Sidia is a education Platform website.
Our Top Course
Profil Program Studi S1 Pendidikan Geografi Unesa
Study Program | : | Geography Education |
Establishment Date | : | 11 Juli 1996 |
Study Program Coordinator | : | Dr. Nugroho Hari Purnomo, S.P., M.Si. |
Visi Misi & Tujuan Program Studi S1 Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Surabaya
Visi
- Mengembangkan pendidikan dan pembelajaran Geografi yang inovatif dengan pendekatan geografi dalam konteks kajian kekotaan berbasis IPTEKS berwawasan global
- Mengembangkan pendidikan dan pembelajaran Geografi Transformatif dalam konteks kajian kekotaan berbasis IPTEKS dan geospasial yang mendukung geo-edupreneur berwawasan global
Misi
- Menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pembelajaran Geografi yang inovatif dengan pendekatan geografi dalam konteks kajian kekotaan berbasis IPTEKS dan geospasial yang mendukung geo-edupreneur berwawasan global.
- Melaksanakan penelitian yang mengembangkan pendidikan dan pembelajaran Geografi yang inovatif dengan pendekatan geografi dalam konteks kajian kekotaan berbasis IPTEKS dan geospasial yang mendukung geo-edupreneur berwawasan global.
- Melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang mengembangkan pendidikan dan pembelajaran Geografi yang inovatif dengan pendekatan geografi dalam konteks kajian kekotaan berbasis IPTEKS dan geospasial yang mendukung geo-edupreneur berwawasan global.
- Membangun kerjasama dengan berbagai komponen masyarakat dalam konteks kajian kekotaan berbasis IPTEKS dan geospasial yang mendukung geo-edupreneur berwawasan global
Tujuan
- Terselenggaranya kegiatan pendidikan dan pembelajaran Geografi yang inovatif dengan pendekatan geografi dalam konteks kajian kekotaan berbasis IPTEKS dan geospasial yang mendukung geo-edupreneur berwawasan global
- Terlaksananya penelitian yang mengembangkan pendidikan dan pembelajaran Geografi yang inovatif dengan pendekatan geografi dalam konteks kajian kekotaan berbasis IPTEKS dan geospasial yang mendukung geo-edupreneur berwawasan global
- Terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat yang mengembangkan pendidikan dan pembelajaran Geografi yang inovatif dengan pendekatan geografi dalam konteks kajian kekotaan berbasis IPTEKS dan geospasial yang mendukung geo-edupreneur berwawasan global
- Terbangunnya kerjasama dan networking dengan berbagai komponen masyarakat dalam konteks kajian kekotaan berbasis IPTEKS dan geospasial yang mendukung geo-edupreneur berwawasan global
Nilai_dasar
TANGKAAS REK (TANGguh, Kolaboratif, Adaptif, innovAtif, inkluSif, belajaR sEpanjang hayat, dan berbasis Kewirausahaan) 1. Tangguh: Internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki daya juang. 2. Kolaboratif: mampu bekerja sama untuk menghasilkan ide atau menyelesaikan masalah. 3. Adaptif: mampu beradaptasi secara mandiri dan tanggung jawab terhadap perubahan melalui proses pembelajaran yang dilakukan secara terus menerus. 4. Inovatif: mampu berpikir kritis dan kreatif dalam menemukan solusi atau ide baru dalam pemecahan masalah sesuai perkembangan zaman yang dilandasi jiwa kewirausahaan dan kaidah ilmiah. 5. Inklusif: mendukung seluruh individu tanpa memandang perbedaan, memfasilitasi keberhasilan semua orang, serta menghargai perbedaan pemikiran dan keberagaman. 6. Belajar sepanjang hayat: memiliki kesadaran akan area kekuatan dan area yang perlu diperbaiki, aktif menemukan cara-cara yang efektif untuk terus mengembangkan dan memperbaiki diri melalui proses pembelajaran yang dilakukan secara terus menerus. 7. Kewirausahaan: mampu mengembangkan kreativitas dan inovasi untuk menciptakan perubahan dengan memanfaatkan peluang dan sumber daya dalam menghasilkan nilai tambah.Capaian Lulusan Program Studi Geography Education
Universitas Negeri Surabaya
PLO-1 | Mampu menunjukkan nilai-nilai agama, kebangsaan dan budaya nasional, serta etika akademik dalam melaksanakan tugasnya |
PLO-2 | Menunjukkan karakter tangguh, kolaboratif, adaptif, inovatif, inklusif, belajar sepanjang hayat, dan berjiwa kewirausahaan
Dibebankan pada matakuliah:
|
PLO-3 | Mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan
Dibebankan pada matakuliah:
|
PLO-4 | Mengembangkan diri secara berkelanjutan dan berkolaborasi.
