Universitas Negeri Surabaya
Fakultas Ilmu Keolahragaan Dan Kesehatan
Program Studi S3 Ilmu Keolahragaan

Kode Dokumen

SEMESTER LEARNING PLAN

Course

KODE

Rumpun MataKuliah

Bobot Kredit

SEMESTER

Tanggal Penyusunan

Analisis Sosiologi Olahraga

8900102085

Mata Kuliah Wajib Program Studi

T=2

P=0

ECTS=5.04

3

1 April 2024

OTORISASI

Pengembang S.P

Koordinator Rumpun matakuliah

Koordinator Program Studi




Prof. Dr. Himawan Wismanadi, M.Pd. dan Dr. Noortje Anita Kumaat, M.Kes.




Prof. Dr. Himawan Wismanadi, M.Pd.




Prof. Dr. Agus Hariyanto, M.Kes.

Model Pembelajaran

Case Study

Program Learning Outcomes (PLO)

PLO program Studi yang dibebankan pada matakuliah

PLO-3

Mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan

PLO-5

Mampu menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik dalam menyelesaikan tugas bidang ilmu keolahragaan secara profesional

PLO-7

Mampu menemukan atau mengembangkan teori/konsepsi/ gagasan ilmiah baru, memberikan kontribusi pada pengembangan serta pengamalan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam bidang ilmu keolahragaan yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora dengan menghasilkan penelitian ilmiah berdasarkan metodologi ilmiah, pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif.

PLO-12

Menguasai “state of the arts” ─ filosofi, teori, konsep, dan riset terbaru dalam bidang Ilmu Keolahragaan

Program Objectives (PO)

PO - 1

Mahasiswa mampu menganalisis peran olahraga dalam membentuk identitas sosial dan budaya

PO - 2

Mahasiswa mampu mengidentifikasi isu-isu sosial dalam dunia olahraga

PO - 3

Mahasiswa mampu mengembangkan pemikiran kritis terhadap struktur sosial dalam dunia olahraga

PO - 4

Mahasiswa mampu melakukan penelitian dalam sosiologi olahraga dengan pendekatan yang berbasis data

Matrik PLO-PO

 
POPLO-3PLO-5PLO-7PLO-12
PO-1   
PO-2   
PO-3   
PO-4   

Matrik PO pada Kemampuan akhir tiap tahapan belajar (Sub-PO)

 
PO Minggu Ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
PO-1
PO-2
PO-3
PO-4

Deskripsi Singkat Mata Kuliah

Mata kuliah Analisis Sosiologi Olahraga pada program S-3 Ilmu Keolahragaan bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai hubungan antara olahraga dan aspek sosial dalam masyarakat. Mata kuliah ini membahas berbagai fenomena sosial yang terkait dengan praktik olahraga, seperti peran olahraga dalam membentuk identitas sosial, pengaruh budaya, ekonomi, politik, dan gender dalam olahraga, serta bagaimana nilai-nilai sosial diterapkan dalam organisasi olahraga. Melalui pendekatan sosiologis, mahasiswa diharapkan dapat menganalisis dan mengkritisi fenomena sosial dalam dunia olahraga dan mengusulkan solusi atas isu-isu yang timbul, seperti ketidaksetaraan gender, ras, dan kelas sosial dalam olahraga. Selama kuliah ini, mahasiswa akan diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan analitis dalam mempelajari interaksi antara olahraga dan masyarakat serta mendorong pengembangan teori dan penelitian dalam bidang sosiologi olahraga. Fokus utama mata kuliah ini adalah pada pemahaman tentang bagaimana olahraga dapat menjadi alat untuk perubahan sosial, serta tantangan yang dihadapi dalam usaha mewujudkan inklusivitas dan kesetaraan di dunia olahraga.

Pustaka

Utama :

  1. Richard Giulianotti. 2015. Routledge Handbook of the Sociology of Sport. Routledge
  2. Barry Judd. 2013. Native Games: Indigenous Peoples and Sports in the Post-Colonial World. Emerald Group Publishing Limited

Pendukung :

Dosen Pengampu

Prof. Dr. Himawan Wismanadi, M.Pd.

Dr. Noortje Anita Kumaat, M.Kes.

Minggu Ke-

Kemampuan akhir tiap tahapan belajar
(Sub-PO)

Penilaian

Bantuk Pembelajaran,

Metode Pembelajaran,

Penugasan Mahasiswa,

 [ Estimasi Waktu]

Materi Pembelajaran

[ Pustaka ]

Bobot Penilaian (%)

Indikator

Kriteria & Bentuk

Luring (offline)

Daring (online)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

1

Minggu ke 1

  1. Memahami dan menjelaskan bagaimana olahraga berkontribusi dalam membentuk identitas sosial dan budaya di masyarakat.
  2. Menganalisis hubungan antara olahraga dan fenomena sosial lainnya, seperti kelas sosial, gender, ras, dan politik dalam masyarakat
  1. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan jelas bagaimana olahraga membentuk identitas sosial dan budaya dalam masyarakat.
  2. Mahasiswa mampu memberikan contoh konkret tentang pengaruh olahraga terhadap dinamika sosial, seperti peran olahraga dalam membentuk atau mengubah nilai-nilai sosial tertentu.
Kriteria:

A (90-100): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam membentuk identitas sosial dan budaya sangat mendalam dan dilengkapi dengan contoh konkret yang relevan. CPMK 2: Mahasiswa sangat baik dalam mengidentifikasi isu-isu sosial dan mampu menyusun solusi dengan pendekatan yang berbasis teori sosial yang kuat. CPMK 3: Pemikiran kritis yang sangat tajam dan orisinal dalam mengkritisi struktur sosial dan organisasi dalam dunia olahraga. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan metodologi yang sangat baik dan hasil penelitian berkualitas tinggi, diterima di jurnal internasional bereputasi. B (80-89): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial cukup mendalam, namun perlu lebih banyak contoh atau pemahaman konteks sosial. CPMK 2: Mahasiswa mengidentifikasi isu sosial dengan baik dan menyusun solusi yang relevan, meskipun beberapa area bisa lebih diperjelas. CPMK 3: Pemikiran kritis cukup baik, dengan beberapa analisis yang lebih mendalam diperlukan pada beberapa aspek. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan baik, namun masih ada area yang perlu penguatan, dan penelitian belum sepenuhnya optimal. C (70-79): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial terbatas dan kurang dikembangkan dengan baik. CPMK 2: Identifikasi isu sosial dan solusi yang diberikan masih kurang relevan atau tidak mendalam. CPMK 3: Pemikiran kritis belum berkembang dengan baik dan analisis terhadap struktur sosial tidak cukup tajam. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan pendekatan yang kurang tepat dan hasilnya tidak sepenuhnya mendalam. D (60-69): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam identitas sosial kurang jelas dan tidak berbasis data yang kuat. CPMK 2: Isu sosial tidak dapat diidentifikasi dengan tepat dan solusi yang diberikan kurang relevan atau tidak berbasis teori. CPMK 3: Pemikiran kritis sangat terbatas dan tidak ada analisis mendalam terhadap struktur sosial dalam olahraga. CPMK 4: Penelitian tidak memenuhi standar ilmiah yang diharapkan dan tidak memberikan kontribusi berarti dalam pengembangan sosiologi olahraga.


