Universitas Negeri Surabaya
Fakultas Bahasa dan Seni
Program Studi S1 Sastra Indonesia

Kode Dokumen

SEMESTER LEARNING PLAN

Course

KODE

Rumpun MataKuliah

Bobot Kredit

SEMESTER

Tanggal Penyusunan

Pragmatik

7920103189

T=3

P=0

ECTS=4.77

7

30 Januari 2025

OTORISASI

Pengembang S.P

Koordinator Rumpun matakuliah

Koordinator Program Studi




Arie Yuanita, M.Si.; Dr. Putri Retnosari, M.Pil.; Dadang Rhubido, M.Hum.




Prof. Dr. Kisyani Laksono, M.Hum.




Drs. Parmin, M.Hum.

Model Pembelajaran

Case Study

Program Learning Outcomes (PLO)

PLO program Studi yang dibebankan pada matakuliah

PLO-2

Menunjukkan karakter tangguh, kolaboratif, adaptif, inovatif, inklusif, belajar sepanjang hayat, dan berjiwa kewirausahaan

PLO-4

Mengembangkan diri secara berkelanjutan dan berkolaborasi.

PLO-9

Mampu berkreasi di bidang bahasa dan sastra Indonesia, serta melakukan komunikasi dengan menggunakan media bahasa dan sastra Indonesia

Program Objectives (PO)

PO - 1

Mahasiswa mampu menganalisis wacana secara kritis dan bertanggung jawab

Matrik PLO-PO

 
POPLO-2PLO-4PLO-9
PO-1

Matrik PO pada Kemampuan akhir tiap tahapan belajar (Sub-PO)

 
PO Minggu Ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
PO-1

Deskripsi Singkat Mata Kuliah

Mata kuliah ini berisi Pembahasan berbagai produk kebahasaan kompleks meliputi hakikat wacana dan karakteristik komponen dalam hierarki kebahasaan melalui kegiatan pertemuan kelas, pelatihan terstruktur, penelitian/observasi guna menghasilkan kajian berbagai produk kebahasaan (wacana) yang berkembang di masyarakat untuk dipresentasikan dalam diskusi kelas dan pameran/gelar karya jurusan serta dijadikan alternatif sumber rujukan/pengembangan penelitian selanjutnya atau dipublikasikan dalam jurnal ilmiah atau surat kabar

Pustaka

Utama :

  1. Brown, G. Dan G Yule. 1996. Analisis Wacana . Terjemahan I. Soetikno. Jakarta: Gramedia. Eriyanto. 2001. Analisis Wacana . Yogyakarta: LKIS. Tarigan, H.G. 1987. Pengajaran Wacana . Bandung: Angkasa. Samsuri. 1985. Analisis Wacana. Jakarta: P2LPTK. Cook, Guy. 1989. Discourse . Oxford: Oxford University Press. Fairlough, Norman. 1995. Language and Power . London: Longman. Jorgensen, Marianne W & Philips, Louise J. 2008. Analisis Wacana Teori dan Metode . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rani, Abdul, Bustanul Arifin, dan Martutik. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian . Malang: Bayumedia Publishing.

Pendukung :

  1. Beberapa buku tentang analisis wacana (penerapan, yg sudah terbit)

Dosen Pengampu

Minggu Ke-

Kemampuan akhir tiap tahapan belajar
(Sub-PO)

Penilaian

Bantuk Pembelajaran,

Metode Pembelajaran,

Penugasan Mahasiswa,

 [ Estimasi Waktu]

Materi Pembelajaran

[ Pustaka ]

Bobot Penilaian (%)

Indikator

Kriteria & Bentuk

Luring (offline)

Daring (online)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

1

Minggu ke 1

Memahami sejarah perkembangan ilmu Analisis wacana

Memaparkan sejarah perkembangan semantik Menjelaskan hakikat analisis wacana

Kriteria:

format penilaian dan pedman penyekoran


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk
Presentasi dan Diskusi
2 X 50
Presentasi dan diskusi
Materi: Sejarah perkembangan analisis wacana
Pustaka: Brown, G. Dan G Yule. 1996. Analisis Wacana . Terjemahan I. Soetikno. Jakarta: Gramedia. Eriyanto. 2001. Analisis Wacana . Yogyakarta: LKIS. Tarigan, H.G. 1987. Pengajaran Wacana . Bandung: Angkasa. Samsuri. 1985. Analisis Wacana. Jakarta: P2LPTK. Cook, Guy. 1989. Discourse . Oxford: Oxford University Press. Fairlough, Norman. 1995. Language and Power . London: Longman. Jorgensen, Marianne W & Philips, Louise J. 2008. Analisis Wacana Teori dan Metode . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rani, Abdul, Bustanul Arifin, dan Martutik. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian . Malang: Bayumedia Publishing.
4%

