Negeri Surabaya
Visi

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa menjadi Program studi kependidikan yang tangguh, adaptif, serta inovatif dalam bidang ilmu bahasa, sastra dan budaya Jawa berbasis kewirausahaan.


Misi
  1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dalam bidang bahasa, sastra, dan budaya Jawa secara keilmuan dan praktik pembelajaran yang kolaboratif, ramah, empatik, adaptif, tangguh, inovatif, fleksibel (KREATIF) berdasarkan kearifan lokal dan berwawasan global berbasis kewirausahaan.
  2. Melaksanakan penelitian dan meningkatkan kualitas inovasi dalam bidang kependidikan dan keilmuan bahasa, sastra, dan budaya Jawa berbasis kewirausahaan.
  3. Menyelenggarakan Pengabdian masyarakat dan menyebarluaskan inovasi dalam bidang kependidikan dan keilmuan bahasa, sastra dan budaya Jawa berbasis kewirausahaan.
  4. Menyelenggarakan kegiatan tridarma perguruan tinggi melalui sistem multi kampus secara sinergis, terintegrasi, harmonis, dan berkelanjutan dengan memperhatikan keunggulan Unesa dalam bidang kependidikan dan keilmuan bahasa, sastra dan budaya Jawa. 
  5. Menyelenggarakan kerjasama secara nasional dan internasional yang produktif dalam menciptakan, mengembangkan, dan menyebarluaskan inovasi dalam bidang kependidikan dan keilmuan bahasa, sastra, dan budaya Jawa berbasis kewirausahaan.

Tujuan
  1. Menghasilkan lulusan dalam ilmu kependidikan bahasa, sastra, dan budaya Jawa yang berkarakter kolaboratif,  ramah, empatik,  adaptif,  tangguh,  inovatif,  fleksibel (KREATIF) dan berjiwa kewirausahaan;
  2. Menghasilkan inovasi yang berkualitas dalam bidang kependidikan dan keilmuan bahasa, sastra dan budaya Jawa yang berbasis kewirausahaan bernuansa kearifan lokal Jawa Timur;
  3. Menyebarluaskan inovasi dalam bidang kependidikan dan keilmuan bahasa, sastra dan budaya Jawa yang berbasis kewirausahaan bernuansa kearifan lokal Jawa Timur;
  4. Menghasilkan  karya  yang  unggul,  berkualitas,  serta inovatif  dalam  bidang kependidikan dan keilmuan bahasa, sastra dan budaya Jawa  berbasis  kewirausahaan bernuansa kearifan lokal Jawa Timur;
  5. Mewujudkan kolaborasi yang produktif dengan lembaga nasional dan internasional  dalam  menciptakan,  mengembangkan, dan  menyebarluaskan  inovasi  dalam bidang kependidikan dan keilmuan bahasa, sastra dan budaya Jawa berbasis kewirausahaan.

Capaian Lulusan Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Dan Sastra Jawa
Universitas Negeri Surabaya
CPL-1 Mampu menunjukkan nilai-nilai agama, kebangsaan dan budaya nasional, serta etika akademik dalam melaksanakan tugasnya

CPL-2 Menunjukkan karakter tangguh, kolaboratif, adaptif, inovatif, inklusif, belajar sepanjang hayat, dan berjiwa kewirausahaan

CPL-3 Mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan

CPL-4 Mengembangkan diri secara berkelanjutan dan berkolaborasi.