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
diskusi

Materi: sosiologi olahraga
Pustaka: Richard Giulianotti. 2015. Routledge Handbook of the Sociology of Sport. Routledge
5%

2

Minggu ke 2

  1. Memahami dan menjelaskan bagaimana olahraga berkontribusi dalam membentuk identitas sosial dan budaya di masyarakat.
  2. Menganalisis hubungan antara olahraga dan fenomena sosial lainnya, seperti kelas sosial, gender, ras, dan politik dalam masyarakat
  1. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan jelas bagaimana olahraga membentuk identitas sosial dan budaya dalam masyarakat.
  2. Mahasiswa mampu memberikan contoh konkret tentang pengaruh olahraga terhadap dinamika sosial, seperti peran olahraga dalam membentuk atau mengubah nilai-nilai sosial tertentu.
Kriteria:

A (90-100): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam membentuk identitas sosial dan budaya sangat mendalam dan dilengkapi dengan contoh konkret yang relevan. CPMK 2: Mahasiswa sangat baik dalam mengidentifikasi isu-isu sosial dan mampu menyusun solusi dengan pendekatan yang berbasis teori sosial yang kuat. CPMK 3: Pemikiran kritis yang sangat tajam dan orisinal dalam mengkritisi struktur sosial dan organisasi dalam dunia olahraga. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan metodologi yang sangat baik dan hasil penelitian berkualitas tinggi, diterima di jurnal internasional bereputasi. B (80-89): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial cukup mendalam, namun perlu lebih banyak contoh atau pemahaman konteks sosial. CPMK 2: Mahasiswa mengidentifikasi isu sosial dengan baik dan menyusun solusi yang relevan, meskipun beberapa area bisa lebih diperjelas. CPMK 3: Pemikiran kritis cukup baik, dengan beberapa analisis yang lebih mendalam diperlukan pada beberapa aspek. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan baik, namun masih ada area yang perlu penguatan, dan penelitian belum sepenuhnya optimal. C (70-79): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial terbatas dan kurang dikembangkan dengan baik. CPMK 2: Identifikasi isu sosial dan solusi yang diberikan masih kurang relevan atau tidak mendalam. CPMK 3: Pemikiran kritis belum berkembang dengan baik dan analisis terhadap struktur sosial tidak cukup tajam. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan pendekatan yang kurang tepat dan hasilnya tidak sepenuhnya mendalam. D (60-69): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam identitas sosial kurang jelas dan tidak berbasis data yang kuat. CPMK 2: Isu sosial tidak dapat diidentifikasi dengan tepat dan solusi yang diberikan kurang relevan atau tidak berbasis teori. CPMK 3: Pemikiran kritis sangat terbatas dan tidak ada analisis mendalam terhadap struktur sosial dalam olahraga. CPMK 4: Penelitian tidak memenuhi standar ilmiah yang diharapkan dan tidak memberikan kontribusi berarti dalam pengembangan sosiologi olahraga.


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
diskusi

Materi: sosiologi olahraga
Pustaka: Richard Giulianotti. 2015. Routledge Handbook of the Sociology of Sport. Routledge
5%

3

Minggu ke 3

  1. Memahami dan menjelaskan bagaimana olahraga berkontribusi dalam membentuk identitas sosial dan budaya di masyarakat.
  2. Menganalisis hubungan antara olahraga dan fenomena sosial lainnya, seperti kelas sosial, gender, ras, dan politik dalam masyarakat
  1. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan jelas bagaimana olahraga membentuk identitas sosial dan budaya dalam masyarakat.
  2. Mahasiswa mampu memberikan contoh konkret tentang pengaruh olahraga terhadap dinamika sosial, seperti peran olahraga dalam membentuk atau mengubah nilai-nilai sosial tertentu.
Kriteria:

A (90-100): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam membentuk identitas sosial dan budaya sangat mendalam dan dilengkapi dengan contoh konkret yang relevan. CPMK 2: Mahasiswa sangat baik dalam mengidentifikasi isu-isu sosial dan mampu menyusun solusi dengan pendekatan yang berbasis teori sosial yang kuat. CPMK 3: Pemikiran kritis yang sangat tajam dan orisinal dalam mengkritisi struktur sosial dan organisasi dalam dunia olahraga. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan metodologi yang sangat baik dan hasil penelitian berkualitas tinggi, diterima di jurnal internasional bereputasi. B (80-89): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial cukup mendalam, namun perlu lebih banyak contoh atau pemahaman konteks sosial. CPMK 2: Mahasiswa mengidentifikasi isu sosial dengan baik dan menyusun solusi yang relevan, meskipun beberapa area bisa lebih diperjelas. CPMK 3: Pemikiran kritis cukup baik, dengan beberapa analisis yang lebih mendalam diperlukan pada beberapa aspek. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan baik, namun masih ada area yang perlu penguatan, dan penelitian belum sepenuhnya optimal. C (70-79): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial terbatas dan kurang dikembangkan dengan baik. CPMK 2: Identifikasi isu sosial dan solusi yang diberikan masih kurang relevan atau tidak mendalam. CPMK 3: Pemikiran kritis belum berkembang dengan baik dan analisis terhadap struktur sosial tidak cukup tajam. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan pendekatan yang kurang tepat dan hasilnya tidak sepenuhnya mendalam. D (60-69): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam identitas sosial kurang jelas dan tidak berbasis data yang kuat. CPMK 2: Isu sosial tidak dapat diidentifikasi dengan tepat dan solusi yang diberikan kurang relevan atau tidak berbasis teori. CPMK 3: Pemikiran kritis sangat terbatas dan tidak ada analisis mendalam terhadap struktur sosial dalam olahraga. CPMK 4: Penelitian tidak memenuhi standar ilmiah yang diharapkan dan tidak memberikan kontribusi berarti dalam pengembangan sosiologi olahraga.