2

Minggu ke 2

Memahami Jenis-jenis wacana

Menjelaskan jenis-jenis wacana

Kriteria:

pedoman penyekoran (terlampir)


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk
presentasidiskusi
2 X 50

Materi: Memahami Jenis-jenis wacana
Pustaka: Brown, G. Dan G Yule. 1996. Analisis Wacana . Terjemahan I. Soetikno. Jakarta: Gramedia. Eriyanto. 2001. Analisis Wacana . Yogyakarta: LKIS. Tarigan, H.G. 1987. Pengajaran Wacana . Bandung: Angkasa. Samsuri. 1985. Analisis Wacana. Jakarta: P2LPTK. Cook, Guy. 1989. Discourse . Oxford: Oxford University Press. Fairlough, Norman. 1995. Language and Power . London: Longman. Jorgensen, Marianne W & Philips, Louise J. 2008. Analisis Wacana Teori dan Metode . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rani, Abdul, Bustanul Arifin, dan Martutik. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian . Malang: Bayumedia Publishing.
4%

3

Minggu ke 3

Memahami Strukur Wacana

Menjelaskan struktur wacana

Kriteria:

Pedoman penyekoran (terlampir)


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
diskusipresentasi
2 X 50

Materi: Memahami Strukur Wacana
Pustaka: Brown, G. Dan G Yule. 1996. Analisis Wacana . Terjemahan I. Soetikno. Jakarta: Gramedia. Eriyanto. 2001. Analisis Wacana . Yogyakarta: LKIS. Tarigan, H.G. 1987. Pengajaran Wacana . Bandung: Angkasa. Samsuri. 1985. Analisis Wacana. Jakarta: P2LPTK. Cook, Guy. 1989. Discourse . Oxford: Oxford University Press. Fairlough, Norman. 1995. Language and Power . London: Longman. Jorgensen, Marianne W & Philips, Louise J. 2008. Analisis Wacana Teori dan Metode . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rani, Abdul, Bustanul Arifin, dan Martutik. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian . Malang: Bayumedia Publishing.
5%

4

Minggu ke 4

Memahami Fungsi bahasa

Mennjelaskan fungsi bahasa

Kriteria:

sesuai pedoman penyekoran (terlampir)


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
diskusipresentasi
2 X 50

Materi: Memahami Fungsi bahasa
Pustaka: Brown, G. Dan G Yule. 1996. Analisis Wacana . Terjemahan I. Soetikno. Jakarta: Gramedia. Eriyanto. 2001. Analisis Wacana . Yogyakarta: LKIS. Tarigan, H.G. 1987. Pengajaran Wacana . Bandung: Angkasa. Samsuri. 1985. Analisis Wacana. Jakarta: P2LPTK. Cook, Guy. 1989. Discourse . Oxford: Oxford University Press. Fairlough, Norman. 1995. Language and Power . London: Longman. Jorgensen, Marianne W & Philips, Louise J. 2008. Analisis Wacana Teori dan Metode . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rani, Abdul, Bustanul Arifin, dan Martutik. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian . Malang: Bayumedia Publishing.
4%

5

Minggu ke 5

Memahami Fungsi Wacana

menjelaskan konsep fungsi wacana

Kriteria:

sesuai pedoman penyekoran (terlampir)


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
diskusipresentasi
2 X 50

Materi: Memahami Fungsi Wacana
Pustaka: Brown, G. Dan G Yule. 1996. Analisis Wacana . Terjemahan I. Soetikno. Jakarta: Gramedia. Eriyanto. 2001. Analisis Wacana . Yogyakarta: LKIS. Tarigan, H.G. 1987. Pengajaran Wacana . Bandung: Angkasa. Samsuri. 1985. Analisis Wacana. Jakarta: P2LPTK. Cook, Guy. 1989. Discourse . Oxford: Oxford University Press. Fairlough, Norman. 1995. Language and Power . London: Longman. Jorgensen, Marianne W & Philips, Louise J. 2008. Analisis Wacana Teori dan Metode . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rani, Abdul, Bustanul Arifin, dan Martutik. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian . Malang: Bayumedia Publishing.
4%

