Universitas Negeri Surabaya
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi S1 Pendidikan IPS

Kode Dokumen

SEMESTER LEARNING PLAN

Course

KODE

Rumpun MataKuliah

Bobot Kredit

SEMESTER

Tanggal Penyusunan

Sejarah Sosial dan Budaya

8420703112

Mata Kuliah Wajib Program Studi

T=0

P=0

ECTS=0

3

10 Desember 2025

OTORISASI

Pengembang S.P

Koordinator Rumpun matakuliah

Koordinator Program Studi




Prof. Dr. Agus Suprijono, M.Si




Prof. Dr. Agus Suprijono, M.Si




NUANSA BAYU SEGARA

Model Pembelajaran

Project Based Learning

Program Learning Outcomes (PLO)

PLO program Studi yang dibebankan pada matakuliah

PLO-3

Mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan

PLO-5

Menguasai struktur keilmuan, konsep dan teori disiplin ilmu-ilmu sosial sebagai landasan dalam mengorganisasikan konten-konten pembelajaran IPS yang bermuatan kearifan lokal.

PLO-6

Menguasai konsep teoritis pedagogik sebagai landasan dalam praksis perencanaan, implementasi proses, pelaksanaan penilaian dan evaluasi pembelajaran IPS yang inovatif dan adaptif sesuai dengan kurikulum sekolah.

PLO-8

Memiliki kecakapan multiliterasi dengan optimalisasi teknologi informasi yang berkelanjutan untuk menunjang bidang keahliannya agar kompetitif di tataran lokal dan global.

Program Objectives (PO)

PO - 1

Menerapkan konsep-konsep sejarah sosial dan budaya dalam menganalisis fenomena sosial kontemporer (C3)

PO - 2

Menganalisis struktur dan pola perubahan sosial-budaya dalam masyarakat melalui pendekatan sejarah (C4)

PO - 3

Mengevaluasi dampak perkembangan teknologi informasi terhadap transformasi sosial-budaya dalam perspektif sejarah (C5)

PO - 4

Menganalisis interrelasi antara faktor ekonomi, politik, dan budaya dalam membentuk struktur masyarakat historis (C4)

Matrik PLO-PO

 
POPLO-3PLO-5PLO-6PLO-8
PO-1   
PO-2  
PO-3   
PO-4   

Matrik PO pada Kemampuan akhir tiap tahapan belajar (Sub-PO)

 
PO Minggu Ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
PO-1
PO-2
PO-3
PO-4

Deskripsi Singkat Mata Kuliah

Mata kuliah Sejarah Sosial Dan Budaya merupakan mata kuliah wajib pada program studi Pendidikan IPS jenjang S1 yang membahas perkembangan masyarakat dan kebudayaan dalam perspektif sejarah. Isi mata kuliah mencakup konsep dasar sejarah sosial dan budaya, transformasi struktur sosial, perubahan nilai-nilai budaya, serta interaksi antara masyarakat dan kebudayaan dari masa pra-aksara hingga kontemporer. Tujuan mata kuliah ini adalah membekali mahasiswa dengan pemahaman komprehensif tentang dinamika sosial-budaya dalam sejarah, mengembangkan kemampuan analisis terhadap fenomena sosial-budaya masa lalu dan kaitannya dengan kondisi kekinian, serta menumbuhkan kesadaran akan keberagaman dan warisan budaya. Ruang lingkup pembahasan meliputi perkembangan sistem sosial, stratifikasi masyarakat, praktik kebudayaan, kepercayaan, tradisi, serta dampak perubahan politik, ekonomi, dan teknologi terhadap kehidupan sosial-budaya masyarakat Indonesia dan dunia.

Pustaka

Utama :

  1. Supardi. (2013). Sejarah kebudayaan Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
  2. Abdullah, T. (2012). Sejarah lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  3. Geertz, C. (1973). The interpretation of cultures. New York: Basic Books.
  4. Pigeaud, T. G. Th. (1960–1963). Java in the 14th century: A study in cultural history. The Hague: Martinus Nijhoff.
  5. Burke, P. (1997). Varieties of cultural history. Ithaca, NY: Cornell University Press.
  6. Burke, P. (2000). A social history of knowledge: From Gutenberg to Diderot. Cambridge: Polity Press.
  7. Burke, P. (2004). What is cultural history? Cambridge: Polity Press.