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
diskusi

Materi: sosiologi olahraga
Pustaka: Richard Giulianotti. 2015. Routledge Handbook of the Sociology of Sport. Routledge
5%

4

Minggu ke 4

  1. Memahami dan menjelaskan bagaimana olahraga berkontribusi dalam membentuk identitas sosial dan budaya di masyarakat.
  2. Menganalisis hubungan antara olahraga dan fenomena sosial lainnya, seperti kelas sosial, gender, ras, dan politik dalam masyarakat
  1. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan jelas bagaimana olahraga membentuk identitas sosial dan budaya dalam masyarakat.
  2. Mahasiswa mampu memberikan contoh konkret tentang pengaruh olahraga terhadap dinamika sosial, seperti peran olahraga dalam membentuk atau mengubah nilai-nilai sosial tertentu.
Kriteria:

A (90-100): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam membentuk identitas sosial dan budaya sangat mendalam dan dilengkapi dengan contoh konkret yang relevan. CPMK 2: Mahasiswa sangat baik dalam mengidentifikasi isu-isu sosial dan mampu menyusun solusi dengan pendekatan yang berbasis teori sosial yang kuat. CPMK 3: Pemikiran kritis yang sangat tajam dan orisinal dalam mengkritisi struktur sosial dan organisasi dalam dunia olahraga. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan metodologi yang sangat baik dan hasil penelitian berkualitas tinggi, diterima di jurnal internasional bereputasi. B (80-89): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial cukup mendalam, namun perlu lebih banyak contoh atau pemahaman konteks sosial. CPMK 2: Mahasiswa mengidentifikasi isu sosial dengan baik dan menyusun solusi yang relevan, meskipun beberapa area bisa lebih diperjelas. CPMK 3: Pemikiran kritis cukup baik, dengan beberapa analisis yang lebih mendalam diperlukan pada beberapa aspek. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan baik, namun masih ada area yang perlu penguatan, dan penelitian belum sepenuhnya optimal. C (70-79): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial terbatas dan kurang dikembangkan dengan baik. CPMK 2: Identifikasi isu sosial dan solusi yang diberikan masih kurang relevan atau tidak mendalam. CPMK 3: Pemikiran kritis belum berkembang dengan baik dan analisis terhadap struktur sosial tidak cukup tajam. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan pendekatan yang kurang tepat dan hasilnya tidak sepenuhnya mendalam. D (60-69): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam identitas sosial kurang jelas dan tidak berbasis data yang kuat. CPMK 2: Isu sosial tidak dapat diidentifikasi dengan tepat dan solusi yang diberikan kurang relevan atau tidak berbasis teori. CPMK 3: Pemikiran kritis sangat terbatas dan tidak ada analisis mendalam terhadap struktur sosial dalam olahraga. CPMK 4: Penelitian tidak memenuhi standar ilmiah yang diharapkan dan tidak memberikan kontribusi berarti dalam pengembangan sosiologi olahraga.


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
diskusi

Materi: sosiologi olahraga
Pustaka: Richard Giulianotti. 2015. Routledge Handbook of the Sociology of Sport. Routledge
5%

5

Minggu ke 5

  1. Mengidentifikasi masalah sosial yang muncul dalam dunia olahraga, seperti ketidaksetaraan gender, ras, dan aksesibilitas olahraga.
  2. Menyusun solusi untuk mengatasi masalah sosial tersebut dengan pendekatan yang berbasis pada prinsip keadilan sosial dan inklusivitas.
  1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi isu-isu sosial utama dalam olahraga (gender, ras, kelas sosial, politik) dan menyusun analisis mendalam mengenai dampaknya terhadap berbagai aspek olahraga.
  2. Mahasiswa dapat mengusulkan solusi berbasis teori sosial yang dapat mengatasi ketidaksetaraan dalam dunia olahraga.
Kriteria:

A (90-100): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam membentuk identitas sosial dan budaya sangat mendalam dan dilengkapi dengan contoh konkret yang relevan. CPMK 2: Mahasiswa sangat baik dalam mengidentifikasi isu-isu sosial dan mampu menyusun solusi dengan pendekatan yang berbasis teori sosial yang kuat. CPMK 3: Pemikiran kritis yang sangat tajam dan orisinal dalam mengkritisi struktur sosial dan organisasi dalam dunia olahraga. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan metodologi yang sangat baik dan hasil penelitian berkualitas tinggi, diterima di jurnal internasional bereputasi. B (80-89): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial cukup mendalam, namun perlu lebih banyak contoh atau pemahaman konteks sosial. CPMK 2: Mahasiswa mengidentifikasi isu sosial dengan baik dan menyusun solusi yang relevan, meskipun beberapa area bisa lebih diperjelas. CPMK 3: Pemikiran kritis cukup baik, dengan beberapa analisis yang lebih mendalam diperlukan pada beberapa aspek. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan baik, namun masih ada area yang perlu penguatan, dan penelitian belum sepenuhnya optimal. C (70-79): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial terbatas dan kurang dikembangkan dengan baik. CPMK 2: Identifikasi isu sosial dan solusi yang diberikan masih kurang relevan atau tidak mendalam. CPMK 3: Pemikiran kritis belum berkembang dengan baik dan analisis terhadap struktur sosial tidak cukup tajam. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan pendekatan yang kurang tepat dan hasilnya tidak sepenuhnya mendalam. D (60-69): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam identitas sosial kurang jelas dan tidak berbasis data yang kuat. CPMK 2: Isu sosial tidak dapat diidentifikasi dengan tepat dan solusi yang diberikan kurang relevan atau tidak berbasis teori. CPMK 3: Pemikiran kritis sangat terbatas dan tidak ada analisis mendalam terhadap struktur sosial dalam olahraga. CPMK 4: Penelitian tidak memenuhi standar ilmiah yang diharapkan dan tidak memberikan kontribusi berarti dalam pengembangan sosiologi olahraga.


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
diskusi

Materi: identifikasi kondisi sosial
Pustaka: Barry Judd. 2013. Native Games: Indigenous Peoples and Sports in the Post-Colonial World. Emerald Group Publishing Limited
5%

6

Minggu ke 6

  1. Mengidentifikasi masalah sosial yang muncul dalam dunia olahraga, seperti ketidaksetaraan gender, ras, dan aksesibilitas olahraga.
  2. Menyusun solusi untuk mengatasi masalah sosial tersebut dengan pendekatan yang berbasis pada prinsip keadilan sosial dan inklusivitas.
  1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi isu-isu sosial utama dalam olahraga (gender, ras, kelas sosial, politik) dan menyusun analisis mendalam mengenai dampaknya terhadap berbagai aspek olahraga.
  2. Mahasiswa dapat mengusulkan solusi berbasis teori sosial yang dapat mengatasi ketidaksetaraan dalam dunia olahraga.
Kriteria:

A (90-100): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam membentuk identitas sosial dan budaya sangat mendalam dan dilengkapi dengan contoh konkret yang relevan. CPMK 2: Mahasiswa sangat baik dalam mengidentifikasi isu-isu sosial dan mampu menyusun solusi dengan pendekatan yang berbasis teori sosial yang kuat. CPMK 3: Pemikiran kritis yang sangat tajam dan orisinal dalam mengkritisi struktur sosial dan organisasi dalam dunia olahraga. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan metodologi yang sangat baik dan hasil penelitian berkualitas tinggi, diterima di jurnal internasional bereputasi. B (80-89): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial cukup mendalam, namun perlu lebih banyak contoh atau pemahaman konteks sosial. CPMK 2: Mahasiswa mengidentifikasi isu sosial dengan baik dan menyusun solusi yang relevan, meskipun beberapa area bisa lebih diperjelas. CPMK 3: Pemikiran kritis cukup baik, dengan beberapa analisis yang lebih mendalam diperlukan pada beberapa aspek. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan baik, namun masih ada area yang perlu penguatan, dan penelitian belum sepenuhnya optimal. C (70-79): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial terbatas dan kurang dikembangkan dengan baik. CPMK 2: Identifikasi isu sosial dan solusi yang diberikan masih kurang relevan atau tidak mendalam. CPMK 3: Pemikiran kritis belum berkembang dengan baik dan analisis terhadap struktur sosial tidak cukup tajam. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan pendekatan yang kurang tepat dan hasilnya tidak sepenuhnya mendalam. D (60-69): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam identitas sosial kurang jelas dan tidak berbasis data yang kuat. CPMK 2: Isu sosial tidak dapat diidentifikasi dengan tepat dan solusi yang diberikan kurang relevan atau tidak berbasis teori. CPMK 3: Pemikiran kritis sangat terbatas dan tidak ada analisis mendalam terhadap struktur sosial dalam olahraga. CPMK 4: Penelitian tidak memenuhi standar ilmiah yang diharapkan dan tidak memberikan kontribusi berarti dalam pengembangan sosiologi olahraga.


