Universitas Negeri Surabaya
Fakultas Bahasa dan Seni
Program Studi S1 Pendidikan Seni Drama, Tari Dan Musik

Kode Dokumen

SEMESTER LEARNING PLAN

Course

KODE

Rumpun MataKuliah

Bobot Kredit

SEMESTER

Tanggal Penyusunan

Dasar Seni Peran Realis

8820902598

Mata Kuliah Wajib Program Studi

T=2

P=0

ECTS=3.18

1

27 April 2024

OTORISASI

Pengembang S.P

Koordinator Rumpun matakuliah

Koordinator Program Studi




Syaiful Qadar Basri, S.Pd., M.Hum.




Syaiful Qadar Basri, S.Pd., M.Hum. Dr.Arif Hidajad, S.Sn., M.Pd. Dr. Autar Abdillah, SSn. MSi Dr. Welly Suryandoko, S.Pd., M.Pd




Dr. Welly Suryandoko, S.Pd., M.Pd.

Model Pembelajaran

Project Based Learning

Program Learning Outcomes (PLO)

PLO program Studi yang dibebankan pada matakuliah

PLO-2

Menunjukkan karakter tangguh, kolaboratif, adaptif, inovatif, inklusif, belajar sepanjang hayat, dan berjiwa kewirausahaan

PLO-3

Mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan

PLO-4

Mengembangkan diri secara berkelanjutan dan berkolaborasi.

PLO-6

Menguasai ilmu pengetahuan, praktik dan penciptaan seni drama, tari dan musik, serta seni pertunjukan (dramaturgi, musikologi, kajian seni pertunjukan, koreologi, dan lain- lain).

PLO-7

Mampu menggunakan dan mengembangkan berbagai sumber belajar dan media pembelajaran seni drama, tari, dan musik terkini untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler

PLO-8

Mampu berkreasi, berinovasi, mengkaji dan menyajikan seni pertunjukan budaya Jawa Timur dan wilayah Indonesia Timur

PLO-10

Mampu mengembangkan dan menciptakan karya bidang seni dan pendidikan seni berbasis teknologi, seni drama, tari dan musik Jawa Timur dan wilayah Indonesia Timur dan bidang seni budaya

Program Objectives (PO)

PO - 1

Mampu menguasai praktik berperan dalam drama realis (Konvensional)

PO - 2

Mampu menguasai teknik pelatihan keaktoran drama realis (Konvensional)

PO - 3

Mampu mempraktekan teori pelatihan keaktoran dalam drama realis konvensional

PO - 4

Mampu mempraktekan kerjasama dalam peran pentas melalui pengalaman pentas realis konvensional

PO - 5

Mampu mempraktekan kesatuan pertunjukan dengan unsur pendukung lainnya.

Matrik PLO-PO

 
POPLO-2PLO-3PLO-4PLO-6PLO-7PLO-8PLO-10
PO-1
PO-2
PO-3
PO-4
PO-5

Matrik PO pada Kemampuan akhir tiap tahapan belajar (Sub-PO)

 
PO Minggu Ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
PO-1
PO-2
PO-3
PO-4
PO-5

Deskripsi Singkat Mata Kuliah

Dasar Seni Peran Realis bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa pada teknik dasar akting realis, yang menekankan kejujuran dalam peran, pengembangan karakter yang mendalam, serta penciptaan situasi dramatik yang natural. Mahasiswa akan mempelajari dasar-dasar seni peran yang berpijak pada observasi kehidupan sehari-hari dan penerapan teori keaktoran. Mata kuliah ini juga akan mengeksplorasi pendekatan-pendekatan realisme dalam akting melalui metode Project-Based Learning (PBL), yang akan memandu mahasiswa dari teori ke praktik dengan tugas akhir berupa pementasan realis. Mata kuliah ini menggunakan Project-Based Learning (PBL), yang melibatkan mahasiswa secara aktif dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proyek pementasan realis. Setiap mahasiswa berperan sebagai aktor yang bertanggung jawab dalam penciptaan karakter, interaksi antar-aktor, serta pemecahan masalah yang muncul selama latihan dan produksi. Proses pembelajaran difokuskan pada eksplorasi secara mandiri dengan bimbingan dari dosen pengampu. Melalui pembelajaran berbasis proyek, mahasiswa bekerja dalam kelompok untuk merancang dan menampilkan pementasan pendek sebagai proyek akhir. Proses ini melibatkan perencanaan produksi, manajemen tim, serta eksplorasi dalam membangun karakter yang menuntut adaptasi dan kepekaan emosional. Dengan menerapkan elemen kewirausahaan, mahasiswa juga diajak untuk memahami cara memanfaatkan keterampilan seni peran dalam peluang usaha di bidang teater, film, dan media. Evaluasi berdasarkan keterlibatan dalam proyek, kemampuan penguasaan teknik dasar seni peran, serta sikap reflektif sebagai pembelajar sepanjang hayat yang siap terus berkembang. Mata kuliah ini memberikan pengalaman langsung dan menanamkan sikap profesionalisme dalam seni peran, sekaligus mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi dunia industri kreatif dengan semangat kewirausahaan.