Dibebankan pada matakuliah: |
PLO-5 | Mampu mengambil keputusan secara tepat guna penyelesaian masalah pendidikan dan pembelajaran geografi transformatif dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni
Dibebankan pada matakuliah:
|
PLO-6 | Mampu memperoleh, mengolah, menganalisis, menyajikan data dan informasi tentang lingkungan kependidikan, peserta didik, kurikulum, materi, perencanaan, model, evaluasi, dan refleksi pembelajaran dalam kajian pendidikan dan pembelajaran geogarfi transformatif
Dibebankan pada matakuliah:
|
PLO-7 | Mampu mengambil keputusan secara tepat guna penyelesaian masalah wilayah dalam konteks ruang berdasarkan pendekatan geografi terpadu
Dibebankan pada matakuliah:
|
PLO-8 | Mampu memperoleh, mengolah, menganalisis, menyajikan data dan informasi geosfer dengan menggunakan teknologi geospasial dalam kajian geografi terpadu dengan pendalaman pada kajian kekotaan yang mendukung keberlanjutan wilayah
Dibebankan pada matakuliah:
|
Occupational Profiles Program Studi Geography Education
Universitas Negeri Surabaya
- Guru
Pelaksana yang bertanggung jawab dalam proses pendidikan di sekolah, dengan kemampuan kerja yang dimiliki yaitu mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dalam bidang pendidikan geografi. Kompetensi pendukung :- Mampu mengaplikasikan dinamika kebijakan pendidikan dan pembelajarannya
- Mampu memecahkan masalah pendidikan terkait dinamika kehidupan masyarakan dalam kontek geografi di suatu lingkungan wilayah tertentu
- Menguasai persoalan pendidikan dan pembelajaran dalam menjalankan peranan dan tanggung jawabnya di dalam kelas dan sekolah
- Praktisi
Pelaksana yang bertanggungjawab dalam pekerjaan mengumpulkan dan menganalisis data geografisKompetensi pendukung :- Mampu mengumpulkan data geografis
- Mampu menganalisis data geografis
- Mampu mengaplikasikan teknologi geografis
Struktur Kurikulum Geography Education
Universitas Negeri Surabaya
KUR PTNBH MBKM S1 P. GEOGRAFI (2020)
Semester ke 1
Kode
Mata Kuliah
Kredit
Mandatori?
1000002047
Physical Education And Fitness
2.00
1000002018
Pancasila Education
2.00
8720202120
Introduction To Geography
2.00
8720202121
Introduction To Sociology And Anthropology
2.00
1000002003
Indonesian
2.00
8720202203
Basic Education
2.00
8720202062
General
2.00
8720202197
General Geomorphology
2.00
8720202196
Regional Science
2.00
8720202080
Basic Cartography
2.00
8720202092
Cosmography
2.00
8720202230
Modul Nusantara
2.00
Semester ke 2
Kode
Mata Kuliah
Kredit
Mandatori?
1000002033
Citizenship
2.00
8720202219
Sig Basic
2.00
8720202021
Demography And Population
2.00
8720202205
Geography
2.00
8720202076
Land Surveying
2.00
1000002046
Literasi Digital
2.00
8720202102
Meteorology Climatology
2.00
100000202x
Pendidikan Agama (Wajib memilih salah satu)
- Agama Budha
- Agama Hindu
- Agama Islam
- Agama Katholik
- Agama Khonghucu
- Agama Protestan
2.00
✔
8720202192
Teori Belajar
2.00
Semester ke 3
Kode
Mata Kuliah
Kredit
Mandatori?
8720202198
Evaluation Of Learning And Learning
2.00
8720202199
Pengembangan Bahan Ajar
2.00
8720202126
Remote Sensing Basic
2.00
8720202156
Sig Advanced Analysis
2.00
8720202016
Biogeography
2.00
8720202030
Geography Village Geography Cities
2.00
8720202051
Land Geography
2.00
8720203070
Hydrology
2.00
8720202200
School Curriculum
2.00
8720203204
Research Methods
3.00
Semester ke 4
Kode
Mata Kuliah
Kredit
Mandatori?
8720202209
Teaching Skills And Microlearning
2.00
8720200207
Advanced Remote Sensing
2.00
8720202208
Perencanaan Pembelajaran
2.00
8720200206
Landscapes Geography
2.00
8720202032
Geography Economic Industry
2.00
8720202034
Geography Disaster Geography
2.00
8720202210
Geografi Lingkungan
2.00
8720202213
Geology Maritime Geography
2.00
8720202039
Geografi Pariwisata
2.00
8720202042
Agricultural Geography
2.00
8720202044
Political Geography
2.00
8720202048
Regional Geography Indonesia Southeast Asia
2.00
8720202212
Geography Socio-Cultural
2.00
8720202050
Geography Natural Resources
2.00
8720202054
Transport
2.00
8720202225
Geomaritim Indonesia
2.00
8720202221
Smart Cities
2.00
8720202222
City Management
2.00
8720202110
Oceanography
2.00
8720202167
Statistics
2.00
Semester ke 5
Kode
Mata Kuliah
Kredit
Mandatori?
8720202211
Regional Analysis
2.00
8720202046
Geografi Regional Dunia
2.00
8720202058
Geology Geomorphology Indonesia
2.00
Semester ke 6
Semester ke 7
Kode
Mata Kuliah
Kredit
Mandatori?
