•  

Our Top Course
Komunikasi Pembelajaran
( 16 Sections)
 
Pengembangan Media Foto
( 16 Sections)
 

Profil Program Studi S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Unesa

 
Program Studi  :  S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Tanggal Berdiri  :  9 Juni 2023
Koordinator Program Studi  :  Prof. Dr. Erman, M.Pd.
Visi Misi & Tujuan Program Studi S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
Visi
  1. Unggul dalam layanan Pendidikan IPA;
  2. Unggul dalam inovasi pendidikan IPA;
  3. Unggul dalam pengabdian kepada masyarakat pada bidang PendidikanIPA;
  4. Unggul dalam mutu lulusan (berkarakter, berwawasan lingkungan, dan berjiwa wirausaha).

Misi
  1. Menyelenggarakan pendidikan IPA yang inovatif dan berbasis riset untuk menghasilkan lulusan yang berwawasan lingkungan, berjiwa wirausahadan memiliki daya saing global.
  2. Membangun jejaring kerjasamayang kuat dengan stakeholders untuk peningkatan mutu dan pencitraan pendidikan IPA.
  3. Melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat yang terintegrasi dalam penelitian untuk peningkatan kualitas mutu lulusan

Tujuan
  1. Terjaminnya kualitas proses layanan proses pembelajaran.
  2. Terbangunnya infrastruktur dan iklim akademikyang kondusif bagi penyelenggaraan tri dharma perguruantinggi.
  3. Tercapainya ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dalam ilmu dan profesional dalam penyelenggaraan pendidikan IPA.
  4. Terwujudnya lulusan yang berkepribadiantangguh dan unggul, serta mampu berkompetisi.
  5. Terwujudnya kuantitas dan kualitas karya ilmiah dosen.
  6. Terwujudnya sistem manajemenyang bermutu dan akuntabel.

Capaian Lulusan Program Studi S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
CPL-1 Mampu menunjukkan nilai-nilai agama, kebangsaan dan budaya nasional, serta etika akademik dalam melaksanakan tugasnya
Dibebankan pada matakuliah:

CPL-2 Menunjukkan karakter tangguh, kolaboratif, adaptif, inovatif, inklusif, belajar sepanjang hayat, dan berjiwa kewirausahaan
Dibebankan pada matakuliah:

CPL-3 Mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan
Dibebankan pada matakuliah:

CPL-4 Mengembangkan diri secara berkelanjutan dan berkolaborasi.
Dibebankan pada matakuliah:

CPL-5 Mampu mendemonstrasikan pengetahuan dasar fisika, kimia, dan biologi
Dibebankan pada matakuliah:

CPL-6 Mampu mendemonstrasikan pengetahuan sains terintegrasi
Dibebankan pada matakuliah:

CPL-7 Mampu mendemonstrasikan pengetahuan pedagogi tentang merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran IPA
Dibebankan pada matakuliah:

CPL-8 Mampu mendemonstrasikan pengetahuan tentang penelitian pendidikan IPA
Dibebankan pada matakuliah:

CPL-9 Mampu merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran IPA dengan memanfaatkan ICT
Dibebankan pada matakuliah:

CPL-10 Mampu merancang dan melaksanakan eksperimen/penyelidikan dalam pembelajaran sains terintegrasi untuk menjelaskan kasus dan isu sains dan memecahkan masalah, , dan menginterpretasi data
Dibebankan pada matakuliah:

CPL-11 Mampu mengkomunikasikan ide, gagasan, dan hasil observasi/eksperimen/penyelidikan secara efektif, baik lisan maupun tulisan
Dibebankan pada matakuliah:

Struktur Kurikulum Program Studi S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
Evaluasi Kurikulum Program Studi S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
  1. Asesmen CapaianPembelajaran Lulusan ( Program Learning Outcomes)

 

Pengukuran setiap Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL atau PLO) dapatdiperoleh dari nilai rata-rata yang diperoleh berdasarkan hasil belajar mahasiswa. Nilai rata-rata untuk seluruh CPL adalah 78,23. Perbandingan rerata capaian setiap CPL dengan rerata keseluruhan disajikan pada Gambar 1.

 

Gambar 1. Perbandingan antaraRata-rata dan Reratasetiap CPL atau PLO

Berdasarkan Gambar1, PLO 6 dan PLO 7 masihberada di bawahrata-rata nilai rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa semua modul yang ditugaskan pada PLO 6 dan PLO 7 harus dievaluasi. Hasil asesmenCPL Penilaian PLO berdasarkan kinerjamahasiswa disajikan pada Gambar 2.