Pustaka

Utama :

  1. Archibald, C. (2022). The Actor’s Mindset: Acting as a Craft, Discipline and Business. New York: Applause Theatre & Cinema Books.
  2. Silverberg, L. (2021). The Realistic Art of Acting. Los Angeles: Smith and Kraus Publishers.
  3. Blissett, J., & Freeman, H. (2020). The Actor’s Toolkit: Creating a Character in the Rehearsal Room. London: Bloomsbury Methuen Drama.
  4. Caine, M. (2020). Acting in Film: A Guide to the Art and Business of Performing (Updated Edition). New York: Applause Theatre & Cinema Books.
  5. Emunah, R. (2019). Acting for Real: Drama Therapy Process, Technique, and Performance. New York: Routledge.
  6. Brook, Peter, 2002. Shifting Point (Percikan Pemikiran Tentang Teater, Film, Dan Opera).Yogyakarta: MPSI Dan Arti.
  7. Corson, Richard and Glavan James, Stage Make up, Ninth edition. Print in the United States Of America. 2001.
  8. Haryono, Edi (ED), 2000. Rendra Dan teater Modern Indonesia:Kajian Memahami Rendra Melalui Kritikus Seni. Yogyakarta: Kepel Press.
  9. Kurniawan, Arief, Dadang, Asep. 2010. Menggelar Pertunjukan Seni Teater. Multi Kreasi Satudelapan. Jakarta.
  10. Noer, Arifin C, 2005. Teater Tanpa Masa Silam. Jakarta: Dewan kesenian Jakarta. 11. Paningkiran, Halim, 2013. Make Up Karakter Untuk Televisi Dan Film. Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama
  11. Pugmire, Neil, 2006. 50 Ide Drama Untuk Memeriahkan Berbagai Acara. Yogyakarta: Andi.
  12. Rendra, 2007. Seni Drama Untuk Remaja. Jakarta: Burung Merak Press
  13. Riantriarno, N, 2003. Menyentuh Teater: Tanya Jawab Seputar Teater Kita. Jakarta: PT HMSampoerna Tbk 72
  14. Eka D.Sitorus., 2002, The Art of Acting, Seni Peranuntuk Teater, Film dan TV , Jakarta: PT. Gramedia Pustakan Utama
  15. Hodge., Alison (edt), 2010, Actor Training (second edition), London and New York: Routledge
  16. Richard Boleslavsky., 1960, Enam Pelajaran Pertama Bagi Tjalon Aktor (terjemahandari Acting: The First Six Lesson . Hak Cipta 1933, pada Theatre Arts,Inc, dan hak cipta 1949 pada Norma Boleslavsky, diterbitkan oleh Theatre ArtsBooks, New York), di-Indonesiakan oleh Drs. Asrul Sani, Jakarta: Usaha PenerbitDjaja Sakti
  17. Stickland, TheTechnique of Acting , USA: McGraw-Hill
  18. Asmara, Adhy DR. 2015. Apresiasi Drama. Yogyakarta.: Nur Cahaya.