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
diskusi

Materi: identifikasi kondisi sosial
Pustaka: Barry Judd. 2013. Native Games: Indigenous Peoples and Sports in the Post-Colonial World. Emerald Group Publishing Limited
5%

7

Minggu ke 7

  1. Mengidentifikasi masalah sosial yang muncul dalam dunia olahraga, seperti ketidaksetaraan gender, ras, dan aksesibilitas olahraga.
  2. Menyusun solusi untuk mengatasi masalah sosial tersebut dengan pendekatan yang berbasis pada prinsip keadilan sosial dan inklusivitas.
  1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi isu-isu sosial utama dalam olahraga (gender, ras, kelas sosial, politik) dan menyusun analisis mendalam mengenai dampaknya terhadap berbagai aspek olahraga.
  2. Mahasiswa dapat mengusulkan solusi berbasis teori sosial yang dapat mengatasi ketidaksetaraan dalam dunia olahraga.
Kriteria:

A (90-100): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam membentuk identitas sosial dan budaya sangat mendalam dan dilengkapi dengan contoh konkret yang relevan. CPMK 2: Mahasiswa sangat baik dalam mengidentifikasi isu-isu sosial dan mampu menyusun solusi dengan pendekatan yang berbasis teori sosial yang kuat. CPMK 3: Pemikiran kritis yang sangat tajam dan orisinal dalam mengkritisi struktur sosial dan organisasi dalam dunia olahraga. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan metodologi yang sangat baik dan hasil penelitian berkualitas tinggi, diterima di jurnal internasional bereputasi. B (80-89): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial cukup mendalam, namun perlu lebih banyak contoh atau pemahaman konteks sosial. CPMK 2: Mahasiswa mengidentifikasi isu sosial dengan baik dan menyusun solusi yang relevan, meskipun beberapa area bisa lebih diperjelas. CPMK 3: Pemikiran kritis cukup baik, dengan beberapa analisis yang lebih mendalam diperlukan pada beberapa aspek. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan baik, namun masih ada area yang perlu penguatan, dan penelitian belum sepenuhnya optimal. C (70-79): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial terbatas dan kurang dikembangkan dengan baik. CPMK 2: Identifikasi isu sosial dan solusi yang diberikan masih kurang relevan atau tidak mendalam. CPMK 3: Pemikiran kritis belum berkembang dengan baik dan analisis terhadap struktur sosial tidak cukup tajam. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan pendekatan yang kurang tepat dan hasilnya tidak sepenuhnya mendalam. D (60-69): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam identitas sosial kurang jelas dan tidak berbasis data yang kuat. CPMK 2: Isu sosial tidak dapat diidentifikasi dengan tepat dan solusi yang diberikan kurang relevan atau tidak berbasis teori. CPMK 3: Pemikiran kritis sangat terbatas dan tidak ada analisis mendalam terhadap struktur sosial dalam olahraga. CPMK 4: Penelitian tidak memenuhi standar ilmiah yang diharapkan dan tidak memberikan kontribusi berarti dalam pengembangan sosiologi olahraga.


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
diskusi

Materi: identifikasi kondisi sosial
Pustaka: Barry Judd. 2013. Native Games: Indigenous Peoples and Sports in the Post-Colonial World. Emerald Group Publishing Limited
5%

8

Minggu ke 8

  1. Mengidentifikasi masalah sosial yang muncul dalam dunia olahraga, seperti ketidaksetaraan gender, ras, dan aksesibilitas olahraga.
  2. Menyusun solusi untuk mengatasi masalah sosial tersebut dengan pendekatan yang berbasis pada prinsip keadilan sosial dan inklusivitas.
  1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi isu-isu sosial utama dalam olahraga (gender, ras, kelas sosial, politik) dan menyusun analisis mendalam mengenai dampaknya terhadap berbagai aspek olahraga.
  2. Mahasiswa dapat mengusulkan solusi berbasis teori sosial yang dapat mengatasi ketidaksetaraan dalam dunia olahraga.
  3. UTS
Kriteria:

A (90-100): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam membentuk identitas sosial dan budaya sangat mendalam dan dilengkapi dengan contoh konkret yang relevan. CPMK 2: Mahasiswa sangat baik dalam mengidentifikasi isu-isu sosial dan mampu menyusun solusi dengan pendekatan yang berbasis teori sosial yang kuat. CPMK 3: Pemikiran kritis yang sangat tajam dan orisinal dalam mengkritisi struktur sosial dan organisasi dalam dunia olahraga. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan metodologi yang sangat baik dan hasil penelitian berkualitas tinggi, diterima di jurnal internasional bereputasi. B (80-89): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial cukup mendalam, namun perlu lebih banyak contoh atau pemahaman konteks sosial. CPMK 2: Mahasiswa mengidentifikasi isu sosial dengan baik dan menyusun solusi yang relevan, meskipun beberapa area bisa lebih diperjelas. CPMK 3: Pemikiran kritis cukup baik, dengan beberapa analisis yang lebih mendalam diperlukan pada beberapa aspek. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan baik, namun masih ada area yang perlu penguatan, dan penelitian belum sepenuhnya optimal. C (70-79): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial terbatas dan kurang dikembangkan dengan baik. CPMK 2: Identifikasi isu sosial dan solusi yang diberikan masih kurang relevan atau tidak mendalam. CPMK 3: Pemikiran kritis belum berkembang dengan baik dan analisis terhadap struktur sosial tidak cukup tajam. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan pendekatan yang kurang tepat dan hasilnya tidak sepenuhnya mendalam. D (60-69): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam identitas sosial kurang jelas dan tidak berbasis data yang kuat. CPMK 2: Isu sosial tidak dapat diidentifikasi dengan tepat dan solusi yang diberikan kurang relevan atau tidak berbasis teori. CPMK 3: Pemikiran kritis sangat terbatas dan tidak ada analisis mendalam terhadap struktur sosial dalam olahraga. CPMK 4: Penelitian tidak memenuhi standar ilmiah yang diharapkan dan tidak memberikan kontribusi berarti dalam pengembangan sosiologi olahraga.