Pendukung :

  1. Ambary, H. M. (1998). Menemukan peradaban: Jejak arkeologis dan historis Islam Indonesia. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
  2. Sukarto, K. (2007). Epigrafi Jawa: Prasasti-prasasti dan sejarahnya. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Dosen Pengampu

Prof. Dr. Agus Suprijono, M.Si.

Dr. Niswatin, S.Pd., M.Pd.

Agung Stiawan, S.Pd.,M.Pd.

Minggu Ke-

Kemampuan akhir tiap tahapan belajar
(Sub-PO)

Penilaian

Bantuk Pembelajaran,

Metode Pembelajaran,

Penugasan Mahasiswa,

 [ Estimasi Waktu]

Materi Pembelajaran

[ Pustaka ]

Bobot Penilaian (%)

Indikator

Kriteria & Bentuk

Luring (offline)

Daring (online)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

1

Minggu ke 1

Mahasiswa mampu mengintegrasikan teori dan konsep sejarah sosial-budaya dalam melakukan analisis kritis terhadap fenomena sosial kontemporer, dengan menunjukkan keterampilan berpikir historis, interpretasi kontekstual, serta kemampuan mengaitkan dinamika masa lalu dengan realitas masyarakat masa kini.

  1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi konsep-konsep utama dalam sejarah sosial dan budaya yang relevan dengan fenomena sosial kontemporer.
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan keterkaitan antara peristiwa sejarah masa lalu dengan dinamika sosial-budaya masa kini secara runtut dan logis
  3. Mahasiswa mampu melakukan analisis kritis terhadap fenomena sosial kontemporer dengan menggunakan perspektif sejarah sosial dan budaya
  4. Mahasiswa mampu menyajikan hasil analisis dalam bentuk lisan maupun tulisan yang argumentatif, sistematis, dan berbasis sumber ilmiah.
Kriteria:

Penilaian mencakup ketepatan mahasiswa dalam mengidentifikasi konsep sejarah sosial-budaya yang relevan, kemampuan menjelaskan keterkaitan masa lalu dengan fenomena sosial masa kini, ketajaman analisis kritis berbasis teori, serta penyajian hasil analisis secara sistematis dan didukung sumber ilmiah


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Kolaboratif
2 X 50
Kolaboratif
2 X 50
Materi: Konsep sejarah sosial dan budaya
Pustaka: Burke, P. (2000). A social history of knowledge: From Gutenberg to Diderot. Cambridge: Polity Press.

Materi: Konsep sejarah sosial dan budaya
Pustaka: Burke, P. (2004). What is cultural history? Cambridge: Polity Press.
4%

2

Minggu ke 2

Mahasiswa mampu mengintegrasikan teori dan konsep sejarah sosial-budaya dalam melakukan analisis kritis terhadap fenomena sosial kontemporer, dengan menunjukkan keterampilan berpikir historis, interpretasi kontekstual, serta kemampuan mengaitkan dinamika masa lalu dengan realitas masyarakat masa kini.

  1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi konsep-konsep utama dalam sejarah sosial dan budaya yang relevan dengan fenomena sosial kontemporer.
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan keterkaitan antara peristiwa sejarah masa lalu dengan dinamika sosial-budaya masa kini secara runtut dan logis
  3. Mahasiswa mampu melakukan analisis kritis terhadap fenomena sosial kontemporer dengan menggunakan perspektif sejarah sosial dan budaya
  4. Mahasiswa mampu menyajikan hasil analisis dalam bentuk lisan maupun tulisan yang argumentatif, sistematis, dan berbasis sumber ilmiah.
Kriteria:

Penilaian mencakup ketepatan mahasiswa dalam mengidentifikasi konsep sejarah sosial-budaya yang relevan, kemampuan menjelaskan keterkaitan masa lalu dengan fenomena sosial masa kini, ketajaman analisis kritis berbasis teori, serta penyajian hasil analisis secara sistematis dan didukung sumber ilmiah


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Kolaboratif
2 X 50
Kolaboratif
2 X 50
Materi: Konsep sejarah sosial dan budaya
Pustaka: Burke, P. (2000). A social history of knowledge: From Gutenberg to Diderot. Cambridge: Polity Press.

Materi: Konsep sejarah sosial dan budaya
Pustaka: Burke, P. (2004). What is cultural history? Cambridge: Polity Press.
4%

3

Minggu ke 3

Mahasiswa mampu mengintegrasikan teori dan konsep sejarah sosial-budaya dalam melakukan analisis kritis terhadap fenomena sosial kontemporer, dengan menunjukkan keterampilan berpikir historis, interpretasi kontekstual, serta kemampuan mengaitkan dinamika masa lalu dengan realitas masyarakat masa kini.