Pendukung :

  1. Konstruksi Gender Melalui Representasi Alam Dalam Puisi Post Scriptum Karya Toety Heraty Dan The Snake Charmer Karya Sarojini Naidu>>>Publikasi di Jurnal SINTA-5 Haluan Sastra Budaya UNS DOI: https://doi.org/10.20961/hsb.v2i2.24926
  2. Film 99 Cahaya Di Langit Eropa Yang Merepresentasikan Film As Social Practice Bagi Wanita Muslimah>>>Publikasi di Jurnal SINTA-3 SOSIOHUMANIORA ustjogja DOI: https://doi.org/10.30738/sosio.v4i2.2863
  3. Studi Ecocriticism dalam Film Doraemon & Nobita and the Green Giant Legend Karya Ayumu Watanabe>>>>Publikasi di Jurnal SINTA-3 SOSIOHUMANIORA ustjogja DOI: https://doi.org/10.30738/sosio.v5i1.2862
  4. Tari Remo (Ngremong): Sebuah Analisis Teori Semiotika Roland Barthes Tentang Makna Denotasi Dan Konotasi Dalam Tari Remo (Ngremong)>>>Publikasi di Jurnal SINTA-5 DOI: https://doi.org/10.26740/geter.v2n1.p55-69
  5. Aesthetic Experience In Theatre In Non- Formal Education: A Review Of Creativity Theory>>>Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (Pkm), Volume 6 Nomor 7 Juli 2023 Hal 2723-2737
  6. Pembuatan Naskah Cerita Teater Pada Kelompok Kesenian Bantengan Turangga Jaya Desa Wiyu Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto>>>Gayatri : Jurnal Pengabdian Seni dan Budaya Vol. 1, No. 1, Maret 2023 Hal. 16-22

Dosen Pengampu

Dr. Arif Hidajad, S.Sn., M.Pd.

Dr. Indar Sabri, S.Sn., M.Pd.

Dr. Welly Suryandoko, S.Pd., M.Pd.

Syaiful Qadar Basri, S.Pd., M.Hum.

Minggu Ke-

Kemampuan akhir tiap tahapan belajar
(Sub-PO)

Penilaian

Bantuk Pembelajaran,

Metode Pembelajaran,

Penugasan Mahasiswa,

 [ Estimasi Waktu]

Materi Pembelajaran

[ Pustaka ]

Bobot Penilaian (%)

Indikator

Kriteria & Bentuk

Luring (offline)

Daring (online)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

1

Minggu ke 1

Menjelaskan Seni Peran dan Ruang: Ruang sebagai sarana ekspresi, Laku yang meruang, Hakekat Seni Peran Realis

Menjelaskan tahapan seni peran dalam hal ini adalah Seni Peran realis Menguasai pengetahuan mengenai ruang sebagai sarana ekspresi Menguasai pemahaman laku yang meruang dalam Seni Peran realis

Kriteria:

Mahasiswa dinilai mampu mencapai ketuntasan belajar jika mampu menjelaskan sejarah perkembangan keaktoran realis dan bentuknya


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
luring praktik Project based learning
4 X 50

Materi: Menjelaskan tahapan seni peran dalam hal ini adalah Seni Peran realis Menguasai pengetahuan mengenai ruang sebagai sarana ekspresi Menguasai pemahaman laku yang meruang dalam Seni Peran realis
Pustaka: Eka D.Sitorus., 2002, The Art of Acting, Seni Peranuntuk Teater, Film dan TV , Jakarta: PT. Gramedia Pustakan Utama
2%

2

Minggu ke 2

Mensimulasikan motivasi dan imajinasi seni peran realis

Menguasai tahapan motivasi Menguasai tahapan imajinasi

Kriteria:

Mahasiswa dinilai mencapai ketuntasan belajar materi jika tumbuh kepercayaan diri terhadap potensi dirinya dan spirit untuk melakukan eksplorasi


Bentuk Penilaian :
Penilaian Portofolio, Penilaian Praktikum, Tes
Praktek, unjuk kerja, latihan
4 X 50

Materi: Mensimulasikan motivasi dan imajinasi seni peran realis
Pustaka: Hodge., Alison (edt), 2010, Actor Training (second edition), London and New York: Routledge
3%

3

Minggu ke 3

Menguasai pengetahuan Aktor dan Naskah Lakon: azas, style, analisis struktur, pengarang, sutradara seni peran realis

Menguasai penjelasan tentang aktor Menguasi naskah lakon dengan kaidah azas, style, analisis, struktur, pengarang dan sutradara seni peran realis

Kriteria:

Jika semua soal terjawab dengan runtut


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Praktik / Unjuk Kerja, Tes
Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
4 X 50

Materi: Menguasai penjelasan tentang aktor Menguasi naskah lakon dengan kaidah azas, style, analisis, struktur, pengarang dan sutradara seni peran realis
Pustaka: Richard Boleslavsky., 1960, Enam Pelajaran Pertama Bagi Tjalon Aktor (terjemahandari Acting: The First Six Lesson . Hak Cipta 1933, pada Theatre Arts,Inc, dan hak cipta 1949 pada Norma Boleslavsky, diterbitkan oleh Theatre ArtsBooks, New York), di-Indonesiakan oleh Drs. Asrul Sani, Jakarta: Usaha PenerbitDjaja Sakti
5%

4

Minggu ke 4

Memprektekan kepekaan dan stimulasi

Menguasai kepekaan Menguasai stimulasi yang dimunculkan dari beberapa sumber

Kriteria:

Mahasiswa dianggap mencapai ketuntasan materi jika mampu membuat komposisi pencak silat berpasangan, menggunakan alat maupun tangan kosong


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Praktik / Unjuk Kerja
Praktek, unjuk kerja, latihan
4 X 50

Materi: Menguasai kepekaan Menguasai stimulasi yang dimunculkan dari beberapa sumber
Pustaka: Stickland, TheTechnique of Acting , USA: McGraw-Hill
5%

5

Minggu ke 5

Mengkonsep Bentuk: kesadaran pada bentuk, mencari bentuk peran, menguasai sarana pentas

Menguasai bentuk kesadaran diri Menguasai bentuk beran dalam proses pencarian Menguasai sarana pentas, properti, hand properti dan setting

Kriteria:

Mahasiswa dinilai mencapai ketuntasan materi jika mampu membangun singkronisasi antara vokal dan tubuhnya kedalam karakter tokoh dalam naskah


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Praktik / Unjuk Kerja
Praktek
4 X 50

Materi: Menguasai bentuk kesadaran diri Menguasai bentuk beran dalam proses pencarian Menguasai sarana pentas, properti, hand properti dan setting
Pustaka: Richard Boleslavsky., 1960, Enam Pelajaran Pertama Bagi Tjalon Aktor (terjemahandari Acting: The First Six Lesson . Hak Cipta 1933, pada Theatre Arts,Inc, dan hak cipta 1949 pada Norma Boleslavsky, diterbitkan oleh Theatre ArtsBooks, New York), di-Indonesiakan oleh Drs. Asrul Sani, Jakarta: Usaha PenerbitDjaja Sakti
5%

6

Minggu ke 6

Mempraktekan latihan Pemusatan perhatian dan pengenduran urat

Menguasai pemusatan perhatian (konsentrasi) Menguasai proses pengenduran urat

Kriteria:

Mahasiswa dianggap mencapai ketuntasan belajar jika mampu melakukan sesuatu secara fokus dan konsentrasi


Bentuk Penilaian :
Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk, Praktik / Unjuk Kerja
Praktek
4 X 50

Materi: Menguasai pemusatan perhatian (konsentrasi) Menguasai proses pengenduran urat
Pustaka: Richard Boleslavsky., 1960, Enam Pelajaran Pertama Bagi Tjalon Aktor (terjemahandari Acting: The First Six Lesson . Hak Cipta 1933, pada Theatre Arts,Inc, dan hak cipta 1949 pada Norma Boleslavsky, diterbitkan oleh Theatre ArtsBooks, New York), di-Indonesiakan oleh Drs. Asrul Sani, Jakarta: Usaha PenerbitDjaja Sakti
5%

7

Minggu ke 7

Mempraktekan proses membaca I: Watak sebagai motivasi plot, bobot peran, perlengkapan peran

Menguasai proses membaca watak Menguasai simulasi watak sebagai motivasi plot Menguasai bobot peran Menguasai perlengkapan peran

Kriteria:

Mahasiswa dinilai mencapai ketuntasan materi jika mampu mengadakan pendekatan karakter tokoh melalui eksplorasi naskah dan fenomena perkembangan jaman


Bentuk Penilaian :
Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk, Penilaian Praktikum, Praktik / Unjuk Kerja, Tes
Ceramah, diskusi,praktikum
4 X 50

Materi: Menguasai proses membaca watak Menguasai simulasi watak sebagai motivasi plot Menguasai bobot peran Menguasai perlengkapan peran
Pustaka: Asmara, Adhy DR. 2015. Apresiasi Drama. Yogyakarta.: Nur Cahaya.