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
diskusi

Materi: identifikasi kondisi sosial
Pustaka: Barry Judd. 2013. Native Games: Indigenous Peoples and Sports in the Post-Colonial World. Emerald Group Publishing Limited
15%

9

Minggu ke 9

  1. Mengembangkan pemikiran kritis terhadap struktur dan institusi dalam olahraga, termasuk bagaimana pengaruh kebijakan dan kekuasaan membentuk dinamika olahraga.
  2. Mengidentifikasi dan mengkritisi peran organisasi olahraga dalam menyuarakan atau menanggulangi isu sosial tertentu.
  1. Mahasiswa mampu mengembangkan argumen yang logis dan sistematis mengenai bagaimana struktur sosial dan institusi olahraga dapat berkontribusi pada masalah atau perubahan sosial tertentu.
  2. Mahasiswa dapat menunjukkan kemampuan untuk mengkritisi kebijakan atau praktik olahraga yang berpotensi memperkuat ketidaksetaraan.
Kriteria:

A (90-100): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam membentuk identitas sosial dan budaya sangat mendalam dan dilengkapi dengan contoh konkret yang relevan. CPMK 2: Mahasiswa sangat baik dalam mengidentifikasi isu-isu sosial dan mampu menyusun solusi dengan pendekatan yang berbasis teori sosial yang kuat. CPMK 3: Pemikiran kritis yang sangat tajam dan orisinal dalam mengkritisi struktur sosial dan organisasi dalam dunia olahraga. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan metodologi yang sangat baik dan hasil penelitian berkualitas tinggi, diterima di jurnal internasional bereputasi. B (80-89): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial cukup mendalam, namun perlu lebih banyak contoh atau pemahaman konteks sosial. CPMK 2: Mahasiswa mengidentifikasi isu sosial dengan baik dan menyusun solusi yang relevan, meskipun beberapa area bisa lebih diperjelas. CPMK 3: Pemikiran kritis cukup baik, dengan beberapa analisis yang lebih mendalam diperlukan pada beberapa aspek. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan baik, namun masih ada area yang perlu penguatan, dan penelitian belum sepenuhnya optimal. C (70-79): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial terbatas dan kurang dikembangkan dengan baik. CPMK 2: Identifikasi isu sosial dan solusi yang diberikan masih kurang relevan atau tidak mendalam. CPMK 3: Pemikiran kritis belum berkembang dengan baik dan analisis terhadap struktur sosial tidak cukup tajam. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan pendekatan yang kurang tepat dan hasilnya tidak sepenuhnya mendalam. D (60-69): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam identitas sosial kurang jelas dan tidak berbasis data yang kuat. CPMK 2: Isu sosial tidak dapat diidentifikasi dengan tepat dan solusi yang diberikan kurang relevan atau tidak berbasis teori. CPMK 3: Pemikiran kritis sangat terbatas dan tidak ada analisis mendalam terhadap struktur sosial dalam olahraga. CPMK 4: Penelitian tidak memenuhi standar ilmiah yang diharapkan dan tidak memberikan kontribusi berarti dalam pengembangan sosiologi olahraga.


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Penilaian Portofolio, Praktik / Unjuk Kerja
diskusi

Materi: perkembangan kebijakan
Pustaka: Richard Giulianotti. 2015. Routledge Handbook of the Sociology of Sport. Routledge
5%

10

Minggu ke 10

  1. Mengembangkan pemikiran kritis terhadap struktur dan institusi dalam olahraga, termasuk bagaimana pengaruh kebijakan dan kekuasaan membentuk dinamika olahraga.
  2. Mengidentifikasi dan mengkritisi peran organisasi olahraga dalam menyuarakan atau menanggulangi isu sosial tertentu.
  1. Mahasiswa mampu mengembangkan argumen yang logis dan sistematis mengenai bagaimana struktur sosial dan institusi olahraga dapat berkontribusi pada masalah atau perubahan sosial tertentu.
  2. Mahasiswa dapat menunjukkan kemampuan untuk mengkritisi kebijakan atau praktik olahraga yang berpotensi memperkuat ketidaksetaraan.
Kriteria:

A (90-100): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam membentuk identitas sosial dan budaya sangat mendalam dan dilengkapi dengan contoh konkret yang relevan. CPMK 2: Mahasiswa sangat baik dalam mengidentifikasi isu-isu sosial dan mampu menyusun solusi dengan pendekatan yang berbasis teori sosial yang kuat. CPMK 3: Pemikiran kritis yang sangat tajam dan orisinal dalam mengkritisi struktur sosial dan organisasi dalam dunia olahraga. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan metodologi yang sangat baik dan hasil penelitian berkualitas tinggi, diterima di jurnal internasional bereputasi. B (80-89): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial cukup mendalam, namun perlu lebih banyak contoh atau pemahaman konteks sosial. CPMK 2: Mahasiswa mengidentifikasi isu sosial dengan baik dan menyusun solusi yang relevan, meskipun beberapa area bisa lebih diperjelas. CPMK 3: Pemikiran kritis cukup baik, dengan beberapa analisis yang lebih mendalam diperlukan pada beberapa aspek. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan baik, namun masih ada area yang perlu penguatan, dan penelitian belum sepenuhnya optimal. C (70-79): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial terbatas dan kurang dikembangkan dengan baik. CPMK 2: Identifikasi isu sosial dan solusi yang diberikan masih kurang relevan atau tidak mendalam. CPMK 3: Pemikiran kritis belum berkembang dengan baik dan analisis terhadap struktur sosial tidak cukup tajam. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan pendekatan yang kurang tepat dan hasilnya tidak sepenuhnya mendalam. D (60-69): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam identitas sosial kurang jelas dan tidak berbasis data yang kuat. CPMK 2: Isu sosial tidak dapat diidentifikasi dengan tepat dan solusi yang diberikan kurang relevan atau tidak berbasis teori. CPMK 3: Pemikiran kritis sangat terbatas dan tidak ada analisis mendalam terhadap struktur sosial dalam olahraga. CPMK 4: Penelitian tidak memenuhi standar ilmiah yang diharapkan dan tidak memberikan kontribusi berarti dalam pengembangan sosiologi olahraga.