  1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi konsep-konsep utama dalam sejarah sosial dan budaya yang relevan dengan fenomena sosial kontemporer.
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan keterkaitan antara peristiwa sejarah masa lalu dengan dinamika sosial-budaya masa kini secara runtut dan logis
  3. Mahasiswa mampu melakukan analisis kritis terhadap fenomena sosial kontemporer dengan menggunakan perspektif sejarah sosial dan budaya
  4. Mahasiswa mampu menyajikan hasil analisis dalam bentuk lisan maupun tulisan yang argumentatif, sistematis, dan berbasis sumber ilmiah.
Kriteria:

Penilaian mencakup ketepatan mahasiswa dalam mengidentifikasi konsep sejarah sosial-budaya yang relevan, kemampuan menjelaskan keterkaitan masa lalu dengan fenomena sosial masa kini, ketajaman analisis kritis berbasis teori, serta penyajian hasil analisis secara sistematis dan didukung sumber ilmiah


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Kolaboratif
2 X 50
Kolaboratif
2 X 50
Materi: Konsep sejarah sosial dan budaya
Pustaka: Burke, P. (2000). A social history of knowledge: From Gutenberg to Diderot. Cambridge: Polity Press.

Materi: Konsep sejarah sosial dan budaya
Pustaka: Burke, P. (2004). What is cultural history? Cambridge: Polity Press.
4%

4

Minggu ke 4

Mahasiswa mampu mengintegrasikan teori dan konsep sejarah sosial-budaya dalam melakukan analisis kritis terhadap fenomena sosial kontemporer, dengan menunjukkan keterampilan berpikir historis, interpretasi kontekstual, serta kemampuan mengaitkan dinamika masa lalu dengan realitas masyarakat masa kini.

  1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi konsep-konsep utama dalam sejarah sosial dan budaya yang relevan dengan fenomena sosial kontemporer.
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan keterkaitan antara peristiwa sejarah masa lalu dengan dinamika sosial-budaya masa kini secara runtut dan logis
  3. Mahasiswa mampu melakukan analisis kritis terhadap fenomena sosial kontemporer dengan menggunakan perspektif sejarah sosial dan budaya
  4. Mahasiswa mampu menyajikan hasil analisis dalam bentuk lisan maupun tulisan yang argumentatif, sistematis, dan berbasis sumber ilmiah.
Kriteria:

Penilaian mencakup ketepatan mahasiswa dalam mengidentifikasi konsep sejarah sosial-budaya yang relevan, kemampuan menjelaskan keterkaitan masa lalu dengan fenomena sosial masa kini, ketajaman analisis kritis berbasis teori, serta penyajian hasil analisis secara sistematis dan didukung sumber ilmiah


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Kolaboratif
2 X 50
Kolaboratif
2 X 50
Materi: Konsep sejarah sosial dan budaya
Pustaka: Burke, P. (2000). A social history of knowledge: From Gutenberg to Diderot. Cambridge: Polity Press.

Materi: Konsep sejarah sosial dan budaya
Pustaka: Burke, P. (2004). What is cultural history? Cambridge: Polity Press.
4%

5

Minggu ke 5

Mahasiswa mampu melakukan analisis kritis terhadap struktur dan pola perubahan sosial-budaya dalam masyarakat dengan menggunakan perspektif sejarah, sehingga dapat menjelaskan dinamika kontinuitas dan transformasi yang terjadi secara komprehensif.

  1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi struktur sosial-budaya masyarakat beserta unsur-unsurnya secara tepat.
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan pola perubahan sosial-budaya dengan menunjukkan faktor penyebab dan konteks historisnya.
  3. Mahasiswa mampu menganalisis dinamika kontinuitas dan transformasi sosial-budaya dengan argumentasi yang logis dan kritis.
  4. Mahasiswa mampu menyajikan hasil analisis secara sistematis, runtut, dan didukung sumber ilmiah yang relevan.
Kriteria:

Penilaian didasarkan pada ketepatan mahasiswa dalam mengidentifikasi struktur sosial-budaya, kemampuan menjelaskan pola perubahan dengan memperhatikan faktor penyebab dan konteks historis, ketajaman analisis terhadap dinamika kontinuitas dan transformasi, serta kualitas penyajian hasil analisis yang sistematis dan berbasis sumber ilmiah.


