Profil Program Studi S1 Pendidikan Matematika Unesa

Capaian Lulusan Program Studi Mathematics Education
Universitas Negeri Surabaya

Occupational Profiles Program Studi Mathematics Education
Universitas Negeri Surabaya

• Pendidik Matematika
  

  Bidang pekerjaan ini membutuhkan kemampuan merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran matematika yang kreatif dan inovatif berdasarkan permasalahan kontekstual, dengan memanfaatkan teknologi terkini dan mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan.

• Asisten Peneliti Pendidikan Matematika
  

  Bidang pekerjaan ini membutuhkan kemampuan dalam menerjemahkan ide penelitian, melaksanakannya, dan membuat laporan penelitian pendidikan matematika yang didampingi oleh para ahli, serta mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan.

• Edupreneur
  

  Bidang karir ini membutuhkan kemampuan dalam menggunakan ilmu matematika atau pengetahuan pendidikan matematika untuk mengembangkan kewirausahaan berdasarkan analisis yang memadai dan mengembangkan diri secara berkelanjutan.

• Penulis Pendidikan Matematika
  

  Pekerjaan ini membutuhkan kemampuan dalam menulis ide atau solusi atas permasalahan yang berkaitan dengan fenomena pendidikan matematika yang layak untuk dipublikasikan, dan mengembangkan diri secara berkelanjutan.

Struktur Kurikulum Mathematics Education
Universitas Negeri Surabaya

Kurikulum Transformasi S1 Pendidikan Matematika 2024--2028

Semester ke 1

Semester ke 2

Semester ke 7

Semester ke 8

Evaluasi Kurikulum Program Studi Mathematics Education
Universitas Negeri Surabaya

Di Program Studi S1 Pendidikan Matematika, evaluasi kurikulum berjalan (ongoing curriculum) dilaksanakan secara berkala sebagai upaya memastikan kesesuaian antara capaian pembelajaran dengan dinamika kebutuhan pendidikan dan perkembangan keilmuan. Evaluasi tahunan ini difokuskan untuk mengidentifikasi tantangan implementasi kurikulum, seperti kendala teknis dalam penjadwalan mata kuliah, kesenjangan antara teori dan praktik, atau respons terhadap perkembangan metodologi pembelajaran matematika terkini. Mekanisme evaluasi dilakukan melalui forum lokakarya kurikulum yang melibatkan dosen, mahasiswa, alumni, serta mitra stakeholders seperti sekolah mitra, dinas pendidikan, dan asosiasi profesi (misalnya, Indonesian Mathematics Education Society/IMES).

Hasil evaluasi tahunan menjadi dasar penyempurnaan minor kurikulum, seperti penyesuaian silabus, penambahan materi terkini, atau optimalisasi metode pembelajaran. Sementara itu, restrukturisasi kurikulum menyeluruh dilakukan setiap lima tahun dengan mengacu pada siklus standar: (1) studi pendahuluan (analisis kebutuhan, tracer study lulusan, studi banding), (2) perancangan kurikulum baru, (3) pengesahan, (4) uji publik, dan (5) implementasi. Pada tahap studi pendahuluan, data tracer study lulusan S1 dianalisis untuk menilai keterserapan di bidang pendidikan (guru, tutor, atau sektor terkait), kesesuaian kompetensi dengan kebutuhan industri pendidikan, serta masukan untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Kolaborasi dengan asosiasi seperti IMES dan jejaring perguruan tinggi memperkaya proses restrukturisasi melalui pertukaran praktik baik dan standar nasional. Dengan menggabungkan evaluasi rutin tahunan dan siklus restrukturisasi lima tahunan, Prodi S1 Pendidikan Matematika menjamin kurikulumnya tetap adaptif, relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan selaras dengan perkembangan ilmu pendidikan matematika secara global.