Bentuk Penilaian :
Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk, Penilaian Portofolio, Praktik / Unjuk Kerja, Tes
diskusi

Materi: perkembangan kebijakan
Pustaka: Richard Giulianotti. 2015. Routledge Handbook of the Sociology of Sport. Routledge
5%

11

Minggu ke 11

  1. Mengembangkan pemikiran kritis terhadap struktur dan institusi dalam olahraga, termasuk bagaimana pengaruh kebijakan dan kekuasaan membentuk dinamika olahraga.
  2. Mengidentifikasi dan mengkritisi peran organisasi olahraga dalam menyuarakan atau menanggulangi isu sosial tertentu.
  1. Mahasiswa mampu mengembangkan argumen yang logis dan sistematis mengenai bagaimana struktur sosial dan institusi olahraga dapat berkontribusi pada masalah atau perubahan sosial tertentu.
  2. Mahasiswa dapat menunjukkan kemampuan untuk mengkritisi kebijakan atau praktik olahraga yang berpotensi memperkuat ketidaksetaraan.
Kriteria:

A (90-100): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam membentuk identitas sosial dan budaya sangat mendalam dan dilengkapi dengan contoh konkret yang relevan. CPMK 2: Mahasiswa sangat baik dalam mengidentifikasi isu-isu sosial dan mampu menyusun solusi dengan pendekatan yang berbasis teori sosial yang kuat. CPMK 3: Pemikiran kritis yang sangat tajam dan orisinal dalam mengkritisi struktur sosial dan organisasi dalam dunia olahraga. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan metodologi yang sangat baik dan hasil penelitian berkualitas tinggi, diterima di jurnal internasional bereputasi. B (80-89): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial cukup mendalam, namun perlu lebih banyak contoh atau pemahaman konteks sosial. CPMK 2: Mahasiswa mengidentifikasi isu sosial dengan baik dan menyusun solusi yang relevan, meskipun beberapa area bisa lebih diperjelas. CPMK 3: Pemikiran kritis cukup baik, dengan beberapa analisis yang lebih mendalam diperlukan pada beberapa aspek. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan baik, namun masih ada area yang perlu penguatan, dan penelitian belum sepenuhnya optimal. C (70-79): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial terbatas dan kurang dikembangkan dengan baik. CPMK 2: Identifikasi isu sosial dan solusi yang diberikan masih kurang relevan atau tidak mendalam. CPMK 3: Pemikiran kritis belum berkembang dengan baik dan analisis terhadap struktur sosial tidak cukup tajam. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan pendekatan yang kurang tepat dan hasilnya tidak sepenuhnya mendalam. D (60-69): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam identitas sosial kurang jelas dan tidak berbasis data yang kuat. CPMK 2: Isu sosial tidak dapat diidentifikasi dengan tepat dan solusi yang diberikan kurang relevan atau tidak berbasis teori. CPMK 3: Pemikiran kritis sangat terbatas dan tidak ada analisis mendalam terhadap struktur sosial dalam olahraga. CPMK 4: Penelitian tidak memenuhi standar ilmiah yang diharapkan dan tidak memberikan kontribusi berarti dalam pengembangan sosiologi olahraga.


Bentuk Penilaian :
Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk, Penilaian Portofolio, Praktik / Unjuk Kerja, Tes
diskusi

Materi: perkembangan kebijakan
Pustaka: Richard Giulianotti. 2015. Routledge Handbook of the Sociology of Sport. Routledge
5%

12

Minggu ke 12

  1. Mengembangkan pemikiran kritis terhadap struktur dan institusi dalam olahraga, termasuk bagaimana pengaruh kebijakan dan kekuasaan membentuk dinamika olahraga.
  2. Mengidentifikasi dan mengkritisi peran organisasi olahraga dalam menyuarakan atau menanggulangi isu sosial tertentu.
  1. Mahasiswa mampu mengembangkan argumen yang logis dan sistematis mengenai bagaimana struktur sosial dan institusi olahraga dapat berkontribusi pada masalah atau perubahan sosial tertentu.
  2. Mahasiswa dapat menunjukkan kemampuan untuk mengkritisi kebijakan atau praktik olahraga yang berpotensi memperkuat ketidaksetaraan.
Kriteria:

A (90-100): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam membentuk identitas sosial dan budaya sangat mendalam dan dilengkapi dengan contoh konkret yang relevan. CPMK 2: Mahasiswa sangat baik dalam mengidentifikasi isu-isu sosial dan mampu menyusun solusi dengan pendekatan yang berbasis teori sosial yang kuat. CPMK 3: Pemikiran kritis yang sangat tajam dan orisinal dalam mengkritisi struktur sosial dan organisasi dalam dunia olahraga. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan metodologi yang sangat baik dan hasil penelitian berkualitas tinggi, diterima di jurnal internasional bereputasi. B (80-89): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial cukup mendalam, namun perlu lebih banyak contoh atau pemahaman konteks sosial. CPMK 2: Mahasiswa mengidentifikasi isu sosial dengan baik dan menyusun solusi yang relevan, meskipun beberapa area bisa lebih diperjelas. CPMK 3: Pemikiran kritis cukup baik, dengan beberapa analisis yang lebih mendalam diperlukan pada beberapa aspek. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan baik, namun masih ada area yang perlu penguatan, dan penelitian belum sepenuhnya optimal. C (70-79): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial terbatas dan kurang dikembangkan dengan baik. CPMK 2: Identifikasi isu sosial dan solusi yang diberikan masih kurang relevan atau tidak mendalam. CPMK 3: Pemikiran kritis belum berkembang dengan baik dan analisis terhadap struktur sosial tidak cukup tajam. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan pendekatan yang kurang tepat dan hasilnya tidak sepenuhnya mendalam. D (60-69): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam identitas sosial kurang jelas dan tidak berbasis data yang kuat. CPMK 2: Isu sosial tidak dapat diidentifikasi dengan tepat dan solusi yang diberikan kurang relevan atau tidak berbasis teori. CPMK 3: Pemikiran kritis sangat terbatas dan tidak ada analisis mendalam terhadap struktur sosial dalam olahraga. CPMK 4: Penelitian tidak memenuhi standar ilmiah yang diharapkan dan tidak memberikan kontribusi berarti dalam pengembangan sosiologi olahraga.


Bentuk Penilaian :
Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk, Penilaian Portofolio, Praktik / Unjuk Kerja, Tes
diskusi

Materi: perkembangan kebijakan
Pustaka: Richard Giulianotti. 2015. Routledge Handbook of the Sociology of Sport. Routledge
5%

13

Minggu ke 13

  1. Mengembangkan pemikiran kritis terhadap struktur dan institusi dalam olahraga, termasuk bagaimana pengaruh kebijakan dan kekuasaan membentuk dinamika olahraga.
  2. Mengidentifikasi dan mengkritisi peran organisasi olahraga dalam menyuarakan atau menanggulangi isu sosial tertentu.
  1. Mahasiswa mampu mengembangkan argumen yang logis dan sistematis mengenai bagaimana struktur sosial dan institusi olahraga dapat berkontribusi pada masalah atau perubahan sosial tertentu.
  2. Mahasiswa dapat menunjukkan kemampuan untuk mengkritisi kebijakan atau praktik olahraga yang berpotensi memperkuat ketidaksetaraan.
Kriteria:

A (90-100): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam membentuk identitas sosial dan budaya sangat mendalam dan dilengkapi dengan contoh konkret yang relevan. CPMK 2: Mahasiswa sangat baik dalam mengidentifikasi isu-isu sosial dan mampu menyusun solusi dengan pendekatan yang berbasis teori sosial yang kuat. CPMK 3: Pemikiran kritis yang sangat tajam dan orisinal dalam mengkritisi struktur sosial dan organisasi dalam dunia olahraga. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan metodologi yang sangat baik dan hasil penelitian berkualitas tinggi, diterima di jurnal internasional bereputasi. B (80-89): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial cukup mendalam, namun perlu lebih banyak contoh atau pemahaman konteks sosial. CPMK 2: Mahasiswa mengidentifikasi isu sosial dengan baik dan menyusun solusi yang relevan, meskipun beberapa area bisa lebih diperjelas. CPMK 3: Pemikiran kritis cukup baik, dengan beberapa analisis yang lebih mendalam diperlukan pada beberapa aspek. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan baik, namun masih ada area yang perlu penguatan, dan penelitian belum sepenuhnya optimal. C (70-79): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial terbatas dan kurang dikembangkan dengan baik. CPMK 2: Identifikasi isu sosial dan solusi yang diberikan masih kurang relevan atau tidak mendalam. CPMK 3: Pemikiran kritis belum berkembang dengan baik dan analisis terhadap struktur sosial tidak cukup tajam. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan pendekatan yang kurang tepat dan hasilnya tidak sepenuhnya mendalam. D (60-69): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam identitas sosial kurang jelas dan tidak berbasis data yang kuat. CPMK 2: Isu sosial tidak dapat diidentifikasi dengan tepat dan solusi yang diberikan kurang relevan atau tidak berbasis teori. CPMK 3: Pemikiran kritis sangat terbatas dan tidak ada analisis mendalam terhadap struktur sosial dalam olahraga. CPMK 4: Penelitian tidak memenuhi standar ilmiah yang diharapkan dan tidak memberikan kontribusi berarti dalam pengembangan sosiologi olahraga.


Bentuk Penilaian :
Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk, Penilaian Portofolio, Praktik / Unjuk Kerja, Tes
diskusi

Materi: perkembangan kebijakan
Pustaka: Richard Giulianotti. 2015. Routledge Handbook of the Sociology of Sport. Routledge
5%

14

Minggu ke 14

  1. Merancang dan melaksanakan penelitian sosiologi olahraga yang mengkaji isu-isu sosial dan budaya dalam dunia olahraga.
  2. Menghasilkan artikel ilmiah berdasarkan temuan penelitian yang dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu sosiologi olahraga.
  1. Mahasiswa mampu merancang dan melaksanakan penelitian yang sistematis mengenai topik sosiologi olahraga, menggunakan metodologi yang tepat dan berbasis data.
  2. Mahasiswa mampu menyajikan hasil penelitian dalam bentuk artikel ilmiah yang berkualitas tinggi dan dapat diterima di jurnal akademik bereputasi.
Kriteria:

A (90-100): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam membentuk identitas sosial dan budaya sangat mendalam dan dilengkapi dengan contoh konkret yang relevan. CPMK 2: Mahasiswa sangat baik dalam mengidentifikasi isu-isu sosial dan mampu menyusun solusi dengan pendekatan yang berbasis teori sosial yang kuat. CPMK 3: Pemikiran kritis yang sangat tajam dan orisinal dalam mengkritisi struktur sosial dan organisasi dalam dunia olahraga. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan metodologi yang sangat baik dan hasil penelitian berkualitas tinggi, diterima di jurnal internasional bereputasi. B (80-89): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial cukup mendalam, namun perlu lebih banyak contoh atau pemahaman konteks sosial. CPMK 2: Mahasiswa mengidentifikasi isu sosial dengan baik dan menyusun solusi yang relevan, meskipun beberapa area bisa lebih diperjelas. CPMK 3: Pemikiran kritis cukup baik, dengan beberapa analisis yang lebih mendalam diperlukan pada beberapa aspek. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan baik, namun masih ada area yang perlu penguatan, dan penelitian belum sepenuhnya optimal. C (70-79): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial terbatas dan kurang dikembangkan dengan baik. CPMK 2: Identifikasi isu sosial dan solusi yang diberikan masih kurang relevan atau tidak mendalam. CPMK 3: Pemikiran kritis belum berkembang dengan baik dan analisis terhadap struktur sosial tidak cukup tajam. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan pendekatan yang kurang tepat dan hasilnya tidak sepenuhnya mendalam. D (60-69): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam identitas sosial kurang jelas dan tidak berbasis data yang kuat. CPMK 2: Isu sosial tidak dapat diidentifikasi dengan tepat dan solusi yang diberikan kurang relevan atau tidak berbasis teori. CPMK 3: Pemikiran kritis sangat terbatas dan tidak ada analisis mendalam terhadap struktur sosial dalam olahraga. CPMK 4: Penelitian tidak memenuhi standar ilmiah yang diharapkan dan tidak memberikan kontribusi berarti dalam pengembangan sosiologi olahraga.


Bentuk Penilaian :
Penilaian Praktikum, Praktik / Unjuk Kerja, Tes
diskusi

Materi: tandar ilmiah yang diharapkan dan tidak memberikan kontribusi berarti dalam pengembangan sosiologi olahraga.
Pustaka: Richard Giulianotti. 2015. Routledge Handbook of the Sociology of Sport. Routledge
5%

15

Minggu ke 15

  1. Merancang dan melaksanakan penelitian sosiologi olahraga yang mengkaji isu-isu sosial dan budaya dalam dunia olahraga.
  2. Menghasilkan artikel ilmiah berdasarkan temuan penelitian yang dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu sosiologi olahraga.
  1. Mahasiswa mampu merancang dan melaksanakan penelitian yang sistematis mengenai topik sosiologi olahraga, menggunakan metodologi yang tepat dan berbasis data.
  2. Mahasiswa mampu menyajikan hasil penelitian dalam bentuk artikel ilmiah yang berkualitas tinggi dan dapat diterima di jurnal akademik bereputasi.
Kriteria:

A (90-100): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam membentuk identitas sosial dan budaya sangat mendalam dan dilengkapi dengan contoh konkret yang relevan. CPMK 2: Mahasiswa sangat baik dalam mengidentifikasi isu-isu sosial dan mampu menyusun solusi dengan pendekatan yang berbasis teori sosial yang kuat. CPMK 3: Pemikiran kritis yang sangat tajam dan orisinal dalam mengkritisi struktur sosial dan organisasi dalam dunia olahraga. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan metodologi yang sangat baik dan hasil penelitian berkualitas tinggi, diterima di jurnal internasional bereputasi. B (80-89): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial cukup mendalam, namun perlu lebih banyak contoh atau pemahaman konteks sosial. CPMK 2: Mahasiswa mengidentifikasi isu sosial dengan baik dan menyusun solusi yang relevan, meskipun beberapa area bisa lebih diperjelas. CPMK 3: Pemikiran kritis cukup baik, dengan beberapa analisis yang lebih mendalam diperlukan pada beberapa aspek. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan baik, namun masih ada area yang perlu penguatan, dan penelitian belum sepenuhnya optimal. C (70-79): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial terbatas dan kurang dikembangkan dengan baik. CPMK 2: Identifikasi isu sosial dan solusi yang diberikan masih kurang relevan atau tidak mendalam. CPMK 3: Pemikiran kritis belum berkembang dengan baik dan analisis terhadap struktur sosial tidak cukup tajam. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan pendekatan yang kurang tepat dan hasilnya tidak sepenuhnya mendalam. D (60-69): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam identitas sosial kurang jelas dan tidak berbasis data yang kuat. CPMK 2: Isu sosial tidak dapat diidentifikasi dengan tepat dan solusi yang diberikan kurang relevan atau tidak berbasis teori. CPMK 3: Pemikiran kritis sangat terbatas dan tidak ada analisis mendalam terhadap struktur sosial dalam olahraga. CPMK 4: Penelitian tidak memenuhi standar ilmiah yang diharapkan dan tidak memberikan kontribusi berarti dalam pengembangan sosiologi olahraga.