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Kolaboratif
2 x 50
Kolaboratif
2 x 50
Materi: Perubahan struktur sosial-masyarakat
Pustaka: Ambary, H. M. (1998). Menemukan peradaban: Jejak arkeologis dan historis Islam Indonesia. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Materi: Perubahan struktur sosial-masyarakat
Pustaka: Supardi. (2013). Sejarah kebudayaan Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
7%

6

Minggu ke 6

Mahasiswa mampu melakukan analisis kritis terhadap struktur dan pola perubahan sosial-budaya dalam masyarakat dengan menggunakan perspektif sejarah, sehingga dapat menjelaskan dinamika kontinuitas dan transformasi yang terjadi secara komprehensif.

  1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi struktur sosial-budaya masyarakat beserta unsur-unsurnya secara tepat.
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan pola perubahan sosial-budaya dengan menunjukkan faktor penyebab dan konteks historisnya.
  3. Mahasiswa mampu menganalisis dinamika kontinuitas dan transformasi sosial-budaya dengan argumentasi yang logis dan kritis.
  4. Mahasiswa mampu menyajikan hasil analisis secara sistematis, runtut, dan didukung sumber ilmiah yang relevan.
Kriteria:

Penilaian didasarkan pada ketepatan mahasiswa dalam mengidentifikasi struktur sosial-budaya, kemampuan menjelaskan pola perubahan dengan memperhatikan faktor penyebab dan konteks historis, ketajaman analisis terhadap dinamika kontinuitas dan transformasi, serta kualitas penyajian hasil analisis yang sistematis dan berbasis sumber ilmiah.


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Kolaboratif
2 x 50
Kolaboratif
2 x 50
Materi: Perubahan struktur sosial-masyarakat
Pustaka: Ambary, H. M. (1998). Menemukan peradaban: Jejak arkeologis dan historis Islam Indonesia. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Materi: Perubahan struktur sosial-masyarakat
Pustaka: Supardi. (2013). Sejarah kebudayaan Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
7%

7

Minggu ke 7

Mahasiswa mampu melakukan analisis kritis terhadap struktur dan pola perubahan sosial-budaya dalam masyarakat dengan menggunakan perspektif sejarah, sehingga dapat menjelaskan dinamika kontinuitas dan transformasi yang terjadi secara komprehensif.

  1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi struktur sosial-budaya masyarakat beserta unsur-unsurnya secara tepat.
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan pola perubahan sosial-budaya dengan menunjukkan faktor penyebab dan konteks historisnya.
  3. Mahasiswa mampu menganalisis dinamika kontinuitas dan transformasi sosial-budaya dengan argumentasi yang logis dan kritis.
  4. Mahasiswa mampu menyajikan hasil analisis secara sistematis, runtut, dan didukung sumber ilmiah yang relevan.
Kriteria:

Penilaian didasarkan pada ketepatan mahasiswa dalam mengidentifikasi struktur sosial-budaya, kemampuan menjelaskan pola perubahan dengan memperhatikan faktor penyebab dan konteks historis, ketajaman analisis terhadap dinamika kontinuitas dan transformasi, serta kualitas penyajian hasil analisis yang sistematis dan berbasis sumber ilmiah.


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Kolaboratif
2 x 50
Kolaboratif
2 x 50
Materi: Perubahan struktur sosial-masyarakat
Pustaka: Ambary, H. M. (1998). Menemukan peradaban: Jejak arkeologis dan historis Islam Indonesia. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Materi: Perubahan struktur sosial-masyarakat
Pustaka: Supardi. (2013). Sejarah kebudayaan Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
7%

8

Minggu ke 8

Mahasiswa mampu melakukan analisis kritis terhadap struktur dan pola perubahan sosial-budaya dalam masyarakat dengan menggunakan perspektif sejarah, sehingga dapat menjelaskan dinamika kontinuitas dan transformasi yang terjadi secara komprehensif.