CPL-5 Menguasai konsep teoritis bahasa, sastra, budaya Jawa serta metode penelitiannya;

CPL-6 Menguasai konsep teoritis pembelajaran bahasa Jawa dengan memanfaatkan teknologi informasi;

CPL-7 Terampil berbahasa Jawa lisan dan tulis dalam aksara Jawa dan Latin sesuai kaidah;

CPL-8 Mampu mengapresiasi, menilai, dan mencipta karya sastra Jawa modern dan klasik sesuai dengan struktur dan kaidah genre sastra;

CPL-9 Terampil menerapkan konsep budaya berdasarkan pemahaman tradisi Jawa yang berwawasan kearifan lokal;

CPL-10 Mampu menerapkan teknik penyiaran, penyuntingan, dan jurnalistik dalam bahasa Jawa sesuai kaidah;

CPL-11 Mampu menerapkan teori pembelajaran bahasa Jawa dengan memanfaatkan teknologi informasi;

CPL-12 Mampu melakukan penelitian bahasa, sastra, budaya Jawa, dan pembelajarannya sesuai dengan konsep metode ilmiah;

Struktur Kurikulum Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Dan Sastra Jawa
Universitas Negeri Surabaya
Semester 1
Kode Mata Kuliah SKS
8820202067 Menulis Jawa 2.00
8820202069 Menyimak Jawa 2.00
Semester 2
Kode Mata Kuliah SKS
8820202008 Apresiasi Prosa Jawa 2.00
8820202065 Membaca Jawa 2.00
8820202081 Morfologi Bahasa Jawa 2.00
8820202147 Sosiologi Sastra Jawa 2.00
8820202009 Apresiasi Puisi Jawa 2.00
8820202042 Folklor Jawa 2.00
8820202044 Fonologi Bahasa Jawa 2.00
Semester 3
Kode Mata Kuliah SKS
8820202003 Analisis Wacana Bahasa Jawa 2.00
8820202122 Sastra Jawa Kuna 2.00
8820202138 Sintaksis Bahasa Jawa 2.00
8820202005 Apresiasi Pewayangan 2.00
8820202019 Berbicara Jawa 2.00
8820202056 Kritik Sastra Jawa 2.00
8820202125 Sastra Jawa Pesisiran 2.00
Semester 4
Kode Mata Kuliah SKS
8820202129 Semantik Bahasa Jawa 2.00
8820202148 Statistik 2.00
8820202163 Telaah Naskah Lama 2.00
8820202176 Kewirausahaan 2.00
Semester 7
Kode Mata Kuliah SKS
8820202010 Arab Pegon 2.00
8820202062 Linguistik Terapan Jawa 2.00
8820202103 Pragmatik Bahasa Jawa 2.00
8820202117 Sastra Bandingan 2.00
8820202032 Dialektologi 2.00
8820202034 Dramaturgi Jawa 2.00
Evaluasi Kurikulum Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Dan Sastra Jawa
Universitas Negeri Surabaya

Evaluasi Kurikulum
Berdasarkan adanya Permendikbud nomor 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Unesa menyelenggarakan acara Sosialisasi dan Perumusan Merdeka Belajar di Kampus Merdeka dengan mengusung tema “Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar di Kampus Merdeka”, diperoleh tiga pilar dalam kampus merdeka sesuai dengan pesan kunci Mendikbud. Pilar 1, dosen adalah penggerak, harus profesional dan inovatif. Pilar 2, perubahan adalah hal yang sulit dan penuh ketidaknyamanan. Pilar 3, konsolidasi kebijakan. dimana kampus merdeka memiliki 4 kebijakan utama, yaitu pembukaan prodi baru, sistem akreditasi perguruan tinggi, perguruan tinggi negeri badan hukum, serta hak belajar tiga semester di luar program studi. Sehingga unesa mengadakan program magang atau praktik kerja, proyek di desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar, penelitian, kegiatan wirausaha, studi atau proyek independent, serta proyek kemanusiaan. “Pengembangan kurikulum merdeka belajar ini tidak hanya mengedukasi dosen, tapi mahasiswa juga perlu tau, agar dapat dipersiapkan dari awal. Sehingga kurikulum merdeka belajar program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa dirancang untuk memberikan kemerdekaan mahasiswa pada semester lima untuk memilihn progra perkuliahan. prinsip merdeka belajar ini sangat bagus karena bertujuan memberikan pengalaman belajar di luar prodi dan capaian pembelajaran. Kurikulum merdeka belajar yang rencananya akan diterapkan pada semester gasal 2020/2021 ini akan diberlakukan pada mahasiswa angkatan 2018 dan 2019. Mengusung model 512 serta pola perkuliahan 4121 atau 42a12b1. Nantinya akan dilakukan kompres, penghilangan mata kuliah yang tidak relevan, penggabungan mata kuliah yang bergayut, pengurangan bobot sks mata kuliah, penambahan total sks lulusan (144-150), pemunculan mata kuliah baru, dan lain sebagainya.
 