1000002051
Plp Analisis Kurikulum
2.00
1000002055
Plp Asesmen Pembelajaran
2.00
1000002049
Plp Manajemen Sekolah
2.00
1000003053
Plp Pengembangan Bahan Ajar
3.00
1000002054
Plp Pengembangan Media Pembelajaran
2.00
1000002050
Plp Pengembangan Program Sekolah
2.00
1000003052
Plp Pengembangan Rencana Pembelajaran
3.00
1000004056
Plp Praktik Mengajar
4.00
Semester ke 8
Kode
Mata Kuliah
Kredit
Mandatori?
8720206163
Thesis
6.00
Kode | Mata Kuliah | Kredit | Mandatori? |
---|---|---|---|
1000002047 | Physical Education And Fitness | 2.00 | |
1000002018 | Pancasila Education | 2.00 | |
8720202120 | Introduction To Geography | 2.00 | |
8720202121 | Introduction To Sociology And Anthropology | 2.00 | |
1000002003 | Indonesian | 2.00 | |
8720202203 | Basic Education | 2.00 | |
8720202062 | General | 2.00 | |
8720202197 | General Geomorphology | 2.00 | |
8720202196 | Regional Science | 2.00 | |
8720202080 | Basic Cartography | 2.00 | |
8720202092 | Cosmography | 2.00 | |
8720202230 | Modul Nusantara | 2.00 |
Kode | Mata Kuliah | Kredit | Mandatori? |
---|---|---|---|
1000002033 | Citizenship | 2.00 | |
8720202219 | Sig Basic | 2.00 | |
8720202021 | Demography And Population | 2.00 | |
8720202205 | Geography | 2.00 | |
8720202076 | Land Surveying | 2.00 | |
1000002046 | Literasi Digital | 2.00 | |
8720202102 | Meteorology Climatology | 2.00 | |
100000202x | Pendidikan Agama (Wajib memilih salah satu) - Agama Budha - Agama Hindu - Agama Islam - Agama Katholik - Agama Khonghucu - Agama Protestan |
2.00 | ✔ |
8720202192 | Teori Belajar | 2.00 |
Kode | Mata Kuliah | Kredit | Mandatori? |
---|---|---|---|
8720202198 | Evaluation Of Learning And Learning | 2.00 | |
8720202199 | Pengembangan Bahan Ajar | 2.00 | |
8720202126 | Remote Sensing Basic | 2.00 | |
8720202156 | Sig Advanced Analysis | 2.00 | |
8720202016 | Biogeography | 2.00 | |
8720202030 | Geography Village Geography Cities | 2.00 | |
8720202051 | Land Geography | 2.00 | |
8720203070 | Hydrology | 2.00 | |
8720202200 | School Curriculum | 2.00 | |
8720203204 | Research Methods | 3.00 |
Kode | Mata Kuliah | Kredit | Mandatori? |
---|---|---|---|
8720202209 | Teaching Skills And Microlearning | 2.00 | |
8720200207 | Advanced Remote Sensing | 2.00 | |
8720202208 | Perencanaan Pembelajaran | 2.00 | |
8720200206 | Landscapes Geography | 2.00 | |
8720202032 | Geography Economic Industry | 2.00 | |
8720202034 | Geography Disaster Geography | 2.00 | |
8720202210 | Geografi Lingkungan | 2.00 | |
8720202213 | Geology Maritime Geography | 2.00 | |
8720202039 | Geografi Pariwisata | 2.00 | |
8720202042 | Agricultural Geography | 2.00 | |
8720202044 | Political Geography | 2.00 | |
8720202048 | Regional Geography Indonesia Southeast Asia | 2.00 | |
8720202212 | Geography Socio-Cultural | 2.00 | |
8720202050 | Geography Natural Resources | 2.00 | |
8720202054 | Transport | 2.00 | |
8720202225 | Geomaritim Indonesia | 2.00 | |
8720202221 | Smart Cities | 2.00 | |
8720202222 | City Management | 2.00 | |
8720202110 | Oceanography | 2.00 | |
8720202167 | Statistics | 2.00 |
Kode | Mata Kuliah | Kredit | Mandatori? |
---|---|---|---|
8720202211 | Regional Analysis | 2.00 | |
8720202046 | Geografi Regional Dunia | 2.00 | |
8720202058 | Geology Geomorphology Indonesia | 2.00 |
Kode | Mata Kuliah | Kredit | Mandatori? |
---|---|---|---|
1000002051 | Plp Analisis Kurikulum | 2.00 | |
1000002055 | Plp Asesmen Pembelajaran | 2.00 | |
1000002049 | Plp Manajemen Sekolah | 2.00 | |
1000003053 | Plp Pengembangan Bahan Ajar | 3.00 | |
1000002054 | Plp Pengembangan Media Pembelajaran | 2.00 | |
1000002050 | Plp Pengembangan Program Sekolah | 2.00 | |
1000003052 | Plp Pengembangan Rencana Pembelajaran | 3.00 | |
1000004056 | Plp Praktik Mengajar | 4.00 |
Kode | Mata Kuliah | Kredit | Mandatori? |
---|---|---|---|
8720206163 | Thesis | 6.00 |
Evaluasi Kurikulum Program Studi Geography Education
Universitas Negeri Surabaya
Pegembangan kurikulum di S1 Pendidikan Geografi Unesa merujuk pada profil lulusan PT dan hasil tracer studi dan steakholder.