6

Minggu ke 6

Memahami prinsip analisis wacana

Menjelaskan prinsip analisis wacana

Kriteria:

sesuai pedoman penyekoran (terlampir)


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
diskusipresentasi
2 X 50

Materi: Memahami prinsip analisis wacana
Pustaka: Brown, G. Dan G Yule. 1996. Analisis Wacana . Terjemahan I. Soetikno. Jakarta: Gramedia. Eriyanto. 2001. Analisis Wacana . Yogyakarta: LKIS. Tarigan, H.G. 1987. Pengajaran Wacana . Bandung: Angkasa. Samsuri. 1985. Analisis Wacana. Jakarta: P2LPTK. Cook, Guy. 1989. Discourse . Oxford: Oxford University Press. Fairlough, Norman. 1995. Language and Power . London: Longman. Jorgensen, Marianne W & Philips, Louise J. 2008. Analisis Wacana Teori dan Metode . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rani, Abdul, Bustanul Arifin, dan Martutik. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian . Malang: Bayumedia Publishing.
4%

7

Minggu ke 7

Memahami Konteks dalam kajian Analisis wacana

Menjelaskan Konteks dalam kajian Analisis wacana

Kriteria:

sesuai pedoman penyekoran (terlampir)


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif, Tes
DiskusiPresentasi
2 X 50
UTS
Materi: Memahami Konteks dalam kajian Analisis wacana
Pustaka: Brown, G. Dan G Yule. 1996. Analisis Wacana . Terjemahan I. Soetikno. Jakarta: Gramedia. Eriyanto. 2001. Analisis Wacana . Yogyakarta: LKIS. Tarigan, H.G. 1987. Pengajaran Wacana . Bandung: Angkasa. Samsuri. 1985. Analisis Wacana. Jakarta: P2LPTK. Cook, Guy. 1989. Discourse . Oxford: Oxford University Press. Fairlough, Norman. 1995. Language and Power . London: Longman. Jorgensen, Marianne W & Philips, Louise J. 2008. Analisis Wacana Teori dan Metode . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rani, Abdul, Bustanul Arifin, dan Martutik. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian . Malang: Bayumedia Publishing.
5%

8

Minggu ke 8

mampu menyelesaikan UTS

UTS

Kriteria:

pedoman penyekoran (terlampir)


Bentuk Penilaian :
Tes
tes
2 X 50

Materi: uts
Pustaka: Brown, G. Dan G Yule. 1996. Analisis Wacana . Terjemahan I. Soetikno. Jakarta: Gramedia. Eriyanto. 2001. Analisis Wacana . Yogyakarta: LKIS. Tarigan, H.G. 1987. Pengajaran Wacana . Bandung: Angkasa. Samsuri. 1985. Analisis Wacana. Jakarta: P2LPTK. Cook, Guy. 1989. Discourse . Oxford: Oxford University Press. Fairlough, Norman. 1995. Language and Power . London: Longman. Jorgensen, Marianne W & Philips, Louise J. 2008. Analisis Wacana Teori dan Metode . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rani, Abdul, Bustanul Arifin, dan Martutik. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian . Malang: Bayumedia Publishing.
15%

9

Minggu ke 9

mamapu memahamai konsep:tokoh-tokoh analisis wacanapenafsiran makna wacanakohesi dan koherensiwacana lisanwacana tulishakikat tes.

menjelaskan: tokoh-tokoh analisis wacanapenafsiran makna wacanakohesi dan koherensiwacana lisanwacana tulishakikat tes.