  1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi struktur sosial-budaya masyarakat beserta unsur-unsurnya secara tepat.
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan pola perubahan sosial-budaya dengan menunjukkan faktor penyebab dan konteks historisnya.
  3. Mahasiswa mampu menganalisis dinamika kontinuitas dan transformasi sosial-budaya dengan argumentasi yang logis dan kritis.
  4. Mahasiswa mampu menyajikan hasil analisis secara sistematis, runtut, dan didukung sumber ilmiah yang relevan.
Kriteria:

Penilaian didasarkan pada ketepatan mahasiswa dalam mengidentifikasi struktur sosial-budaya, kemampuan menjelaskan pola perubahan dengan memperhatikan faktor penyebab dan konteks historis, ketajaman analisis terhadap dinamika kontinuitas dan transformasi, serta kualitas penyajian hasil analisis yang sistematis dan berbasis sumber ilmiah.


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Kolaboratif
2 x 50
Kolaboratif
2 x 50
Materi: Perubahan struktur sosial-masyarakat
Pustaka: Ambary, H. M. (1998). Menemukan peradaban: Jejak arkeologis dan historis Islam Indonesia. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Materi: Perubahan struktur sosial-masyarakat
Pustaka: Supardi. (2013). Sejarah kebudayaan Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
7%

9

Minggu ke 9

Mahasiswa mampu mengevaluasi secara kritis dampak perkembangan teknologi informasi terhadap transformasi sosial-budaya dengan menggunakan perspektif sejarah, sehingga dapat menilai implikasi positif maupun negatifnya bagi perubahan masyarakat.

  1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi bentuk perkembangan teknologi informasi yang memengaruhi kehidupan sosial-budaya.
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan sosial-budaya yang muncul akibat perkembangan teknologi informasi dalam perspektif sejarah
  3. Mahasiswa mampu mengevaluasi dampak positif dan negatif perkembangan teknologi informasi terhadap dinamika masyarakat.
  4. Mahasiswa mampu menyajikan hasil evaluasi secara argumentatif, sistematis, dan berbasis sumber ilmiah.
Kriteria:

Penilaian didasarkan pada ketepatan mahasiswa dalam mengidentifikasi perkembangan teknologi informasi yang relevan, kemampuan menjelaskan perubahan sosial-budaya yang ditimbulkannya dalam perspektif sejarah, ketajaman evaluasi terhadap dampak positif dan negatif bagi masyarakat, serta kualitas penyajian hasil evaluasi yang argumentatif, sistematis, dan berbasis sumber ilmiah.


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Kolaborasi
2 X 50
Kolaborasi
2 X 50
Materi: Perkembagan teknologi dalam kehidupan masyarakat
Pustaka: Burke, P. (2000). A social history of knowledge: From Gutenberg to Diderot. Cambridge: Polity Press.

Materi: Perkembangan teknologi dalam kehidupan masyarakat
Pustaka: Ambary, H. M. (1998). Menemukan peradaban: Jejak arkeologis dan historis Islam Indonesia. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
7%

10

Minggu ke 10

Mahasiswa mampu mengevaluasi secara kritis dampak perkembangan teknologi informasi terhadap transformasi sosial-budaya dengan menggunakan perspektif sejarah, sehingga dapat menilai implikasi positif maupun negatifnya bagi perubahan masyarakat.

  1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi bentuk perkembangan teknologi informasi yang memengaruhi kehidupan sosial-budaya.
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan sosial-budaya yang muncul akibat perkembangan teknologi informasi dalam perspektif sejarah
  3. Mahasiswa mampu mengevaluasi dampak positif dan negatif perkembangan teknologi informasi terhadap dinamika masyarakat.
  4. Mahasiswa mampu menyajikan hasil evaluasi secara argumentatif, sistematis, dan berbasis sumber ilmiah.
Kriteria:

Penilaian didasarkan pada ketepatan mahasiswa dalam mengidentifikasi perkembangan teknologi informasi yang relevan, kemampuan menjelaskan perubahan sosial-budaya yang ditimbulkannya dalam perspektif sejarah, ketajaman evaluasi terhadap dampak positif dan negatif bagi masyarakat, serta kualitas penyajian hasil evaluasi yang argumentatif, sistematis, dan berbasis sumber ilmiah.


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Kolaborasi
2 X 50
Kolaborasi
2 X 50
Materi: Perkembagan teknologi dalam kehidupan masyarakat
Pustaka: Burke, P. (2000). A social history of knowledge: From Gutenberg to Diderot. Cambridge: Polity Press.