- Perkembangan keilmuan. Perkembangan keilmuan pendidikan dan geografi selalu didiskusikan setiap tahun di prodi. Penelusuran terhadap berita dan jurnal ilmiah dengan topik-topik terkait, juga dengan hasil diskusi pada pertemuan ilmiah tahunan profesi Ikatan Geograf Indonesia (IGI) dan Perkumpulan Profesi Pendidik Geografi Indonesia (P3GI), menjadi sumber informasi perkembangan keilmuan.
- Perkembangan aplikasi keilmuan. Perkembangan aplikasi keilmuan pendidikan geografi sesuai profil lulusan S1 Pendidikan Geografi Unesa, banyak berkiprah di dunia pendidikan. Selain itu juga berkiprah sebagai wirausaha serta sebagian kecil menjalankan pada profesi geograf.
- Tracer study. Tracer study mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi kepentingan evaluasi hasil pendidikan yang selanjutnya dapat digunakan untuk penyempurnaan dan penjaminan kualitas prodi.
- Kondisi alumni. Kondisi alumni merupakan kiprah alumni di dunia kerja meliputi pengetahuan, kemampuan dan kompetensi, yang di bangun ketika kuliah berdasarkan kondisi, pengalaman dan motivasi, pola/proses pengajaran dan pembelajaran, penelitian, praktikum, workshop, laboratorium, studio ataupun riset.
- Branchmarking. Branchmarking bermakna belajar dari pengalaman prodi lain sebagai tolak ukur pengalaman guna untuk membuat standar dalam memperbaiki proses di profi.
- Evaluasi kurikulum. Evaluasi kurikulum dilaksanakan berdasarkan kajian perkembangan keilmuan, hasil kajian tracer study, dan branchmarking oleh tim kurikulum.
- Sancioning kurikulum. Sancioning kurikulum merupakan upaya pembahasan kurikulum yang dievaluasi dengan diskusi bersama pakar dan praktisi keilmuan yang relevan.
- Uji publik kurikulum. Uji publik merupakan upaya pembahasan kurikulum yang dievaluasi dengan diskusi bersama pemangku kepentingan yang relevan.
- Seminar kurikulum. Seminar kurikulum merupakan pemaparan dan didkusi kurikulum yang sudah direvitalisasi dengan masyarakat luas.
Hasil Tracer Study (2024)
Orientasi masa depan keilmuan yang perlu dikembangkan prodi S1 Pendidikan Geografi
Pendidikan | Sosial | Teknologi | Lainnya |
28% | 22% | 49% | 1% |
Rekap PLO Program Studi Geography Education
Universitas Negeri Surabaya
Nama Matakuliah | Sks | Program Learning Outcomes PLO) | Total | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
PLO1 | PLO2 | PLO3 | PLO4 | PLO5 | PLO6 | PLO7 | PLO8 | |||
Geography Village Geography Cities | 2 | 100% | 100 % | |||||||
Remote Sensing Basic | 2 | 50% | 50% | 100 % | ||||||
School Curriculum | 2 | 33.33% | 33.33% | 33.33% | 99.99 % | |||||
City Management | 2 | 50% | 50% | 100 % | ||||||
Smart Cities | 2 | 60% | 40% | 100 % | ||||||
Introduction to Sociology and Anthropology | 2 | 100% | 100 % | |||||||
Geografi Pariwisata | 2 | 40% | 60% | 100 % | ||||||
Oceanography | 2 | 42.86% | 14.29% | 42.86% | 100 % | |||||
Basic Cartography | 2 | 50% | 50% | 100 % | ||||||
Introduction to Geography | 2 | 100% | 100 % | |||||||
Regional Analysis | 2 | 33.33% | 33.33% | 33.33% | 99.99 % | |||||
Geografi Lingkungan | 2 | 66.67% | 33.33% | 100 % | ||||||
Meteorology Climatology | 2 | 50% | 50% | 100 % | ||||||
Hydrology | 2 | 100% | 100 % | |||||||
Land Geography | 2 | 25% | 50% | 25% | 100 % | |||||
Sig Advanced Analysis | 2 | 25% | 75% | 100 % | ||||||
Transport | 2 | 28.57% | 42.86% | 28.57% | 100 % | |||||
Geography Disaster Geography | 2 | 25% | 25% | 50% | 100 % | |||||
Statistics | 2 | 33.33% | 33.33% | 33.33% | 99.99 % | |||||
Geology Geomorphology Indonesia | 2 | 50% | 50% | 100 % | ||||||
Land Surveying | 2 | 50% | 50% | 100 % | ||||||
General | 2 | 50% | 50% | 100 % | ||||||
General Geomorphology | 2 | 16.67% | 50% | 33.33% | 100 % | |||||
Regional Science | 2 | 50% | 50% | 100 % | ||||||
Evaluation of Learning and Learning | 2 | 50% | 25% | 25% | 100 % | |||||
Basic Education | 2 | 100% | 100 % | |||||||
Research methods | 3 | 33.33% | 44.44% | 22.22% | 99.99 % | |||||
Geography | 2 | 50% | 50% | 100 % | ||||||
Advanced Remote Sensing | 2 | 50% | 50% | 100 % | ||||||
Landscapes Geography | 2 | 28.57% | 28.57% | 28.57% | 14.29% | 100 % | ||||
Hydrology | 2 | 100% | 100 % | |||||||
Geomaritim Indonesia | 2 | 16.67% | 33.33% | 33.33% | 16.67% | 100 % | ||||
Analysis | 3 | 28.57% | 42.86% | 28.57% | 100 % | |||||
Geography | 3 | 25% | 50% | 25% | 100 % | |||||
Ecology Biogeography | 3 | 33.33% | 33.33% | 33.33% | 99.99 % |
Landasan Perancangan Kurikulum Program Studi Geography Education
Universitas Negeri Surabaya
Latar belakang keilmuan terbentuknya kurikulum, Profil lulusan, Program Education Objective (PEO), Program Learning Outcome (PLO) yang meliputi pengetahuan, keterampilan (Umum dan Khusus) dan sikap.