Kriteria:

sesuai peoman penyekoran (terlampir)


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
presentasidiskusi
2 X 50

Materi: mamapu memahamai konsep:tokoh-tokoh analisis wacanapenafsiran makna wacanakohesi dan koherensiwacana lisanwacana tulishakikat tes.
Pustaka: Brown, G. Dan G Yule. 1996. Analisis Wacana . Terjemahan I. Soetikno. Jakarta: Gramedia. Eriyanto. 2001. Analisis Wacana . Yogyakarta: LKIS. Tarigan, H.G. 1987. Pengajaran Wacana . Bandung: Angkasa. Samsuri. 1985. Analisis Wacana. Jakarta: P2LPTK. Cook, Guy. 1989. Discourse . Oxford: Oxford University Press. Fairlough, Norman. 1995. Language and Power . London: Longman. Jorgensen, Marianne W & Philips, Louise J. 2008. Analisis Wacana Teori dan Metode . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rani, Abdul, Bustanul Arifin, dan Martutik. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian . Malang: Bayumedia Publishing.
5%

10

Minggu ke 10

Memahami konsep Koherensi dan kohesi

Menjelaskan konsep koherensi dan kohesi

Kriteria:

sesuai dengan pedoman penyekoran (terlampir)


Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
diskusipresentasi
2 X 50

Materi: Memahami konsep Koherensi dan kohesi
Pustaka: Brown, G. Dan G Yule. 1996. Analisis Wacana . Terjemahan I. Soetikno. Jakarta: Gramedia. Eriyanto. 2001. Analisis Wacana . Yogyakarta: LKIS. Tarigan, H.G. 1987. Pengajaran Wacana . Bandung: Angkasa. Samsuri. 1985. Analisis Wacana. Jakarta: P2LPTK. Cook, Guy. 1989. Discourse . Oxford: Oxford University Press. Fairlough, Norman. 1995. Language and Power . London: Longman. Jorgensen, Marianne W & Philips, Louise J. 2008. Analisis Wacana Teori dan Metode . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rani, Abdul, Bustanul Arifin, dan Martutik. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian . Malang: Bayumedia Publishing.
5%

11

Minggu ke 11

Memahami konsep perubahan makna Mengetahui latar elakang terjadinya perubahan makna Mengetahui factor penyebab terjadinya perubahan makna

Mengklarifikasi konsep perubahan makna Menjelaskan latar belakang terjadinya perubahan makna Menguraikan factor penyebab terjadinya perubahan makna

Kriteria:
  1. 100; Jika mampu menjelaskan materi dengan tepat dan mampu mengantisipasi setiap pertanyaan dari peserta
  2. 75: Jika mampu menjelaskan materi dengan tepat dan kurang mampu mengantisipasi setiap pertanyaan dari peserta
  3. 50: Jika kurang mampu menjelaskan materi dengan tepat dan kurang mampu mengantisipasi setiap pertanyaan dari peserta

Bentuk Penilaian :
Praktik / Unjuk Kerja
Presentasi Diskusi
2 X 50

Materi: Memahami konsep perubahan makna Mengetahui latar elakang terjadinya perubahan makna Mengetahui factor penyebab terjadinya perubahan makna
Pustaka: Brown, G. Dan G Yule. 1996. Analisis Wacana . Terjemahan I. Soetikno. Jakarta: Gramedia. Eriyanto. 2001. Analisis Wacana . Yogyakarta: LKIS. Tarigan, H.G. 1987. Pengajaran Wacana . Bandung: Angkasa. Samsuri. 1985. Analisis Wacana. Jakarta: P2LPTK. Cook, Guy. 1989. Discourse . Oxford: Oxford University Press. Fairlough, Norman. 1995. Language and Power . London: Longman. Jorgensen, Marianne W & Philips, Louise J. 2008. Analisis Wacana Teori dan Metode . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rani, Abdul, Bustanul Arifin, dan Martutik. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian . Malang: Bayumedia Publishing.
5%

12

Minggu ke 12

memahami hakikat ko-teks serta penerapannya dalam wacana

Pemahaman terhadap konsep Ko-teks dan penerapannya

Kriteria:
  1. 10: bila aktif berprtisipasi dalam presentasi dan diskusi
  2. 7: bila aktif berprtisipasi dalam presentasi tai tidak aktif dalam berdiskusi (atau sebaliknya)
  3. 5: bila tidak aktif dalam presentasi dan berdiskusi

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Ceramah Presentasi Diskusi
2 X 50

Materi: memahami hakikat ko-teks serta penerapannya dalam wacana
Pustaka: Brown, G. Dan G Yule. 1996. Analisis Wacana . Terjemahan I. Soetikno. Jakarta: Gramedia. Eriyanto. 2001. Analisis Wacana . Yogyakarta: LKIS. Tarigan, H.G. 1987. Pengajaran Wacana . Bandung: Angkasa. Samsuri. 1985. Analisis Wacana. Jakarta: P2LPTK. Cook, Guy. 1989. Discourse . Oxford: Oxford University Press. Fairlough, Norman. 1995. Language and Power . London: Longman. Jorgensen, Marianne W & Philips, Louise J. 2008. Analisis Wacana Teori dan Metode . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rani, Abdul, Bustanul Arifin, dan Martutik. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian . Malang: Bayumedia Publishing.
5%