Materi: Perkembangan teknologi dalam kehidupan masyarakat
Pustaka: Ambary, H. M. (1998). Menemukan peradaban: Jejak arkeologis dan historis Islam Indonesia. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
7%

11

Minggu ke 11

Mahasiswa mampu mengevaluasi secara kritis dampak perkembangan teknologi informasi terhadap transformasi sosial-budaya dengan menggunakan perspektif sejarah, sehingga dapat menilai implikasi positif maupun negatifnya bagi perubahan masyarakat.

  1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi bentuk perkembangan teknologi informasi yang memengaruhi kehidupan sosial-budaya.
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan sosial-budaya yang muncul akibat perkembangan teknologi informasi dalam perspektif sejarah
  3. Mahasiswa mampu mengevaluasi dampak positif dan negatif perkembangan teknologi informasi terhadap dinamika masyarakat.
  4. Mahasiswa mampu menyajikan hasil evaluasi secara argumentatif, sistematis, dan berbasis sumber ilmiah.
Kriteria:

Penilaian didasarkan pada ketepatan mahasiswa dalam mengidentifikasi perkembangan teknologi informasi yang relevan, kemampuan menjelaskan perubahan sosial-budaya yang ditimbulkannya dalam perspektif sejarah, ketajaman evaluasi terhadap dampak positif dan negatif bagi masyarakat, serta kualitas penyajian hasil evaluasi yang argumentatif, sistematis, dan berbasis sumber ilmiah.


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Kolaborasi
2 X 50
Kolaborasi
2 X 50
Materi: Perkembagan teknologi dalam kehidupan masyarakat
Pustaka: Burke, P. (2000). A social history of knowledge: From Gutenberg to Diderot. Cambridge: Polity Press.

Materi: Perkembangan teknologi dalam kehidupan masyarakat
Pustaka: Ambary, H. M. (1998). Menemukan peradaban: Jejak arkeologis dan historis Islam Indonesia. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
7%

12

Minggu ke 12

Mahasiswa mampu mengevaluasi secara kritis dampak perkembangan teknologi informasi terhadap transformasi sosial-budaya dengan menggunakan perspektif sejarah, sehingga dapat menilai implikasi positif maupun negatifnya bagi perubahan masyarakat.

  1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi bentuk perkembangan teknologi informasi yang memengaruhi kehidupan sosial-budaya.
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan perubahan sosial-budaya yang muncul akibat perkembangan teknologi informasi dalam perspektif sejarah
  3. Mahasiswa mampu mengevaluasi dampak positif dan negatif perkembangan teknologi informasi terhadap dinamika masyarakat.
  4. Mahasiswa mampu menyajikan hasil evaluasi secara argumentatif, sistematis, dan berbasis sumber ilmiah.
Kriteria:

Penilaian didasarkan pada ketepatan mahasiswa dalam mengidentifikasi perkembangan teknologi informasi yang relevan, kemampuan menjelaskan perubahan sosial-budaya yang ditimbulkannya dalam perspektif sejarah, ketajaman evaluasi terhadap dampak positif dan negatif bagi masyarakat, serta kualitas penyajian hasil evaluasi yang argumentatif, sistematis, dan berbasis sumber ilmiah.


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Kolaborasi
2 X 50
Kolaborasi
2 X 50
Materi: Perkembagan teknologi dalam kehidupan masyarakat
Pustaka: Burke, P. (2000). A social history of knowledge: From Gutenberg to Diderot. Cambridge: Polity Press.

Materi: Perkembangan teknologi dalam kehidupan masyarakat
Pustaka: Ambary, H. M. (1998). Menemukan peradaban: Jejak arkeologis dan historis Islam Indonesia. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
7%

13

Minggu ke 13

Mahasiswa mampu menganalisis secara kritis hubungan timbal balik antara faktor ekonomi, politik, dan budaya dalam membentuk struktur masyarakat historis, sehingga mampu menjelaskan dinamika kekuasaan, stratifikasi sosial, dan perubahan yang terjadi dalam konteks sejarah.

  1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi faktor ekonomi, politik, dan budaya yang berpengaruh dalam struktur masyarakat historis.
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan timbal balik antara faktor ekonomi, politik, dan budaya secara runtut dan logis.
  3. Mahasiswa mampu menganalisis peran interrelasi ketiga faktor tersebut dalam membentuk dinamika kekuasaan, stratifikasi, dan perubahan sosial.
  4. Mahasiswa mampu menyajikan hasil analisis secara sistematis, argumentatif, dan didukung oleh sumber ilmiah yang relevan.
Kriteria:

Penilaian didasarkan pada ketepatan mahasiswa dalam mengidentifikasi faktor ekonomi, politik, dan budaya yang memengaruhi struktur masyarakat historis, kemampuan menjelaskan interrelasi ketiga faktor tersebut secara runtut dan logis, ketajaman analisis dalam menafsirkan peran interrelasi terhadap dinamika kekuasaan, stratifikasi, serta perubahan sosial, dan kualitas penyajian hasil analisis yang sistematis, argumentatif, serta berbasis sumber ilmiah.