LATAR BELAKANG
Landasas filosofi
- Perenialisme menekankan pada keabadian, keidealan, kebenaran dan keindahan dari pada warisan budaya dan dampak sosial tertentu. Aliran ini menyatakan sebuah kebenaran tidak akan berubah selamanya.
- Essensialisme menekankan pentingnya pewarisan budaya dan pemberian pengetahuan dan keterampilan pada peserta didik agar dapat menjadi anggota masyarakat yang berguna.
- Rekonstruksionisme menekankan pentingnya pemecahan masalah dan berpikir kritis untuk menghasilkan kehidupan modern di masa mendatang. Hasil belajar sangat diperhatikan oleh rekonstruksionisme dengan memperhatikan perbedaan-perbedaan individual dari masing-masing peserta didik.
- Eksistensialisme berpandangan bahwa tujuan pendidikan adalah membantu setiap individu untuk mampu mewujudkan dirinya sebagai manusia.
- Romantik naturalisme mendasarkan pada suatu fakta bahwa perkembangan seorang anak adalah spontan dan alamiah. Seorang anak tidak digambarkan sebagai papan yang kosong, tetapi sebagai individu yang memiliki perasaan dan bakat tertentu.
- Eksperimentalisme menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang terjadi sepanjang hayat. Pengetahuan yang diperoleh oleh peserta didik adalah merupakan kontruksi pemahaman dari hasil interaksinya dengan berbagai sumber belajar dan dialog dengan teman sebaya.
Filosofi pendidikan geografi membawa kesadaran tentang pentingnya pemahaman dan penghormatan terhadap hubungan antara manusia dan lingkungannya. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan fisik, sosial, dan budaya di sekitarnya.
Beberapa prinsip filosofis yang mendasari pendidikan geografi :
Keterhubungan: Pendidikan geografi mengajarkan tentang keterkaitan yang kompleks antara manusia dan lingkungannya. Ini melibatkan pemahaman tentang bagaimana fenomena geografis seperti iklim, topografi, dan sumber daya alam memengaruhi kehidupan manusia, serta bagaimana manusia mempengaruhi dan merespons lingkungan mereka.
Keberagaman: Geografi menghargai keragaman budaya, sosial, dan ekologis di seluruh dunia. Pendidikan geografi mengajarkan penghormatan terhadap beragam budaya dan identitas, serta pentingnya menjaga keberagaman lingkungan alam.
Kritis dan Kreatif: Pendidikan geografi mendorong siswa untuk berpikir secara kritis tentang tantangan dan masalah lingkungan, sosial, dan ekonomi global. Ini melibatkan mempromosikan pemikiran kritis dan solusi kreatif untuk masalah seperti perubahan iklim, urbanisasi, dan pengelolaan sumber daya alam.
Keterlibatan dan Tanggung Jawab: Pendidikan geografi tidak hanya tentang memahami dunia, tetapi juga tentang mengambil tindakan untuk meningkatkannya. Ini melibatkan memotivasi siswa untuk menjadi agen perubahan yang bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan dan mempromosikan keadilan sosial di seluruh dunia.
Kebijaksanaan dan Keberlanjutan: Filosofi pendidikan geografi menekankan pentingnya pengembangan kebijakan yang berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan perlindungan lingkungan. Ini melibatkan memahami dampak jangka panjang dari keputusan manusia terhadap lingkungan dan mendorong tindakan yang memperhatikan keberlanjutan.
Melalui pendidikan geografi yang berbasis filosofi ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang kompleksitas dunia yang mereka tinggali dan menjadi agen perubahan yang bertanggung jawab dalam menjaga keberlangsungan lingkungan dan masyarakat global.