 

Gambar 2. Hasil asesmenCPL Program Studi

Hasil Penilaian CPL atau PLO menunjukkan bahwa kinerja mahasiswa yang mencapai kategori Sangat Baik (di atas garis rata-rata) yaitu pada PLO 3, PLO 4, PLO 5, PLO 8, PLO 9, PLO 10, dan PLO 11. Kinerja mahasiswa yang mencapai kategori Sangat Baik pada PLO 1, PLO 2, PLO 6, dan PLO 7 masih di bawah rata-rata. Hal ini mengindikasikan bahwa perlu adanya evaluasi pada semua modul/mata kuliah yang terkait dengan PLO 1, PLO 2, PLO 6, dan PLO 7. Namun demikian, proses pembelajaran pada sudah cukup berhasil, hal ini ditunjukkan dengan kecilnya persentase mahasiswa yang kinerjanya berada pada kategori Gagal. Selain itu, kategori Gagal pada Mata Kuliah Skripsi bukan berarti gagal, namun mahasiswa yang memprogramkan Skripsibelum dapat menyelesaikan proses penelitian dan penulisan pada Tahun Akademik saat memprogram dan akan dilanjutkan pada Tahun Akademik berikutnya.

  1. Masukan Akademisi/Profesional

Selain mengevaluasi kurikulum dari asesmen CPL atau PLO, kemudian dilakukanreview oleh ahli. Program Studi S1 Pendidikan IPA mengadakan review kurikulum dengan mendatangkan ahli dari Universitas Pendidikan Indonesia, yaitu Prof. Dr. Ida Kaniawati, M.Si. pada tanggal23 Oktober 2023. Hasil masukan para ahli dikhususkan pada tiga aspek, yaitu relevansi kurikulum, pengembangan kurikulum, serta substansi dan keterpaduan kurikulum. Uraian masukan atas dokumen kurikulum dari unsur akademisi/profesional diuraikan sebagai

berikut: (a) perlu dicantumkan misi Program Studi terkait “Pengabdian kepada Masyarakat” untuk memenuhi salah satu indikator Standar LAMDIK berupa integrasi penelitian dan pengabdian kepadamasyarakat; (b) belumada pemetaan bahankajian kurikulum telahsesuai dengan komposisi basis IPTEK Utama, Pendukung, Penciri, dan Tambahan Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam; (c) belum ada uraian tentang Penyusunan Mata Kuliah telah sesuai dengan pemetaan bahan kajian dan selaras dengan CPL atau PLO yang dibebankan ke tiap Mata Kuliah; (d) struktur kurikulum tercantum 5 Mata Kuliah sebanyak 11 sks Mata kuliah Pilihan, sedangkan dalam keterangan terdapat 31 sks MK pilihan yang tersedia, sebaiknya dilengkapi seluruh Mata Kuliah pilihan pada struktur kurikulum; (e) belum ada uraian tentang Kurikulum mendukung fleksibilitas pembelajaran (tatap muka, terfasilitasi dalam jaringan, hibrid, dan daring penuh); serta (f) belum ada uraian tentang Kurikulum telah secara eksplisit memuat program MBKM (dalam PT, PT lain, dan Non-PT) serta tata cara pengakuan dan penyetaraan kredit.

  1. Masukan Alumni

Penjaringan masukan alumni dilakukan dengan cara menyebarkan angket. Indikator yang diukur dalam survei ini adalah evaluasikurikulum dan pengalaman belajar. Rekapitulasi hasil masukan alumni diuraikan sebagaiberikut: (a) perlumenguatkan aspek literasidan numerasi calon guru IPA; (b) memperkuat aspek keterampilan berpikir tingkat tinggi; (c) pembelajaran digital dan futuristik; serta (d) keterampilan penulisan artikel ilmiah.

  1. Masukan PenggunaAlumni (Industri)

Penjaringan masukan pengguna alumni (industri) dilakukan dengan cara menyebarkan angket. Indikator yang diukur dalam survei ini adalah penilaian kualitas lulusan dan pengalaman kerja dengan lulusan. Rekapitulasi hasil masukan pengguna alumni (industri) diuraikan sebagaiberikut: (a) perlunyadibekali keterampilan komunikasi; serta (b) perlunya penambahan keahlian penunjang kewirausahaan seperti desain grafis atau sertifikasi kompetensi.

  1. Pemetaan Evaluasiberdasarkan Masukan Profesional, Alumni, dan Industri

Pemetaan evaluasi dari pihak akademisi/profesional, alumni,dan industri berdasarkan angket kuantitatif disajikan pada Gambar 3.