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Kolaboratif
2 X 50
Kolaboratif
2 X 50
Materi: Hubungan sosial ekonomi budaya
Pustaka: Supardi. (2013). Sejarah kebudayaan Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Materi: Hubungan sosial ekonomi budaya
Pustaka: Burke, P. (1997). Varieties of cultural history. Ithaca, NY: Cornell University Press.
7%

14

Minggu ke 14

Mahasiswa mampu menganalisis secara kritis hubungan timbal balik antara faktor ekonomi, politik, dan budaya dalam membentuk struktur masyarakat historis, sehingga mampu menjelaskan dinamika kekuasaan, stratifikasi sosial, dan perubahan yang terjadi dalam konteks sejarah.

  1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi faktor ekonomi, politik, dan budaya yang berpengaruh dalam struktur masyarakat historis.
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan timbal balik antara faktor ekonomi, politik, dan budaya secara runtut dan logis.
  3. Mahasiswa mampu menganalisis peran interrelasi ketiga faktor tersebut dalam membentuk dinamika kekuasaan, stratifikasi, dan perubahan sosial.
  4. Mahasiswa mampu menyajikan hasil analisis secara sistematis, argumentatif, dan didukung oleh sumber ilmiah yang relevan.
Kriteria:

Penilaian didasarkan pada ketepatan mahasiswa dalam mengidentifikasi faktor ekonomi, politik, dan budaya yang memengaruhi struktur masyarakat historis, kemampuan menjelaskan interrelasi ketiga faktor tersebut secara runtut dan logis, ketajaman analisis dalam menafsirkan peran interrelasi terhadap dinamika kekuasaan, stratifikasi, serta perubahan sosial, dan kualitas penyajian hasil analisis yang sistematis, argumentatif, serta berbasis sumber ilmiah.


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Kolaboratif
2 X 50
Kolaboratif
2 X 50
Materi: Hubungan sosial ekonomi budaya
Pustaka: Supardi. (2013). Sejarah kebudayaan Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Materi: Hubungan sosial ekonomi budaya
Pustaka: Burke, P. (1997). Varieties of cultural history. Ithaca, NY: Cornell University Press.
7%

15

Minggu ke 15

Mahasiswa mampu menganalisis secara kritis hubungan timbal balik antara faktor ekonomi, politik, dan budaya dalam membentuk struktur masyarakat historis, sehingga mampu menjelaskan dinamika kekuasaan, stratifikasi sosial, dan perubahan yang terjadi dalam konteks sejarah.

  1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi faktor ekonomi, politik, dan budaya yang berpengaruh dalam struktur masyarakat historis.
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan timbal balik antara faktor ekonomi, politik, dan budaya secara runtut dan logis.
  3. Mahasiswa mampu menganalisis peran interrelasi ketiga faktor tersebut dalam membentuk dinamika kekuasaan, stratifikasi, dan perubahan sosial.
  4. Mahasiswa mampu menyajikan hasil analisis secara sistematis, argumentatif, dan didukung oleh sumber ilmiah yang relevan.
Kriteria:

Penilaian didasarkan pada ketepatan mahasiswa dalam mengidentifikasi faktor ekonomi, politik, dan budaya yang memengaruhi struktur masyarakat historis, kemampuan menjelaskan interrelasi ketiga faktor tersebut secara runtut dan logis, ketajaman analisis dalam menafsirkan peran interrelasi terhadap dinamika kekuasaan, stratifikasi, serta perubahan sosial, dan kualitas penyajian hasil analisis yang sistematis, argumentatif, serta berbasis sumber ilmiah.


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Kolaboratif
2 X 50
Kolaboratif
2 X 50
Materi: Hubungan sosial ekonomi budaya
Pustaka: Supardi. (2013). Sejarah kebudayaan Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Materi: Hubungan sosial ekonomi budaya
Pustaka: Burke, P. (1997). Varieties of cultural history. Ithaca, NY: Cornell University Press.
7%

16

Minggu ke 16

Mahasiswa mampu menganalisis secara kritis hubungan timbal balik antara faktor ekonomi, politik, dan budaya dalam membentuk struktur masyarakat historis, sehingga mampu menjelaskan dinamika kekuasaan, stratifikasi sosial, dan perubahan yang terjadi dalam konteks sejarah.