Landasan sosiologis
Landasan sosiologis memberikan arah pengembangan kurikulum ini untuk menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan sosial budaya yang kuat serta mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungannya dimanapun tempatnya berada. Pada dasarnya, setiap lingkungan masyarakat selalu memiliki karakteristik yang berbeda-beda antar satu tempat dengan tempat yang lain. Karakteristik ini membentuk kearifan lokal dan budaya daerah yang berbeda-beda. Interaksi antar kelompok masyarakat dan individu mendorong terjadinya perkembangan nilai ini. Perkembangan nilai budaya dan pengetahuan yang ada dalam masyarakat tersebut adalah satu hasil olah pikir dan logika serta interaksi dari masyarakat yang ada pada lingkungan tersebut.
Landasan sosiologis pendidikan geografi mengacu pada pemahaman tentang bagaimana faktor-faktor sosial mempengaruhi pemahaman dan interaksi manusia terhadap lingkungan geografis mereka. Ini mencakup studi tentang bagaimana faktor-faktor seperti budaya, struktur sosial, ekonomi, dan politik memengaruhi cara manusia memahami, menggunakan, dan memanfaatkan ruang geografis.
Beberapa konsep kunci dalam landasan sosiologis pendidikan geografi meliputi:
Budaya dan Identitas: Pendidikan geografi mempertimbangkan bagaimana budaya dan identitas masyarakat memengaruhi persepsi dan penggunaan ruang geografis. Ini melibatkan pemahaman tentang bagaimana budaya lokal membentuk pola penggunaan lahan, struktur permukiman, dan pola migrasi.
Struktur Sosial dan Ketimpangan: Landasan sosiologis pendidikan geografi juga menyoroti dampak struktur sosial, termasuk ketimpangan ekonomi dan akses ke sumber daya, terhadap distribusi spasial kekayaan, kesempatan, dan kualitas hidup. Ini dapat memperluas pemahaman tentang pola geografis ketimpangan dan keadilan sosial.
Globalisasi dan Perubahan Sosial: Pendidikan geografi mempertimbangkan bagaimana proses globalisasi memengaruhi interaksi sosial dan pola spasial di seluruh dunia. Ini mencakup studi tentang mobilitas manusia, perdagangan, dan arus informasi yang mempengaruhi transformasi geografis seperti urbanisasi, suburbanisasi, dan gentrifikasi.
Keterlibatan Masyarakat: Landasan sosiologis pendidikan geografi menekankan pentingnya melibatkan masyarakat dalam pemahaman dan penyelesaian masalah geografis. Ini dapat melibatkan keterlibatan komunitas dalam perencanaan lingkungan, pelestarian alam, dan pengelolaan risiko bencana.
Perspektif Kritis: Sosiologi mempromosikan pemikiran kritis tentang struktur sosial dan ketimpangan kekuasaan. Dalam konteks pendidikan geografi, ini melibatkan analisis kritis terhadap hubungan antara struktur sosial dan pola geografis, serta pengembangan pemahaman yang kritis tentang isu-isu sosial dan lingkungan.
Melalui landasan sosiologis ini, pendidikan geografi berusaha untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas interaksi manusia dengan lingkungan mereka dan memotivasi tindakan yang berkelanjutan dan inklusif dalam mengatasi tantangan geografis global.
Landasan historis
Geografi di wilayah Indonesia sudah diajarkan sejak jaman pendudukan Belanda dan Jepang, dengan nama ilmu bumi (Sandy, 1988; 18). Di dalam kurikulum pendidikan kolonial pada waktu itu, diutamakan penguasaan bahasa Belanda dan hal-hal mengenai Negeri Belanda. Misalnya dalam pengajaran ilmu bumi, anak-anak bumi putra harus menghapal kota-kota kecil yang ada di negeri Belanda (Tilaar, 1995)
Pasca kemerdekaan, mata pelajaran ilmu bumi masih tetap dilanjutkan.Mata pelajaran tersebut sudah diajarkan sejak Kurikulum (Rencana Pelajaran) 1947. Pada waktu itu fungsi mata pelajaran ilmu bumi disesajarkan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Akan tetapi pada akhirnya kedua mata pelajaran tersebut memiliki “nasib” yang berbeda. Bahasa Indonesia dibuat lembaga pembinaan Bahasa Indonesia dan diajarkan di seluruh jenjang pendidikan di Indonesia. Untuk ilmu bumi tidak dibuatkan lembaga pembinaan cinta tanah air Indonesia, dan mengalami pasang surut di bidang pendidikan formal.
Pada tahun 1951, untuk meningkatkan mutu guru di sekolah-sekolah menengah dalam ilmu bumi, didirikan kursus-kursus B-I dan kemudian B-II. (Naskah Akademik Kurikulum Geografi, Puskurbuk, 2010). Waktu kursus selama dua tahun dan mata kursusnya membahas unsur-unsur ilmu bumi dan membahas tentang wilayah serta kondisi beberapa negara. Hal yang agak aneh adalah tidak ada pokok bahasan tentang geografi Indonesia. Selain itu tidak pernah ada diskusi yang mendalam tentang esensi geografi yang perlu diajarkan di Indonesia. Di kurikulum sekolah, Ilmu Bumi diajarkan sampai tahun 1980-an, selanjutnya pada Kurikulum 1984 sudah menggunakan nama Geografi.
