Mampu mengembangkan penguasaan hakikat ekranisasi, konsep-konsep dasar ekranisasi hubungan prosa dengan film, proses ekranisasi yang mengacu pada gejala transformasi wahana dari fiksi seperti puisi, cerita rakyat, cerpen, novel, dan drama ke film, baik untuk ditayangkan ditelivisi maupun di bioskop layar lebar dan menerapkannya untuk membandingkan karya sastra dengan film maupun sebaliknya (konteks alih wahana), baik dalam bahasa yang sama maupun berbeda, melalui kegiatan terstruktur dan mandiri untuk menghasilkan produk (artikel/film sederhana/documenter) yang dipresentasikan