  1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi faktor ekonomi, politik, dan budaya yang berpengaruh dalam struktur masyarakat historis.
  2. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan timbal balik antara faktor ekonomi, politik, dan budaya secara runtut dan logis.
  3. Mahasiswa mampu menganalisis peran interrelasi ketiga faktor tersebut dalam membentuk dinamika kekuasaan, stratifikasi, dan perubahan sosial.
  4. Mahasiswa mampu menyajikan hasil analisis secara sistematis, argumentatif, dan didukung oleh sumber ilmiah yang relevan.
Kriteria:

Penilaian didasarkan pada ketepatan mahasiswa dalam mengidentifikasi faktor ekonomi, politik, dan budaya yang memengaruhi struktur masyarakat historis, kemampuan menjelaskan interrelasi ketiga faktor tersebut secara runtut dan logis, ketajaman analisis dalam menafsirkan peran interrelasi terhadap dinamika kekuasaan, stratifikasi, serta perubahan sosial, dan kualitas penyajian hasil analisis yang sistematis, argumentatif, serta berbasis sumber ilmiah.


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Kolaboratif
2 X 50
Kolaboratif
2 X 50
Materi: Hubungan sosial ekonomi budaya
Pustaka: Supardi. (2013). Sejarah kebudayaan Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Materi: Hubungan sosial ekonomi budaya
Pustaka: Burke, P. (1997). Varieties of cultural history. Ithaca, NY: Cornell University Press.
7%



Rekap Persentase Evaluasi : Project Based Learning

No Evaluasi Persentase
1. Aktifitas Partisipasif 100%
100%

Catatan

  1. Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi (PLO - Program Studi) adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap lulusan Program Studi yang merupakan internalisasi dari sikap, penguasaan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan jenjang prodinya yang diperoleh melalui proses pembelajaran.
  2. PLO yang dibebankan pada mata kuliah adalah beberapa capaian pembelajaran lulusan program studi (CPL-Program Studi) yang digunakan untuk pembentukan/pengembangan sebuah mata kuliah yang terdiri dari aspek sikap, ketrampulan umum, ketrampilan khusus dan pengetahuan.
  3. Program Objectives (PO) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari PLO yang dibebankan pada mata kuliah, dan bersifat spesifik terhadap bahan kajian atau materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
  4. Sub-PO Mata kuliah (Sub-PO) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari PO yang dapat diukur atau diamati dan merupakan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran, dan bersifat spesifik terhadap materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
  5. Indikator penilaian kemampuan dalam proses maupun hasil belajar mahasiswa adalah pernyataan spesifik dan terukur yang mengidentifikasi kemampuan atau kinerja hasil belajar mahasiswa yang disertai bukti-bukti.
  6. Kreteria Penilaian adalah patokan yang digunakan sebagai ukuran atau tolok ukur ketercapaian pembelajaran dalam penilaian berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Kreteria penilaian merupakan pedoman bagi penilai agar penilaian konsisten dan tidak bias. Kreteria dapat berupa kuantitatif ataupun kualitatif.
  7. Bentuk penilaian: tes dan non-tes.
  8. Bentuk pembelajaran: Kuliah, Responsi, Tutorial, Seminar atau yang setara, Praktikum, Praktik Studio, Praktik Bengkel, Praktik Lapangan, Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara.
  9. Metode Pembelajaran: Small Group Discussion, Role-Play & Simulation, Discovery Learning, Self-Directed Learning, Cooperative Learning, Collaborative Learning, Contextual Learning, Project Based Learning, dan metode lainnya yg setara.
  10. Materi Pembelajaran adalah rincian atau uraian dari bahan kajian yg dapat disajikan dalam bentuk beberapa pokok dan sub-pokok bahasan.
  11. Bobot penilaian adalah prosentasi penilaian terhadap setiap pencapaian sub-PO yang besarnya proposional dengan tingkat kesulitan pencapaian sub-PO tsb., dan totalnya 100%.
  12. TM=Tatap Muka, PT=Penugasan terstruktur, BM=Belajar mandiri.