Materi: membaca I: Watak sebagai motivasi plot, bobot peran, perlengkapan peran
Pustaka: Eka D.Sitorus., 2002, The Art of Acting, Seni Peranuntuk Teater, Film dan TV , Jakarta: PT. Gramedia Pustakan Utama
5%

8

Minggu ke 8

Mahasiswa mampu menterjemahkan analisa naskah ke dalam keterbacaan naskah diatas pentas

Mahasiswa mampu mengaplikasikan analisa peranya melalui analisa naskahMamhasiswa mapu mengenali penokohan dan keterbacaan naskah

Kriteria:

Mahasiswa mampu mengaplikasikan analisa peranya melalui analisa naskahMamhasiswa mapu mengenali penokohan dan keterbacaan naskah


Bentuk Penilaian :
Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk, Praktik / Unjuk Kerja
Unjuk kerja
1 X 1

Materi: Mahasiswa mampu mengaplikasikan analisa peranya melalui analisa naskahMamhasiswa mapu mengenali penokohan dan keterbacaan naskah
Pustaka: Eka D.Sitorus., 2002, The Art of Acting, Seni Peranuntuk Teater, Film dan TV , Jakarta: PT. Gramedia Pustakan Utama

Materi: Mahasiswa mampu mengaplikasikan analisa peranya melalui analisa naskah
Pustaka: Hodge., Alison (edt), 2010, Actor Training (second edition), London and New York: Routledge

Materi: Mamhasiswa mapu mengenali penokohan dan keterbacaan naskah
Pustaka: Stickland, TheTechnique of Acting , USA: McGraw-Hill
10%

9

Minggu ke 9

Mempraktekan membaca II: Memaknai bahasa lakon

Mengidentifikasi membaca dengan pemaknaan lakon Menguasai membaca II, memaknai bahasa lakon

Kriteria:

Mahasiswa dinilai sudah mencapai ketuntasan belajar jika dia mampu menterjemahkan tokoh karakter dan fungsi tokoh dalam permaianan naskah


Bentuk Penilaian :
Praktik / Unjuk Kerja
Praktek
4 X 50

Materi: Mengidentifikasi membaca dengan pemaknaan lakon Menguasai membaca II, memaknai bahasa lakon
Pustaka: Brook, Peter, 2002. Shifting Point (Percikan Pemikiran Tentang Teater, Film, Dan Opera).Yogyakarta: MPSI Dan Arti.
5%

10

Minggu ke 10

Mempraktekan adaptasi Membaca III: Membangun relasi lakon lakon dengan lawan main

Mahasiswa mampu membangun relasi dan kerjasama permainan dalam lakon. Serta mampu membangun dramatic tensi dalam penokhanya naskahnya

Kriteria:

Mahasiswa dianggap mampu jika dia mampu menyajikan korelasi karakter, tangga dramatik, dan irama permainan dari karakter yang dimainkan


Bentuk Penilaian :
Praktik / Unjuk Kerja
Ceramaha dan praktikum
4 X 50

Materi: Mahasiswa mampu membangun relasi dan kerjasama permainan dalam lakon. Serta mampu membangun dramatic tensi dalam penokhanya naskahnya
Pustaka: Riantriarno, N, 2003. Menyentuh Teater: Tanya Jawab Seputar Teater Kita. Jakarta: PT HMSampoerna Tbk 72
5%

11

Minggu ke 11

Mempraktekan latihan kekuatan motif dan garis

Menguasai kekuatan motif Menguasai kekuatan garis

Kriteria:

Mahasiswa dianggap tuntas materinya jika mampu membentuk akting meruang berdasarkan kebutuhan naskah dan karakternya


Bentuk Penilaian :
Praktik / Unjuk Kerja
Praktek
4 X 50

Materi: Menguasai kekuatan motif Menguasai kekuatan garis
Pustaka: Stickland, TheTechnique of Acting , USA: McGraw-Hill
5%