Gambar 3. Hasil pemetaanevaluasi dari pihak profesional, alumni,dan industri

Berdasarkan data pada Gambar 3, nampak bahwa kurikulum Program Studi S1 Pendidikan IPA telah mendapat aspek positif (titik berat) dari kalangan industri atau pengguna lulusan (titik warna merah pada Gambar 3). Kurikulum Program Studi S1 Pendidikan IPA perlu dievaluasi untuk memenuhimasukan dari kalanganakademisi/profesional dan para alumni.

  1. Tracer Study

Keseluruhan populasi tracer study pada alumni lulusan tahun 2022 adalah sejumlah 90 alumni dan yang telah mengisi sebanyak 79 atau 87.78%. Dari seluruh populasi terdapat 52 (57,78%) alumni yang statusnya bekerja baik part time/full time, ada 6 (6,67%) alumni yang belum memungkinkan bekerja atau tidak bekerja tetapi sedang mencari kerja. Untuk alumni yang berwirausaha saja sebanyak 2 (2,22%) alumni, dan yang studi lanjut sebanyak 15 (16,67%) alumni. Dari 58 alumni yang bekerja hanya ada 34 (37,78%) alumni mendapat pekerjaan pertama kurang dari 6 bulan, sedangkan dari jumlah tersebut ternyata hanya 15 (16,67%) yang mendapatkan pendapatan lebihbesar dari 1,2x Upah MinimumProvinsi. Maka kualitas alumni prodi S1 Pendidikan IPA yang lulus di tahun 2022 dimana mereka bekerja

kurang dari 6 bulansekaligus memiliki upah 1,2 UMP/berwirausaha/studi lanjutsebanyak 32 (35,56%) yang masuk dalam ‘Gold Standar Indikator Kinerja Utama I Universitas Negeri Surabaya.

Tabel 1. Masa tunggu lulusan

Mendapatkan Pekerjaan Pertama setelah Lulus JumlahRata-rata Masa Tunggu

Landasan Perancangan Kurikulum Program Studi S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya

1. Universitas Value

Pengembangan kurikulum merupakan hak dan kewajiban masing-masing perguruan tinggi, namun demikian dalam pengembangan kurikulum perlu berlandaskan pada nilai, norma, peraturan dan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 08 Tahun 2012 tentangKKNI yang dijabarkan dalam SN-DIKTI, elemenkurikulum program studimemuat empat elemen, yaitu (1)sikap, (2)keterampilan umum, (3)pengetahuan, dan (4)keterampilan khusus. Sikap yang ditumbuhkembangkan pada mahasiswa Program Studi S1

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam selain disesuaikan dengan landasan kepribadian dan sikap perilaku berkarya sebagaimana diatur dalam Perpres Nomor 08 Tahun 2012, juga dikembangkan sejalan dengan karakter yang ditumbuhkembangkan sesuai dengan motto growing with character, yaitu Iman, Cerdas, Mandiri, Jujur, Peduli, dan Tangguh (dengan akronim: “Idaman Jelita”). Kurikulum yang tangguh diperoleh dari kurikulum yang dapat memberikan bekal dan pedoman bagi sasarannya untuk mengemban tugas kehidupan di masa yang akan datang. Kurikulum yang demikian itu dihasilkan oleh sebuah proses pengembangan kurikulum yang mengandung prinsip relevan, fleksibel, berkesinambungan, efisien, dan efektif Secara khusus dalam mewujudkan visi dan misi Unesa yakni unggul dalam kependidikan dan kukuh dalam keilmuan,maka setiap prinsipmengarah pada visi dan misi tersebut.