Tracer Study
Berdasarkan analisa data yang dilakukan pada hasil survey, diketahui bahwasannya metode pembelajaran yang dianggap responden paling bermanfaat serta berperan dalam kehidupan karier mereka saat ini adalah Metode Diskusi. Metode diskusi mendapatkan nilai rerata tertinggi yaitu 4.4, sedangkan nilai terendah ada pada Metode Partisipasi dalam Proyek Riset yang mendapatkan nilai rerata 3.53. Dimasa yang akan datang, hendaknya metode-metode pembelajaran yang dinilai kurang memiliki peranan dalam masa depan alumni dapat ditinjau ulang dan dioptimalkan, sehingga alumni dapat memperoleh manfaat yang maksimal. Adapun 3 metode yang mendapatkan rerata terendah adalah Metode Magang, Metode Demostrasi, dan Metode Partisipai dalam Proyek Riset.

Landasan Perancangan Kurikulum Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Dan Sastra Jawa
Universitas Negeri Surabaya

Filosofis

Landasan filosofis pengembangan kurikulum lembaga pendidikan merupakan landasan yang berdasarkan filsafat terkait makna atau hakikat pendidikan. Beberapa filosofi dalam pengembangan kurikulum di antaranya perenialisme, esensialisme, eksperimentalisme, rekonstruksionisme,  romantik naturalisme dan eksistensialisme perlu diakomodasi untuk menunjang pencapaian visi dan misi. Pengembangan kurikulum UNESA menganut filosofi eklektik, yaitu memperhatikan kelebihan dari landasan filosofi-filosofi yang sesuai (Akinsanya, 2014) untuk pencapaian visi UNESA sebagai universitas kependidikan yang tangguh, adaptif, dan inovatif yang berbasis kewirausahaan.

Sosiologis

Landasan sosiologis mengarahkan kajian pengembangan kurikulum dikaitkan dengan kondisi dan kebudayaan masyarakat setempat. Landasan ini digunakan karena mahasiswa berasal dari masyarakat, mendapatkan pendidikan dalam lingkungan masyarakat, dan diarahkan bagi kehidupan masyarakat pula. Perubahan dan perkembangan nilai yang ada di masyarakat akan mempengaruhi tatanan kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, kurikulum harus dapat menjawab tantangan, tuntutan, dan perkembangan masyarakat baik lokal maupun global sebagai sasaran pengguna lulusan yang dihasilkan dari kurikulum yang dikembangkan.

Sebagai bagian dari masyarakat dan bangsa Indonesia, kurikulum UNESA dikembangkan berdasarkan kehidupan  bermasyarakat di  Indonesia yang berdasarkan Pancasila dengan pengamalan nilai yang terkandung di dalamnya. Indonesia juga merupakan bangsa yang besar dengan kemajemukan budaya, maka kurikulum ini perlu mengakomodasi hal tersebut untuk memperkuat budaya nasional. Perkembangan budaya dengan kearifan lokal tempat UNESA tumbuh dan berkembang menjadi ciri khas yang menampilkan karakteristik UNESA sebagai bagian dari kemajemukan masyarakat Indonesia yang luas. Di samping itu, kurikulum UNESA juga mempertimbangkan perkembangan masyarakat global sehingga para lulusannya diharapkan mampu untuk berkolaborasi dan berkompetisi di level internasional.