12

Minggu ke 12

Mempraktekan Aktor dan Tubuh: Pengembangan naskah lakon pada tubuh, bentuk vokal, suara alami

Mahasiswa mampu mempraktekan penokohannya dengan alamiah dan ketepatan mengungkapkan muatan emosi peranMahasiswa mampu menguasai irama permainan melalui bisnis akting dan dialog yang diucapkanya secara natural

Kriteria:

Mahasiswa dianggap menguasai jika ia mampu melakukan eksplorasi karakter dalam ungkapan vokal dan tubuhnya secara ansambel dengan tokoh yang lain


Bentuk Penilaian :
Penilaian Portofolio, Praktik / Unjuk Kerja
Ceramah dan diskusi
4 X 50

Materi: Mahasiswa mampu mempraktekan penokohannya dengan alamiah
Pustaka: Brook, Peter, 2002. Shifting Point (Percikan Pemikiran Tentang Teater, Film, Dan Opera).Yogyakarta: MPSI Dan Arti.

Materi: ketepatan mengungkapkan muatan emosi peranMahasiswa mampu menguasai irama permainan melalui bisnis akting dan dialog yang diucapkanya secara natural
Pustaka: Richard Boleslavsky., 1960, Enam Pelajaran Pertama Bagi Tjalon Aktor (terjemahandari Acting: The First Six Lesson . Hak Cipta 1933, pada Theatre Arts,Inc, dan hak cipta 1949 pada Norma Boleslavsky, diterbitkan oleh Theatre ArtsBooks, New York), di-Indonesiakan oleh Drs. Asrul Sani, Jakarta: Usaha PenerbitDjaja Sakti
5%

13

Minggu ke 13

Mempraktekan penjiwaan peran, ingatan emosi, kesadaran bahasa

Mahasiswa menguasai menjiwai karakter yang dimainkanMahasiswa menguasai ingatan emosi dalam dinamika permainanMahasiswa mampu mengungkapkan karakter melalui pengucapan verbal

Kriteria:

Mahasiswa dianggap menguasai jika dia mampu menyajian simulasi keaktoran secara alamiah, dan kerja ansambel dengan mengerahkan kemampuan vokal, tubuh, dan intelektualnya


Bentuk Penilaian :
Penilaian Praktikum, Praktik / Unjuk Kerja
Diskusi dan simulasi
4 X 50

Materi: Mahasiswa menguasai menjiwai karakter yang dimainkanMahasiswa menguasai ingatan emosi dalam dinamika permainanMahasiswa mampu mengungkapkan karakter melalui pengucapan verbal
Pustaka: Film 99 Cahaya Di Langit Eropa Yang Merepresentasikan Film As Social Practice Bagi Wanita Muslimah>>>Publikasi di Jurnal SINTA-3 SOSIOHUMANIORA ustjogja DOI: https://doi.org/...
5%

14

Minggu ke 14

Mempraktekan latihan ingatan emosi dan hubungan batin

Menguasai ingatan emosi Menguasai emosi dan hubungan batin diri dengan tokoh dalam naskah monolog

Kriteria:

Mahasiswa dianggap mencapai ketuntasan materi jika fokus dan mampu membentuk dinamika permainan


Bentuk Penilaian :
Penilaian Praktikum, Praktik / Unjuk Kerja
Praktikum
4 X 50

Materi: Menguasai ingatan emosi Menguasai emosi dan hubungan batin diri dengan tokoh dalam naskah drama realis
Pustaka: Pugmire, Neil, 2006. 50 Ide Drama Untuk Memeriahkan Berbagai Acara. Yogyakarta: Andi.
5%

15

Minggu ke 15

Mempraktekan teknik Muncul, Teknik memberi isi, teknik pengembangan

Menguasai praktek jenis teknik muncul Menguasai proses teknik memberi isi Mengauasai teknik pengembangan dari hasil teknik mencul dan memberi isi

Kriteria:

Mahasiswa dinilai mencapai ketuntasan materi jika sudah mampu melakukan implementasi karakter dalam permaianan secara dinamis


Bentuk Penilaian :
Penilaian Praktikum, Praktik / Unjuk Kerja
Praktek
4 X 50

Materi: Menguasai praktek jenis teknik muncul Menguasai proses teknik memberi isi Mengauasai teknik pengembangan dari hasil teknik mencul dan memberi isi
Pustaka: Aesthetic Experience In Theatre In Non- Formal Education: A Review Of Creativity Theory>>>Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (Pkm), Volume 6 Nomor 7 Juli 2023 Hal 2723-2737
5%