1. Landasan Filosofi

Memberikan pedoman secara filosofis pada tahap pe- rancangan, pelaksanaan, dan peningkatan kualitas pendidikan (Ornstein & Hunkins, 2014)1, bagaimana pengetahuan dikaji dan dipelajari agar mahasiswa memahami hakikat hidup dan memiliki kemampuan yang mampu meningkatkan kualitas hidupnya baik secara individu, maupun di masyarakat (Zais, 1976). Landasanfilosofis merupakan asumsiatau rumusan yang didapatkan dari hasil berpikir secara mendalam, analitis, logis, dan sistematis dalam perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan pengembangan kurikulum. Hal tersebut diperlukan sebab pengembangan kurikulum adalah sebuah proses merencanakan, menghasilkan suatu yang lebih baik dengan didasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulumyang telah berlaku,sehingga memberikan kondisipembelajaran yang baik. Dengan demikiansebuah proses pengembangan kurikulum perlu memilikilandasan filosofis yang sesuai denganhasil berpikirnya untukmencapai hasil yang lebih baik.Landasan filosofis pengembangan kurikulum lembaga pendidikan merupakan landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafatyang berkaitan dengan makna atau hakikat pendidikan, yaitu sesuatu yang diyakini kebenarannya berdasarkan sudut pandang yang diambil. Berbagai filosofi dalam pengembangan kurikulum di antaranya perenialisme, esensialisme, eksperimentalisme, rekonstruksionisme, romantik naturalisme dan eksistensialisme perlu diakomodasi untuk bermuara pada visi dan misi. Sebagaimana tertuang dalam visi, landasan filosofi pengembangan kurikulum Program Studi S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam bermuara pada keunggulan dalam bidang kependidikan dan kukuh dalam keilmuan. Hal ini sesuai dengan amanat Unesa sebagai salah satu Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan yang mendalami bidang kependidikan dan menghasilkan lulusan sebagai tenaga pendidik dan kependidikan. Keunggulan dalam bidang kependidikan tersebut diperkuat oleh keilmuan, yakni keilmuan pendidikan maupun keilmuanbidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan ALam. Landasan filosofipengembangan kurikulum ProgramStudi S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam juga searah dengan visi unggul dalam pendidikan dan kukuh dalam keilmuan.

  1. Landasan Sosiologis

Memberikan landasan bagi pengembangan kurikulum sebagai perangkat pendidikan yang terdiri dari tujuan, materi, kegiatan belajar dan lingkungan belajar yang positif bagi perolehan pengalaman pembelajar yang relevan dengan perkembangan personal dan sosial pembelajar (Ornstein & Hunkins, 2014, p. 128). Kurikulum harus mampu mewariskan kebudayaan dari satu generasi ke generasi berikutnya di tengah terpaanpengaruh globalisasi yang terus mengikis eksistensi kebudayaan lokal. Berkaitan dengan hal ini Ascher dan Heffron (2010) menyatakan bahwa kita perlu memahami pada kondisi sepertiapa justru globalisasi memiliki dampak negatifterhadap praktik kebudayaan serta keyakinan seseorang sehingga melemahkan harkatdan martabat manusia? Lebih jauh disampaikan pula oleh mereka bahwa kita perlu mengenali aspek kebudayaan lokal untuk membentengi diri dari pengaruh globalisasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Plafreyman (2007) yang menyatakan bahwa masalah kebudayaan menjadi topik hangat di kalangan civitas academica di berbagai negara dimana perguruantinggi diharapkan mampu meramu antara kepentingan memajukanproses pembelajaran yang berorientasi kepada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan unsur keragaman budaya peserta didik yang dapat menghasilkan capaian pembelajaran dengan kemampuan memahami keragaman budaya di tengah masyarakat, sehingga menghasilkan jiwa toleransi serta saling pengertian terhadap hadirnya suatu keragaman. Kurikulum harus mampu melepaskan pebelajar dari kungkungan tembok pembatas budayanyasendiri (capsulation) yang kaku, dan tidak menyadari kelemahan budayanya sendiri.Dalam konteks kekinianpeserta didik diharapkan mampu memiliki kelincahan budaya (cultural agility)yang dianggap sebagaimega kompetensi yang wajib dimilikioleh calon profesional di abad ke-21 ini dengan penguasaan minimaltiga kompetensi yaitu, minimisasi budaya (cultural minimization, yaitu kemampuan kontroldiri dan menyesuaikan dengan standar, dalam kondisi bekerja pada tataran internasional) adaptasi budaya (cultural adaptation), serta integrasi budaya (cultural integration) (Caliguri, 2012)2. Konsep ini kiranya sejalan dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantoro dalam konsep “Tri- Kon” yang dikemukakan di atas. Landasan sosiologis mengarahkan kajian mengenai kurikulumyang dikaitkan dengan masyarakat dan kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat tersebut. Kedua hal tersebut merupakan landasan yang sangat mempengaruhi penetapan isi kurikulum. Hal ini dikarenakan peserta didik berasal dari masyarakat, mendapatkan pendidikan baik formal maupun informal dalam lingkungan masyarakat dan diarahkan bagi kehidupan masyarakat pula.Kurikulum harus dapat menjawab tantangandan tuntutan masyarakat. Penerapan teori, prinsip,dan hukum yang terdapat dalam semua ilmu pengetahuan yang ada dalam kurikulum harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat, baik masyarakat setempat sebagai local content lembaga pendidikan berada ataupunmasyarakat global sebagaisasaran pengguna lulusanyang dihasilkan dari kurikulum yang dikembangkan ProgramStudi S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan ALam.