Tahun 1950 ilmu bumi di perguruan tinggi diajarkan pada Fakultas Sastra, Pedagogik dan Filsafat Universitas Gadjah Mada dengan nama Jurusan Ilmu Bumi. Pada tahun 1963, jurusan ilmu bumi memisahkan diri menjadi Fakultas Geografi UGM. Sementara itu sekitar akhir tahun 60-an, atas prakarsa Jenderal Gatot Subroto dan Jenderal Prof. Dr. Mustopo didirikan Jurusan Geografi di Universitas Padjajaran Bandung. Selanjutnya oleh rektor Universitas Indonesia (UI) Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro, Jurusan Geografi di UNPAD dipindahkan ke Universitas Indonesia (UI) di Jakarta.
Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Surabaya yang sebelumnya adalah Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP), pada awalnya juga merupakan perkembangan dari kursus-kursus B-I dan kemudian B-II ilmu bumi. Perkembangan kurikulum ilmu bumi di IKIP Surabaya saat itu, tidak lepas dari adanya interaksi antara jurusan sejenis di berbagai IKIP di Indonesia. Komunikasi antar jurusan sejenis menjadi awal dari perkembangan kurikulum sampai saat ini.
Sebagai bagian dari lembaga pendidikan tinggi, perkembangan kurikulum Jurusan Pendidikan Geografi, mengikuti perkembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi Indonesia. Perkembangan kurikulum tersebut mengikuti dasar sebagai berikut ini.
- Kurikulum yang berbasis pada Pokok-pokok Sistem Pendidikan Nasional Pancasila (UU no. 22 Tahun 1961, Penetapan Presiden No. 19 Tahun 1965 , Perpres no. 14 Tahun 1965)
- Kurikulum diatur Pemerintah ( UU no. 2 tahun 1989, PP no. 60 Tahun 1999 )
- Pergeseran paradigma ke konsep KBK, Kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap program studi (UU no. 20 Tahun 2003 pasal 38 ayat 3 dan 4, Kepmendiknas no. 232/U/2000, dan perubahan kurikulum inti di Kepmendiknas no 045/U/2002)
- Kurikulum dikembangkan oleh PT sendiri ( PP no. 19 Tahun 2005 Pasal 17 ayat 4, PP 17 Tahun 2010 pasal 97 ayat 2)
- Dikembangkan berbasis kompetensi (PP no. 17 Tahun 2010 pasal 97 ayat 1)
- Minimum mengandung 5 elemen kompetensi( PP no. 17 Tahun 2010 pasal 17 ayat 3)
- Capaian Pembelajaran Sesuai dengan Level KKNI (Perpres No. 08 tahun 2012)
- Kompetensi lulusan ditetapkan dengan mengacu pada KKNI (UU PT No. 12 Tahun 2012 pasal 29)
Kurikulum pendidikan geografi di persekolahan mulai disadari sebagai bagian penting dalam membangun dan mewariskan cinta tanah air dengan memahami seluruh wilayah Republik Indonesia. Potensi sumberdaya dan bencana di Indonesia merupakan bagian yang perlu dipahami oleh setiap warga negara. Hal ini mendorong pemerintah mengambil kebijakan mulai kurikulum 2013 mata pelajaran geografi dapat dimasukkan pada kelompok Ilmu Pengetahuan Alam, sebagai mata pelajaran lintas minat. Hal tersebut merevisi kurikulum 1994 sampai dengan kurikulum KTSP (2006), dimana geografi di tingkat sekolah menengah atas masuk dalam mata pelajaran kelompok Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), sehingga hanya dipelajari anak-anak IPS. Terlebih lagi hamper semua jurusan Geosains di perguruan tinggi sebagian besar merupakan jurusan IPA.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka orientasi pengembangun kurikulum di Jurusan Pendidikan Geografi FISH Unesa mengacu pada kebijakan pengembangan kurikulum di kementerian pendidikan dan perkembangan orientasi ilmu geografi di persekolahan dengan tetap melihat perkembangan ilmu geografi di masyarakat lokal dan global. Pimpinan Unesa sekitar tahun 2012 telah menyusun pedoman pengembangan kurikulum berdasarkan pedoman kementerian pendidikan, Pedoman tersebut juga terus berkembang mengikuti kebijakan kementerian. Pedoman tersebut selanjutnya menjadi acuan bagi pengembangan kurikulum di Jurusan Pendidikan Geografi Unesa.