16

Minggu ke 16

Mempraktekan latihan dengan naskah drama realis seni peran realis, kostum, property dan rias (Ujian Akhir Semester)

Mampu menentukan karakter tokoh dalam naskah seni peran realisyang telah dipilih

Kriteria:
  1. Nilai penuh diperoleh apabila mengerjakan semua soal dengan benar
  2. Kelengkapan Unjuk Kerja
  3. Kelengkapan unjuk kerja didampingi dengan konsep seni peran realis untuk memperkuat pertunjukan

Bentuk Penilaian :
Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk, Penilaian Portofolio, Praktik / Unjuk Kerja
Langsung/unjuk kerja
4 X 50

Materi: Mampu menentukan karakter tokoh dalam naskah seni peran realisyang telah dipilih
Pustaka: Rendra, 2007. Seni Drama Untuk Remaja. Jakarta: Burung Merak Press

Materi: Mempraktekan pertunjukan dengan naskah drama realis seni peran realis, kostum, property dan rias
Pustaka: Haryono, Edi (ED), 2000. Rendra Dan teater Modern Indonesia:Kajian Memahami Rendra Melalui Kritikus Seni. Yogyakarta: Kepel Press.
25%



Rekap Persentase Evaluasi : Project Based Learning

No Evaluasi Persentase
1. Aktifitas Partisipasif 8.67%
2. Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk 17.08%
3. Penilaian Portofolio 11.83%
4. Penilaian Praktikum 9.75%
5. Praktik / Unjuk Kerja 48.75%
6. Tes 3.92%
100%

Catatan

  1. Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi (PLO - Program Studi) adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap lulusan Program Studi yang merupakan internalisasi dari sikap, penguasaan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan jenjang prodinya yang diperoleh melalui proses pembelajaran.
  2. PLO yang dibebankan pada mata kuliah adalah beberapa capaian pembelajaran lulusan program studi (CPL-Program Studi) yang digunakan untuk pembentukan/pengembangan sebuah mata kuliah yang terdiri dari aspek sikap, ketrampulan umum, ketrampilan khusus dan pengetahuan.
  3. Program Objectives (PO) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari PLO yang dibebankan pada mata kuliah, dan bersifat spesifik terhadap bahan kajian atau materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
  4. Sub-PO Mata kuliah (Sub-PO) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari PO yang dapat diukur atau diamati dan merupakan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran, dan bersifat spesifik terhadap materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
  5. Indikator penilaian kemampuan dalam proses maupun hasil belajar mahasiswa adalah pernyataan spesifik dan terukur yang mengidentifikasi kemampuan atau kinerja hasil belajar mahasiswa yang disertai bukti-bukti.
  6. Kreteria Penilaian adalah patokan yang digunakan sebagai ukuran atau tolok ukur ketercapaian pembelajaran dalam penilaian berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Kreteria penilaian merupakan pedoman bagi penilai agar penilaian konsisten dan tidak bias. Kreteria dapat berupa kuantitatif ataupun kualitatif.
  7. Bentuk penilaian: tes dan non-tes.
  8. Bentuk pembelajaran: Kuliah, Responsi, Tutorial, Seminar atau yang setara, Praktikum, Praktik Studio, Praktik Bengkel, Praktik Lapangan, Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara.
  9. Metode Pembelajaran: Small Group Discussion, Role-Play & Simulation, Discovery Learning, Self-Directed Learning, Cooperative Learning, Collaborative Learning, Contextual Learning, Project Based Learning, dan metode lainnya yg setara.
  10. Materi Pembelajaran adalah rincian atau uraian dari bahan kajian yg dapat disajikan dalam bentuk beberapa pokok dan sub-pokok bahasan.
  11. Bobot penilaian adalah prosentasi penilaian terhadap setiap pencapaian sub-PO yang besarnya proposional dengan tingkat kesulitan pencapaian sub-PO tsb., dan totalnya 100%.
  12. TM=Tatap Muka, PT=Penugasan terstruktur, BM=Belajar mandiri.