13

Minggu ke 13

Memahami Prinsip analisis wacana 1 Interpretasi lokal

Pemahaman Prinsip analisis wacana 1 Interpretasi lokal

Kriteria:
  1. 10: bila aktif berprtisipasi dalam presentasi dan diskusi
  2. 7: bila aktif berprtisipasi dalam presentasi tai tidak aktif dalam berdiskusi (atau sebaliknya)
  3. 5: bila tidak aktif dalam presentasi dan berdiskusi

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Ceramah Presentasi Diskusi
2 X 50

Materi: Memahami Prinsip analisis wacana 1 Interpretasi lokal
Pustaka: Brown, G. Dan G Yule. 1996. Analisis Wacana . Terjemahan I. Soetikno. Jakarta: Gramedia. Eriyanto. 2001. Analisis Wacana . Yogyakarta: LKIS. Tarigan, H.G. 1987. Pengajaran Wacana . Bandung: Angkasa. Samsuri. 1985. Analisis Wacana. Jakarta: P2LPTK. Cook, Guy. 1989. Discourse . Oxford: Oxford University Press. Fairlough, Norman. 1995. Language and Power . London: Longman. Jorgensen, Marianne W & Philips, Louise J. 2008. Analisis Wacana Teori dan Metode . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rani, Abdul, Bustanul Arifin, dan Martutik. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian . Malang: Bayumedia Publishing.
5%

14

Minggu ke 14

Memahami Prinsip analisis wacana 2 Knowledge of the world

Pemahaman Prinsip analisis wacana 2 Knowledge of the world

Kriteria:
  1. 10: bila aktif berprtisipasi dalam presentasi dan diskusi
  2. 7: bila aktif berprtisipasi dalam presentasi tai tidak aktif dalam berdiskusi (atau sebaliknya)
  3. 5: bila tidak aktif dalam presentasi dan berdiskusi

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Ceramah Presentasi Diskusi
2 X 50

Materi: Memahami Prinsip analisis wacana 2 Knowledge of the world
Pustaka: Brown, G. Dan G Yule. 1996. Analisis Wacana . Terjemahan I. Soetikno. Jakarta: Gramedia. Eriyanto. 2001. Analisis Wacana . Yogyakarta: LKIS. Tarigan, H.G. 1987. Pengajaran Wacana . Bandung: Angkasa. Samsuri. 1985. Analisis Wacana. Jakarta: P2LPTK. Cook, Guy. 1989. Discourse . Oxford: Oxford University Press. Fairlough, Norman. 1995. Language and Power . London: Longman. Jorgensen, Marianne W & Philips, Louise J. 2008. Analisis Wacana Teori dan Metode . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rani, Abdul, Bustanul Arifin, dan Martutik. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian . Malang: Bayumedia Publishing.
5%

15

Minggu ke 15

memahami Prinsip analisis wacana 3 Analogi

Pemahaman terhadap Prinsip analisis wacana 3 Analogi

Kriteria:
  1. 10: bila aktif berprtisipasi dalam presentasi dan diskusi
  2. 7: bila aktif berprtisipasi dalam presentasi tai tidak aktif dalam berdiskusi (atau sebaliknya)
  3. 5: bila tidak aktif dalam presentasi dan berdiskusi

Bentuk Penilaian :
Aktifitas Partisipasif
Ceramah Presentasi Diskusi
2 X 50

Materi: memahami Prinsip analisis wacana 3 Analogi
Pustaka: Brown, G. Dan G Yule. 1996. Analisis Wacana . Terjemahan I. Soetikno. Jakarta: Gramedia. Eriyanto. 2001. Analisis Wacana . Yogyakarta: LKIS. Tarigan, H.G. 1987. Pengajaran Wacana . Bandung: Angkasa. Samsuri. 1985. Analisis Wacana. Jakarta: P2LPTK. Cook, Guy. 1989. Discourse . Oxford: Oxford University Press. Fairlough, Norman. 1995. Language and Power . London: Longman. Jorgensen, Marianne W & Philips, Louise J. 2008. Analisis Wacana Teori dan Metode . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rani, Abdul, Bustanul Arifin, dan Martutik. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian . Malang: Bayumedia Publishing.
5%