Psikologis

Landasan psikologis adalah landasan berdasarkan kondisi karakteristik pembelajaran (Slavin, 2006). Mengingat pentingnya aspek psikologis, pengembangan kurikulum perlu mengakomodasi kondisi peserta didik agar pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Mahasiswa UNESA secara psikologis berada pada tahap berpikir formal, tahap perkembangan moral yang pada umumnya telah mencapai pascakonvensional (Kohlberg & Gilligan, 2014), dan tahap perkembangan sosial yang telah mencapai usia remaja dengan karakteristik yang khas. Untuk itu, kurikulum UNESA yang dikembangkan perlu memperhatikan tahap-tahap perkembangan psikologi mahasiswa. Di samping itu, mahasiswa merupakan individu yang berada dalam proses perkembangan yang bersifat dinamis sesuai dengan karakteristik dan tingkat kematangannya. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum UNESA perlu mencermati dinamika perkembangan tersebut untuk menghasilkan kurikulum yang membuat mahasiswa merasa nyaman dan terlayani untuk memperoleh hasil yang maksimal. Hal tersebut dapat diakomodasikan dalam bentuk implementasi kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan yakni pendalaman ilmu sebagai penguatan keilmuan dan kebebasan cara belajar sebagai bentuk penghargaan humanisasi dan demokratisasi belajar.

Melalui pendekatan pembelajaran heutagogy dan seamless learning, pengembangan kurikulum di UNESA akan dapat mendorong mahasiswa sebagai pebelajar dewasa yang bertanggungjawab secara mandiri terhadap proses pembelajaran yang dilakukan tanpa adanya pembatasan-pembatasan terhadap subjek, ruang dan waktu belajar melalui pemanfaatan transformasi digital sehingga mampu melaksanakan pembelajaran sepanjang hayat secara berkelanjutan.

Historis

Secara historis, pengembangan kurikulum UNESA berjalan searah dengan pengembangan lembaga yang diawali dari kursus guru B-I dan B-II pada tahun 1950-an, yang selanjutnya berkembang menjadi  Akademi Pendidikan Guru hingga FKIP dan IKIP Surabaya. Pada perkembangan selanjutnya IKIP Surabaya berubah menjadi universitas sebagai perluasan mandat untuk mengembangkan program nonkependidikan di samping program kependidikan yang telah lama dilakukan. Dengan demikian pengembangan kurikulum

Kurikulum di UNESA mengalami perkembangan yang cukup dinamis. Perkembangan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan aturan yang berlaku saat pengembangan kurikulum dilakukan. Misalnya ketika berlaku kurikulum bersifat nasional yang ditentukan oleh konsorsium pendidikan, kurikulum yang dihasilkan belum mengarah pada pencapaian visi dan misi UNESA. Ketika peraturan tentang pengembangan kurikulum berlaku, maka kurikulum mulai ditata sesuai dengan arah dan prosedur yang benar.

Berdasarkan landasan historis tersebut, proses pengembangan kurikulum perlu memperhatikan berbagai macam kelebihan dan  kelemahan serta karakteristik kurikulum yang pernah dihasilkan dan dipergunakan. Hal ini perlu dijadikan landasan untuk menghasilkan kurikulum yang lebih baik dengan memperhatikan kondisi dan peraturan yang berlaku.

Yuridis

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada landasan hukum yang berlaku agar kurikulum yang  dihasilkan  memiliki keabsahan untuk diberlakukan. Daftar acuan landasan hukum dalam pengembangan kurikulum UNESA ini disajikan pada Bab I bagian D.

Berdasarkan uraian di atas, kurikulum di UNESA dikembangkan dengan mempertimbangkan aspek-aspek, meliputi: visi, misi,  dan tujuan  UNESA,  isu- isu terkait pengembangan sumber daya manusia dan perkembangan IPTEKS, serta landasan filosofis, sosiologis, psikologis, historis,  dan yuridis.