Rekap PLO Program Studi Mathematics Education
Universitas Negeri Surabaya

Landasan Perancangan Kurikulum Program Studi Mathematics Education
Universitas Negeri Surabaya

Pengembangan kurikulum Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika didasarkan pada lima landasan utama: filosofis, sosiologis, psikologis, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta yuridis. Berikut penjelasannya dalam konteks jenjang sarjana:

1. Landasan Filosofis

Kurikulum S1 Pendidikan Matematika mengadopsi prinsip Outcome-Based Education (OBE) yang berfokus pada pencapaian kompetensi lulusan sebagai guru matematika yang profesional. Aliran filosofis postmodern, konstruktivisme, dan progresivisme menjadi dasar untuk membangun kurikulum yang responsif terhadap kebutuhan individu dan konteks sosial. Konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan matematika dibangun melalui interaksi aktif siswa dengan lingkungan, sementara progresivisme menekankan pendidikan sebagai pelayanan untuk memenuhi kebutuhan pembelajar. Hal ini tercermin dalam desain pembelajaran berbasis proyek, studi kasus, dan aktivitas kolaboratif yang mendorong mahasiswa S1 menjadi guru yang adaptif, kreatif, dan berorientasi pada pemecahan masalah nyata di kelas.

2. Landasan Sosiologis

Kurikulum S1 Pendidikan Matematika dirancang untuk menjawab tantangan sosiologis dalam pendidikan, seperti kesenjangan kualitas pembelajaran di berbagai daerah dan kebutuhan akan guru matematika yang memahami dinamika sosial siswa. Teori fungsionalisme struktural diintegrasikan untuk memastikan peran guru dalam menjaga stabilitas sistem pendidikan, sementara teori interaksi simbolik dan fenomenologi mendorong mahasiswa S1 memahami perspektif siswa dari latar belakang budaya beragam. Kolaborasi dengan sekolah mitra, dinas pendidikan, dan asosiasi (misalnya, Indonesian Mathematics Education Society/ IMES) menjadi bagian integral untuk memastikan kurikulum selaras dengan kebutuhan masyarakat dan praktik terbaik di lapangan.

3. Landasan Psikologis

Psikologi kognitif dan sosio-kultural menjadi dasar pengembangan strategi pembelajaran di S1 Pendidikan Matematika. Teori Vygotsky tentang zona perkembangan proksimal diterapkan dalam desain pembelajaran kooperatif, sementara konstruktivisme Piaget diwujudkan melalui aktivitas eksperimen matematika dan refleksi kritis. Embodied cognition diintegrasikan dengan penggunaan alat peraga konkret untuk membantu mahasiswa memahami konsep abstrak matematika. Pendekatan ini tidak hanya mempersiapkan calon guru dalam metode pembelajaran, tetapi juga melatih kemampuan mereka untuk merancang pembelajaran inklusif yang sesuai dengan perkembangan kognitif siswa.

4. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kurikulum S1 Pendidikan Matematika mengadopsi pandangan matematika sebagai aktivitas manusia yang dinamis, bukan sekadar kumpulan prosedur statis. Integrasi teknologi digital seperti simulasi GeoGebra, platform pembelajaran berbasis AI, dan model STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) digunakan untuk melatih calon guru dalam mengajarkan matematika yang relevan dengan era Society 5.0. Mahasiswa juga diperkenalkan dengan konsep metaverse untuk eksplorasi virtual dalam pembelajaran geometri atau statistika, serta penggunaan big data untuk analisis kebutuhan pembelajaran siswa. Fokusnya adalah membentuk guru yang mampu memanfaatkan teknologi sebagai media dan sumber belajar, bukan hanya sebagai alat tambahan.

5. Landasan Yuridis

Pengembangan kurikulum S1 Pendidikan Matematika mengacu pada regulasi nasional dan institusional, antara lain:

UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas dan UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen sebagai dasar pembentukan kompetensi keguruan.

Peraturan Pemerintah No. 4/2014 dan KKNI (Permendikbud No. 73/2013) untuk menjamin kesetaraan kualitas lulusan dengan standar nasional.

Permendikbudristek No. 53/2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi sebagai acuan evaluasi kurikulum.

Renstra Universitas Negeri Surabaya 2020-2025 dan Renstra FMIPA 2024-2029 yang menekankan penguatan kompetensi guru matematika berbasis riset dan teknologi.