Bentuk Penilaian :
Penilaian Praktikum, Tes
diskusi

Materi: tandar ilmiah yang diharapkan dan tidak memberikan kontribusi berarti dalam pengembangan sosiologi olahraga.
Pustaka: Richard Giulianotti. 2015. Routledge Handbook of the Sociology of Sport. Routledge
5%

16

Minggu ke 16

  1. Merancang dan melaksanakan penelitian sosiologi olahraga yang mengkaji isu-isu sosial dan budaya dalam dunia olahraga.
  2. Menghasilkan artikel ilmiah berdasarkan temuan penelitian yang dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu sosiologi olahraga.
  1. Mahasiswa mampu merancang dan melaksanakan penelitian yang sistematis mengenai topik sosiologi olahraga, menggunakan metodologi yang tepat dan berbasis data.
  2. Mahasiswa mampu menyajikan hasil penelitian dalam bentuk artikel ilmiah yang berkualitas tinggi dan dapat diterima di jurnal akademik bereputasi.
  3. UAS
Kriteria:

A (90-100): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam membentuk identitas sosial dan budaya sangat mendalam dan dilengkapi dengan contoh konkret yang relevan. CPMK 2: Mahasiswa sangat baik dalam mengidentifikasi isu-isu sosial dan mampu menyusun solusi dengan pendekatan yang berbasis teori sosial yang kuat. CPMK 3: Pemikiran kritis yang sangat tajam dan orisinal dalam mengkritisi struktur sosial dan organisasi dalam dunia olahraga. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan metodologi yang sangat baik dan hasil penelitian berkualitas tinggi, diterima di jurnal internasional bereputasi. B (80-89): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial cukup mendalam, namun perlu lebih banyak contoh atau pemahaman konteks sosial. CPMK 2: Mahasiswa mengidentifikasi isu sosial dengan baik dan menyusun solusi yang relevan, meskipun beberapa area bisa lebih diperjelas. CPMK 3: Pemikiran kritis cukup baik, dengan beberapa analisis yang lebih mendalam diperlukan pada beberapa aspek. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan baik, namun masih ada area yang perlu penguatan, dan penelitian belum sepenuhnya optimal. C (70-79): CPMK 1: Penjelasan mengenai peran olahraga dalam identitas sosial terbatas dan kurang dikembangkan dengan baik. CPMK 2: Identifikasi isu sosial dan solusi yang diberikan masih kurang relevan atau tidak mendalam. CPMK 3: Pemikiran kritis belum berkembang dengan baik dan analisis terhadap struktur sosial tidak cukup tajam. CPMK 4: Penelitian dilakukan dengan pendekatan yang kurang tepat dan hasilnya tidak sepenuhnya mendalam. D (60-69): CPMK 1: Penjelasan tentang peran olahraga dalam identitas sosial kurang jelas dan tidak berbasis data yang kuat. CPMK 2: Isu sosial tidak dapat diidentifikasi dengan tepat dan solusi yang diberikan kurang relevan atau tidak berbasis teori. CPMK 3: Pemikiran kritis sangat terbatas dan tidak ada analisis mendalam terhadap struktur sosial dalam olahraga. CPMK 4: Penelitian tidak memenuhi standar ilmiah yang diharapkan dan tidak memberikan kontribusi berarti dalam pengembangan sosiologi olahraga.


Bentuk Penilaian :
Penilaian Praktikum, Praktik / Unjuk Kerja, Tes
diskusi

Materi: tandar ilmiah yang diharapkan dan tidak memberikan kontribusi berarti dalam pengembangan sosiologi olahraga.
Pustaka: Richard Giulianotti. 2015. Routledge Handbook of the Sociology of Sport. Routledge
14%



Rekap Persentase Evaluasi : Case Study

No Evaluasi Persentase
1. Aktifitas Partisipasif 51.67%
2. Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk 5%
3. Penilaian Portofolio 6.67%
4. Penilaian Praktikum 8.84%
5. Praktik / Unjuk Kerja 13.01%
6. Tes 13.84%
99.03%

Catatan

  1. Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi (PLO - Program Studi) adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap lulusan Program Studi yang merupakan internalisasi dari sikap, penguasaan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan jenjang prodinya yang diperoleh melalui proses pembelajaran.
  2. PLO yang dibebankan pada mata kuliah adalah beberapa capaian pembelajaran lulusan program studi (CPL-Program Studi) yang digunakan untuk pembentukan/pengembangan sebuah mata kuliah yang terdiri dari aspek sikap, ketrampulan umum, ketrampilan khusus dan pengetahuan.
  3. Program Objectives (PO) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari PLO yang dibebankan pada mata kuliah, dan bersifat spesifik terhadap bahan kajian atau materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
  4. Sub-PO Mata kuliah (Sub-PO) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari PO yang dapat diukur atau diamati dan merupakan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran, dan bersifat spesifik terhadap materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
  5. Indikator penilaian kemampuan dalam proses maupun hasil belajar mahasiswa adalah pernyataan spesifik dan terukur yang mengidentifikasi kemampuan atau kinerja hasil belajar mahasiswa yang disertai bukti-bukti.
  6. Kreteria Penilaian adalah patokan yang digunakan sebagai ukuran atau tolok ukur ketercapaian pembelajaran dalam penilaian berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Kreteria penilaian merupakan pedoman bagi penilai agar penilaian konsisten dan tidak bias. Kreteria dapat berupa kuantitatif ataupun kualitatif.
  7. Bentuk penilaian: tes dan non-tes.
  8. Bentuk pembelajaran: Kuliah, Responsi, Tutorial, Seminar atau yang setara, Praktikum, Praktik Studio, Praktik Bengkel, Praktik Lapangan, Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara.
  9. Metode Pembelajaran: Small Group Discussion, Role-Play & Simulation, Discovery Learning, Self-Directed Learning, Cooperative Learning, Collaborative Learning, Contextual Learning, Project Based Learning, dan metode lainnya yg setara.
  10. Materi Pembelajaran adalah rincian atau uraian dari bahan kajian yg dapat disajikan dalam bentuk beberapa pokok dan sub-pokok bahasan.
  11. Bobot penilaian adalah prosentasi penilaian terhadap setiap pencapaian sub-PO yang besarnya proposional dengan tingkat kesulitan pencapaian sub-PO tsb., dan totalnya 100%.
  12. TM=Tatap Muka, PT=Penugasan terstruktur, BM=Belajar mandiri.