16

Minggu ke 16

memahami konsep Analisis Wacana Kritis

Pemahaman terhadap konsep Analisis Wacana Kritis

Kriteria:
  1. 10: bila aktif berprtisipasi dalam presentasi dan diskusi
  2. 7: bila aktif berprtisipasi dalam presentasi tai tidak aktif dalam berdiskusi (atau sebaliknya)
  3. 5: bila tidak aktif dalam presentasi dan berdiskusi

Bentuk Penilaian :
Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk, Tes
Ceramah Presentasi Diskusi
2 X 50

Materi: UAS
Pustaka: Brown, G. Dan G Yule. 1996. Analisis Wacana . Terjemahan I. Soetikno. Jakarta: Gramedia. Eriyanto. 2001. Analisis Wacana . Yogyakarta: LKIS. Tarigan, H.G. 1987. Pengajaran Wacana . Bandung: Angkasa. Samsuri. 1985. Analisis Wacana. Jakarta: P2LPTK. Cook, Guy. 1989. Discourse . Oxford: Oxford University Press. Fairlough, Norman. 1995. Language and Power . London: Longman. Jorgensen, Marianne W & Philips, Louise J. 2008. Analisis Wacana Teori dan Metode . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rani, Abdul, Bustanul Arifin, dan Martutik. 2006. Analisis Wacana: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian . Malang: Bayumedia Publishing.
20%



Rekap Persentase Evaluasi : Case Study

No Evaluasi Persentase
1. Aktifitas Partisipasif 53.5%
2. Penilaian Hasil Project / Penilaian Produk 14%
3. Praktik / Unjuk Kerja 5%
4. Tes 27.5%
100%

Catatan

  1. Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi (PLO - Program Studi) adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap lulusan Program Studi yang merupakan internalisasi dari sikap, penguasaan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan jenjang prodinya yang diperoleh melalui proses pembelajaran.
  2. PLO yang dibebankan pada mata kuliah adalah beberapa capaian pembelajaran lulusan program studi (CPL-Program Studi) yang digunakan untuk pembentukan/pengembangan sebuah mata kuliah yang terdiri dari aspek sikap, ketrampulan umum, ketrampilan khusus dan pengetahuan.
  3. Program Objectives (PO) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari PLO yang dibebankan pada mata kuliah, dan bersifat spesifik terhadap bahan kajian atau materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
  4. Sub-PO Mata kuliah (Sub-PO) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari PO yang dapat diukur atau diamati dan merupakan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran, dan bersifat spesifik terhadap materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
  5. Indikator penilaian kemampuan dalam proses maupun hasil belajar mahasiswa adalah pernyataan spesifik dan terukur yang mengidentifikasi kemampuan atau kinerja hasil belajar mahasiswa yang disertai bukti-bukti.
  6. Kreteria Penilaian adalah patokan yang digunakan sebagai ukuran atau tolok ukur ketercapaian pembelajaran dalam penilaian berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Kreteria penilaian merupakan pedoman bagi penilai agar penilaian konsisten dan tidak bias. Kreteria dapat berupa kuantitatif ataupun kualitatif.
  7. Bentuk penilaian: tes dan non-tes.
  8. Bentuk pembelajaran: Kuliah, Responsi, Tutorial, Seminar atau yang setara, Praktikum, Praktik Studio, Praktik Bengkel, Praktik Lapangan, Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara.
  9. Metode Pembelajaran: Small Group Discussion, Role-Play & Simulation, Discovery Learning, Self-Directed Learning, Cooperative Learning, Collaborative Learning, Contextual Learning, Project Based Learning, dan metode lainnya yg setara.
  10. Materi Pembelajaran adalah rincian atau uraian dari bahan kajian yg dapat disajikan dalam bentuk beberapa pokok dan sub-pokok bahasan.
  11. Bobot penilaian adalah prosentasi penilaian terhadap setiap pencapaian sub-PO yang besarnya proposional dengan tingkat kesulitan pencapaian sub-PO tsb., dan totalnya 100%.
  12. TM=Tatap Muka, PT=Penugasan terstruktur, BM=Belajar mandiri.