Awal perkembangan kurikulum di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Unesa dapat dikelompokkan ke dalam 3 bagian utama, yaitu ilmu pendidikan, geografi fisik, dan geografi manusia. Perkembangan selanjutnya di sekitar awal tahun 2000-an, geografi teknik mulai diperkuat. Perubahan paradigma keilmuan geografi selanjutnya adalah ke arah geografi terpadu. Perkembangan kurikulum tersebut dilakukan oleh staf dosen di Jurusan Pendidikan Geografi Unesa yang didasarkan pada perkembangan kurikulum nasional pendidikan geografi yang mengikuti perkembangan ilmu geografi di Indonesia.
Semenjak tahun 2012, kurikulum Jurusan S1 Pendidikan Geografi Unesa telah telah dikembangkan menggunakan kurikulum kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Dalam KKNI memperjelas profil lulusan pendidikan geografi, sehingga dapat disesuaikan dengan kelayakan dalam sudut pandang analisa kebutuhan masyarakat. Profil lulusa terdiri dari 3 berikut ini.
- Pendidik bidang geografi
- Profesional bidang pemetaan geografi
- Wirausaha bidang pendidikan dan pemetaan geografi
Konsekwensi dari hal tersebut adalah penguatan kurikulum di bidang pendidikan dan geografi teknik yang berorientasi geografi terpadu. Pengembangan orientasi kurikulum tersebut telah melalui proses sansioning dan uji public kurikulum di tahun 2014.
Perkembangan arah kurikulum di tahun 2020 yang dikenal sebagai merdeka belajar kampus merdeka, mendorong S1 Pendidikan Geografi Unesa untuk meninjau kembali kurikulum yang sudah diterapkan. Orientasi materi masih pada kajian geografi terpadu dengan penguatan pendidikan geografi dan sains informasi geografis. Pada restrukturisasi kurikulum ini, menguatkan orientasi kurikulum KKNI yang berbasis outcame dalam wadah merdeka belajar. Wadah merdeka belajar yang dikembangkan memberikan kesempatan mahasiswa untuk mengkaji geografi secara multidisiplin dan memberikan pilihan kebebasan mahasiswa beraktivitas. Kajian multidisiplin memberikan kesempatan bagi mahasiswa dari berbagai bidang keilmuan untuk mengkaji terapan geografi yang dapat mendukung kompetensi inti bidang studinya.
PROFIL LULUSAN
Guru / calon pendidik geografi. Pelaksana yang bertanggung jawab dalam proses pendidikan di sekolah, dengan kemampuan kerja yang dimiliki yaitu mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dalam bidang pendidikan geografi. Kompetensi pendukung :
- Mampu mengaplikasikan dinamika kebijakan pendidikan dan pembelajarannya
- Mampu memecahkan masalah pendidikan terkait dinamika kehidupan masyarakan dalam kontek geografi di suatu lingkungan wilayah tertentu
- Menguasai persoalan pendidikan dan pembelajaran dalam menjalankan peranan dan tanggung jawabnya di dalam kelas dan sekolah
Praktisi Geografi / geospasial. Pelaksana yang bertanggungjawab dalam pekerjaan mengumpulkan dan menganalisis data geografis. Kompetensi pendukung :
- Mampu mengumpulkan data geografis
- Mampu menganalisis data geografis
- Mampu mengaplikasikan teknologi geografis
WIrausaha
Programe Education Objective (PEO)
- Mampu memanfaatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi untuk menyelesaikan masalah dalam bidang pembelajaran pendidikan geografi, menganalisis bentang lahan, melakukan survey dan pemetaan, mengaplikasikan teknologi geografi, dan kewirausahaan (PEO-1).
- Peduli, ramah lingkungan dan tanggap bencana, serta pemahaman tentang tanggung jawab profesional dan etis (PEO-2).
- Individu dengan sikap belajar sepanjang hayat melalui studi pascasarjana, kegiatan pelatihan, penelitian baik secara nasional maupun internasional (PEO-3).
Programe Learning Outcame (PLO)
1 | Mampu menunjukkan nilai-nilai agama, kebangsaan dan budaya nasional, serta etika akademik dalam melaksanakan tugasnya |
2 | Menunjukkan karakter tangguh, kolaboratif, adaptif, inovatif, inklusif, belajar sepanjang hayat, dan berjiwa kewirausahaan |
3 | Mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan |
4 | Mengembangkan diri secara berkelanjutan dan berkolaborasi. |
5 | Mampu mengambil keputusan secara tepat dan cepat guna penyelesaian masalah pendidikan dalam pembelajaran geografi transformatif dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni |
6 | Mampu memperoleh, mengolah, menganalisis, menyajikan data dan informasi tentang lingkungan kependidikan, peserta didik, kurikulum, materi, perencanaan, model, evaluasi, dan refleksi pembelajaran dalam kajian pendidikan dan pembelajaran geogarfi |
7 | Mampu mengambil keputusan secara tepat dan cepat guna penyelesaian masalah wilayah dalam konteks ruang berdasarkan pendekatan geografi terpadu |
8 | Mampu memperoleh, mengolah, menganalisis, menyajikan data dan informasi geosfer dengan menggunakan teknologi geospasial dalam kajian geografi terpadu yang mendukung keberlanjutan wilayah |
Copyright © 2024 Sinau Digital UNESA All Rights Reserved